eSatu.id,Cirebon- Belum banyak yang tahu juga nih mengenai darah rendah dan kurang darah adalah kondisi medis yang memiliki gejala yang hampir mirip tetapi sebenarnya berbeda. Tak heran jika sering kali keduanya di anggap sama.
Padahal, jika di lihat dari pengertian, penyebab dan cara mengobatinya, darah rendah dan kurang darah merupakan jenis gangguan kesehatan yang berbeda. Darah rendah di sebut hipotensi, sedangkan kurang darah di sebut anemia.
Sahabat semua, mari ketahui lebih dalam mengenai perbedaan darah rendah dan kurang darah pada artikel berikut ini.
5 Perbedaan Darah Rendah dan Kurang Darah
Secara umum, perbedaan darah rendah dan kurang darah terletak pada kondisi atau gejala yang ditimbulkan.
Darah rendah atau hipotensi adalah kondisi ketika tekanan darah berada di bawah batas normal (90/60 mmHg).
Sementara, kurang darah atau anemia adalah kondisi ketika tubuh kekurangan darah merah.
Berikut adalah penjelasan lengkap mengenai perbedaan darah rendah dan kurang darah.
1. Perbedaan Indikator
Darah rendah dapat terjadi baik sebagai suatu kondisi sendiri maupun sebagai gejala dari penyakit lain. Seperti yang telah di sebutkan, seseorang di katakan mengalami hipotensi saat tekanan darah di bawah 90/60 mmHg.
Angka 90 ini menunjukan tekanan darah ketika jantung sedang berkontraksi (sistolik), sementara angka 60 merupakan tekanan darah ketika jantung sedang relaksasi.
Sementara, kurang darah di sebut anemia yang terjadi ketika tubuh kekurangan sel darah merah. Di dalam sel darah merah terdapat hemoglobin yang merupakan protein yang berperan untuk mengangkut oksigen dari paru ke seluruh tubuh.
Ketika tubuh kekurangan sel darah merah tentu kadar Hb (hemoglobin) pun ikut berkurang. Anemia terjadi saat kadar hemoglobin termasuk kurang dari 13,5 gram/dL pada pria, atau kurang dari 12 gram/dL pada wanita.
2. Perbedaan Gejala Darah Rendah dan Kurang darah
Kemudian gejala spesifik dari darah rendah dan kurang darah juga berbeda, lho, Sahabat semua!
Meski begitu, yang perlu di ingat selama gejalanya tidak berlangsung lama dan tergolong ringan, maka baik anemia maupun darah rendah biasanya tidak berbahaya. Berikut ini penjelasan ciri-ciri darah rendah dan kurang darah:
Gejala Darah Rendah
Masing-masing penderita hipotensi bisa mengalami gejala yang berbeda tergantung tingkat keparahannya. Gejala ini paling umum terjadi karena otak tidak mendapatkan aliran darah yang cukup.
Pada mulanya, anemia bisa sangat ringan sehingga Sahabat semua tidak menyadarinya karena tidak merasakan gejala apa pun. Tetapi, ketika anemia memburuk, gejala yang muncul juga mungkin akan terasa semakin parah.
Adapun sejumlah gejala yang di alami penderita hipotensi, di antaranya:
- Pusing.
- Penglihatan kabur atau terdistorsi.
- Merasa lelah, lesu atau letih.
- Mual.
- Napas cepat dan pendek.
- Kelelahan atau kelemahan.
- Penurunan kesadaran (pingsan).
- Kebingungan atau kesulitan berkonsentrasi.
- Agitasi atau perubahan perilaku yang tidak biasa lainnya (seseorang tidak bertindak seperti dirinya sendiri), depresi.
Gejala Kurang Darah (anemia)
Gejala anemia juga bervariasi tergantung apa yang menjadi pemicunya. Umumnya, gejala anemia berhubungan dengan kekurangan oksigen yang di pasok ke organ dan jaringan tubuh.
Secara umum gejala anemia dan darah rendah sama. Tetapi penderita anemia di tandai dengan kulit yang tampak pucat dan sering merasa kedinginan. Berikut sejumlah gejala anemia:
- Kelelahan dan kelemahan.
- Kulit, gusi, atau kuku pucat
- Pusing, terutama saat aktif atau berdiri.
- Sakit kepala
- Sesak napas
- Sering merasa kedinginan, tangan dan kaki dingin
- Detak jantung yang sangat cepat atau tidak teratur
- Nyeri dada
- Pingsan
Selain itu, gejala lain yang mungkin terjadi pada beberapa jenis anemia, yaitu penyakit kuning, pembesaran kelenjar getah bening, pembesaran limpa atau hati, kesulitan berkonsentrasi, dan mengidam yang tidak biasa.
Itu dia 2 dari 5 perbedaan yang wajib kita ketahui dari perbedaan tekanan darah rendah serta kekurangan darah rendah,semoga bermanfaat ya.