eSatu.id-Cirebon- Setiap kita liat ke setiap daerah pasti di temukan tanaman singkong yang di kelelola oleh seseorang petani,ternyata tanaman singkong merupakan bahan baku aneka industry antara lain; tepung mocaf, tapioka, gula cair, bioetanol, makanan camilan, dan lain-lain.
Agar kebutuhan industri berbasis singkong terpenuhi dalam jumlah besar dan kontinu, maka penting sekali melakukan budidaya tanaman singkong atau bermitra dengan para petani singkong.
Budidaya singkong sendiri akan membantu mengatasi kekurangan pasokan dan menekan kenaikan harga bahan baku singkong.
baca juga:Selain Murah Ternyata Kaya Akan Manfaat, 4 Manfaat Pepes Tahu Untuk Tubuh Kita.
Masa panen petani singkong yang belum di mana dengan baik sehingga menyebabkan pasokan tidak teratur dan mengakibatkan harga fluktuasi tinggi, hal ini sangat berpengaruh terhadap produktifitas industry berbasis singkong.
Oleh karena itu para pelaku usaha, sebaiknya juga melakukan budidaya singkong sendiri, selain bermitra dengan para petani atau suplier singkong.
Dan untuk itu kita semua baik suplayer atau pengelola sebutuhan pokok mengenai singkong,untuk itu kita bisa belajar mengenai cara membudidayakan pohon singkong.
PEDOMAN BUDIDAYA
1. Pembibitan
1. Persyaratan Bibit
Bibit yang baik untuk bertanam ketela pohon harus memenuhi syarat sebagai berikut:
a. Ketela pohon berasal dari tanaman induk yang cukup tua (10-12 bulan).
b. Ketela pohon harus dengan pertumbuhannya yang normal dan sehat serta seragam.
c. Batangnya telah berkayu dan berdiameter + 2,5 cm lurus.
d. Belum tumbuh tunas-tunas baru.
2. Penyiapan Bibit
Penyiapan bibit ketela pohon meliputi hal-hal sebagai berikut:
a. Bibit berupa stek batang.
b. Sebagai stek pilih batang bagian bawah sampai tengah.
c. Setelah stek terpilih kemudian di ikat, masing-masing ikatan berjumlah antara 25–30 batang stek.
d. Semua ikatan stek yang di butuhkan, kemudian di angkut ke lokasi penanaman.
3.Teknik Penanaman
3.1. Penentuan Pola Tanam
Pola tanaman harus memperhatikan musim dan curah hujan,Pada lahan tegalan/kering, waktu tanam yang paling baik adalah awal musim hujan atau setelah penanaman padi.
Jarak tanam yang umum di gunakan pada pola monokultur ada beberapa alternatif, yaitu 100 X 100 cm, 100 X 60 cm atau 100 X 40 cm.
Bila pola tanam dengan sistem tumpang sari bisa dengan jarak tanam 150 X 100 cm atau 300 X 150 cm.
3.2. Cara Penanaman
Cara penanaman di lakukan dengan meruncingkan ujung bawah stek ketela pohon kemudian tanamkan sedalam 5-10 cm atau kurang lebih sepertiga bagian stek tertimbun tanah. Bila tanahnya keras/berat dan berair/lembab, stek ditanam dangkal saja.
4. Pemeliharaan Tanaman
4.1. Penyulaman
Untuk bibit yang mati/abnormal segera dilakukan penyulaman, yakni dengan cara mencabut dan di ganti dengan bibit yang baru/cadangan.
Bibit atau tanaman muda yang mati harus di ganti atau di sulam,Pada umumnya petani maupun pengusaha mengganti tanaman yang mati dengan sisa bibit yang ada.
Bibit sulaman yang baik seharusnya juga merupakan tanaman yang sehat dan tepat waktu untuk di tanam, Penyulaman di lakukan pada pagi hari atau sore hari, saat cuaca tidak terlalu panas.
Waktu penyulaman adalah minggu pertama dan minggu kedua setelah penanaman,Saat penyulaman yang melewati minggu ketiga setelah penanaman mengakibatkan perbedaan pertumbuhan yang menyolok antara tanaman pertama dan tanaman sulaman.
4.2. Penyiangan
Penyiangan bertujuan untuk membuang semua jenis rumput/ tanaman liar/pengganggu (gulma) yang hidup di sekitar tanaman. Dalam satu musim penanaman minimal di lakukan 2 (dua) kali penyiangan.
4.3. Pembubunan
Cara pembubunan di lakukan dengan menggemburkan tanah di sekitar tanaman dan setelah itu di buat seperti guludan.
Waktu pembubunan dapat bersamaan dengan waktu penyiangan, hal ini dapat menghemat biaya.
Apabila tanah sekitar tanaman Ketela pohon terkikis karena hujan atau terkena air siraman sehingga perlu di lakukan pembubunan/di tutup dengan tanah agar akar tidak kelihatan.
4.4. Perempalan/Pemangkasan
Pada tanaman Ketela pohon perlu di lakukan pemangkasan/pembuangan tunas karena minimal setiap pohon harus mempunyai cabang 2 atau 3 cabang. Hal ini agar batang pohon tersebut bisa di gunakan sebagai bibit lagi di musim tanam mendatang.
4.5. Pemupukan
Pemupukan di lakukan dengan sistem pemupukan berimbang antara N, P, K dengan dosis Urea=133–200 kg; TSP=60–100 kg dan KCl=120–200 kg.
Pupuk tersebut di berikan pada saat tanam dengan dosis N:P:K= 1/3 : 1 : 1/3 (pemupukan dasar) dan pada saat tanaman berumur 2-3 bulan yaitu sisanya dengan dosis N:P:K= 2/3 : 0 : 2/3.
4.6. Pengairan dan Penyiraman
Kondisi lahan Ketela pohon dari awal tanam sampai umur + 4–5 bulan hendaknya selalu dalam keadaan lembab, tidak terlalu becek. Pada tanah yang kering perlu di lakukan penyiraman dan pengairan dari sumber air yang terdekat.
Pengairan di lakukan pada saat musim kering dengan cara menyiram langsung akan tetapi cara ini dapat merusak tanah.
Sistem yang baik di gunakan adalah sistem genangan sehingga air dapat sampai ke daerah perakaran secara resapan.
Pengairan dengan sistem genangan dapat di lakukan dua minggu sekali dan untuk seterusnya di berikan berdasarkan kebutuhan.
4.7. Waktu Penyemprotan Pestisida
Jenis dan dosis pestisida di sesuaikan dengan jenis penyakitnya. Penyemprotan pestisida paling baik di lakukan pada pagi hari setelah embun hilang atau pada sore hari.
Dosis pestisida di sesuaikan dengan serangan hama dan penyakit, baca dengan baik penggunaan dosis pada label merk obat yang di gunakan.
Apabila hama dan penyakit menyerang dengan ganas maka dosis pestisida harus lebih akan tetapi penggunaannya harus hati-hati karena serangga yang menguntungkan dapat ikut mati.
Itu dia beberapa cara untuk membudidayakan pohon singkong yang wajib kalian coba in di rumah bersama keluarga,untuk itu selamat mencoba ya.