Yuk Coba in Obat Tetes Mata yang Satu Ini ! Isotic Betaracin.

Yuk Coba in Obat Tetes Mata yang Satu Ini ! Isotic Betaracin.
Yuk Coba in Obat Tetes Mata yang Satu Ini ! Isotic Betaracin.

eSatu.id,Cirebon- Siapa di sini yang memiliki kelainan pada matanya,mugkin obat yang satu ini pernah di rekomendasikan beberapa dokter kepada setiap setiap pasien nya.

Isotic betaracin tetes mata adalah obat yang di gunakan untuk pengobatan penyakit mata terutama karena alergi akut dan kronis yang di sertai radang dan infeksi.

Isotic betaracin tetes mata mengandung betamethasone Na phosphate, obat yang termasuk golongan kortikosteroid dan gentamicin, obat yang termasuk antibiotik golongan aminoglikosida.

baca juga:Ternyat Sinar Hp Bisa Menyebabkan Kangker Otak Pada Otak Kita,Yuk Kurangi Sekarang Juga.

Berikut ini adalah informasi lengkap Isotic betaracin tetes mata yang penting di ketahui sebelum menggunakannya.

Sekilas tentang zat aktif (nama generik)

Betamethasone adalah obat steroid jenis glukokortikoid yang di gunakan untuk pengobatan sejumlah penyakit termasuk.

Gangguan rematik, penyakit kulit, kondisi alergi, persalinan prematur untuk mempercepat pengembangan bayi, penyakit Crohn, bahkan kanker seperti leukemia.

Betamethasone bekerja dengan cara mencegah dan mengendalikan peradangan (inflamasi) dengan mengendalikan laju sintesis protein, menekan migrasi leukosit polimorfonuklear dan fibroblast, dan membalikkan permeabilitas kapiler dan stabilisasi lisosom.

Gentamicin adalah antibiotika golongan aminoglikosida yang di gunakan secara luas terutama untuk mengobati infeksi-infeksi yang di sebabkan oleh bakteri gram negatif, seperti  Pseudomonas, Proteus, Serratia, dan Staphylococcus.

Gentamicin juga di gunakan untuk septikemia (keracunan darah oleh bakteri patogenik dan atau zat-zat yang di hasilkan oleh.

(bakteri tersebut), meningitis (radang selaput otak), infeksi saluran kemih, saluran pernafasan, saluran pencernaan, kulit, tulang, dan jaringan lunak.

Gentamicin tidak di gunakan untuk infeksi yang di sebabkan oleh Neisseria gonorrhoeae, Neisseria meningitidis atau infeksi bakteri Legionella pneumophila .

(karena berisiko pasien akan mengalami shock dari lipid A endotoksin  yang di temukan dalam organisme bakteri gram negatif tertentu). Gentamicin juga berguna melawan Yersinia pestis dan Francisella tularensis.

Indikasi

Kegunaan isotic betaracin tetes mata (betamethasone Na phospate dan gentamicin) adalah untuk pengobatan kondisi-kondisi berikut :

  • Alergi akut dan kronis yang disertai radang (inflamasi) dan infeksi.
  • Infeksi eksternal pada bola mata dan adneksanya yang disebabkan oleh organisme yang sensitif terhadap gentamicin.
  • Peradangan mata yangg responsif terhadap pengobatan dengan kortikosteroid.

Kontra indikasi

  • jangan digunakan untuk pasien yang memiliki riwayat hipersensitif pada betamethasone dan obat golongan kortikosteroid lainnya.
  • Jangan memberikan obat ini untuk penderita yang mengalami reaksi hipersensitivitas terhadap gentamicin atau antibiotika golongan aminoglikosida lainnya.
  • Kortikosteroid tidak boleh di gunakan dalam aktif okular herpes simpleks.
  • Jangan di gunakan untuk penderita infeksi yang di sebabkan oleh bakteri, virus, jamur, infeksi TB atau infeksi purulen pada mata.
  • Jangan di gunakan untuk penderita glaukoma atau keratitis herpes.
  • Jangan di gunakan bersama lensa kontak.
  • Hindarkan juga pemakaian antibiotik ini untuk bayi prematur ataupun bayi baru lahir.

Efek samping isotic betaracin tetes mata

Berikut adalah beberapa efek samping isotic betaracin tetes mata (betamethasone Na phospate dan gentamicin) yang mungkin terjadi :

  • Reaksi hipersensitivitas seperti ruam kulit, kesulitan bernafas, dan reaksi alergi lainnya.
  • Efek samping lainnya misalnya, iritasi pada mata, dan penglihatan kabur.
  • Kortikosteroid dosis tinggi, tidak boleh di gunakan untuk pengobatan cedera otak traumatis yang berhubungan dengan mata. Penggunaan kortikosteroid dapat menyebabkan katarak subkapsular posterior, penebalan dan perforasi kornea, glaukoma dengan kemungkinan kerusakan pada saraf optik, dan dapat meningkatkan pembentukan infeksi okular sekunder karena bakteri, jamur, atau virus.