Wow Sejarah Indomie Mencatat Sebelum Ada Indomie Ternyata Ada Merek Mie Supermi Dan Sarimi !

Wow Sejarah Indomie Mencatat Sebelum Ada Indomie Ternyata Ada Merek Mie Supermi Dan Sarimi !
Wow Sejarah Indomie Mencatat Sebelum Ada Indomie Ternyata Ada Merek Mie Supermi Dan Sarimi !

eSatu.id,Cirebon- Siapa yang tak kenal Indomie? siap juga di sini yang tidak suka makan indomie,Mie instan yang menjadi panganan andalan warga Indonesia hingga mancanegara,dan apakah kalian pernah berpikir sejarah indomie,jika berminat,yuk baca artikel ini sampai abis.

Ketenaran Indomie tak bisa di lepaskan dari sosok pencetusnya,indomie pertama kali di produksi pada 1972 oleh Indofood.

Namun, tidak banyak yang tahu bahwa merek Supermi dan Sarimi ternyata juga masih satu pabrik dengan Indomie, dan Indomie bukanlah produk asli Grup Salim.

baca juga:Penemu Televisi Yakni John Logie Baird, Seorang Pria Kelahiran Skotlandia, 13 Agustus 1888,Yang Menagalami Kebangkrutan Di Usia 35 Tahun .

Kisah Indomie di mulai dari gerak bisnis Djajadi Djaja. Dia bisa di bilang merupakan pengusaha yang menjadi tonggak awal sejarah perjalanan Indomie.

Sejak 1959, dia mulai berbisnis bersama kawan-kawan SMA membangun sebuah firma bernama FA Djangkar Djati, belakangan namanya di ganti Wicaksana Overseas International


Buku Kontribusi Dunia Bisnis Menyambut Lima Puluh Tahun Indonesia Merdeka (1995) menyebut mereka terbilang eksis dan pernah

berbisnis rokok luar negeri.

Kemudian Djajadi Djaja dkk, pada April 1970, mendirikan Sanmaru Food Manufacturing, yang pabriknya sejak 1972 memproduksi mi

instan dengan nama Indomie, singkatan dari Indonesia Mie.

Pabrik tersebut di dirikan Djajadi Djaja bersama Chow Ming Hua, Wahyu Tjuandi, Ulong Senjaya, dan Pandi Kusuma. Kelompok usaha

asal Medan (Sumut) tersebut kemudian di kenal dengan nama Jangkar Jati Group.

Sebelum Djajadi, Liem Sioe Liong atau Sudono Salim yang berbisnis tepung terigu juga berbisnis mi instan.

Richard Borsuk dan Nancy Chng dalam Liem Sioe Liong dan Salim Group (2016:301) menyebut Liem mulanya berbisnis mi instan

dengan merek Sarimie dan Supermie lewat PT Lima Satu Sankyu dan PT Sarimi Asli Jaya sejak 1968.

Namun kemudian Liem mendekati Djajadi dan ikut produksi Indomie,Liem dan Djajadi kemudian mendirikan PT Indofood Eterna pada

1984. Perusahaan patungan itu di pimpin oleh Hendy Rusli.

Tidak lama setelah Indomie dan Sarimie bersatu, Supermie juga ikut bergabung,Liem Sioe Liong yang kuat dalam berbisnis membuat

produk-produk itu menjadi populer di pasaran Indonesia. Produk-produk mi instan yang terinspirasi dengan mie instan Jepang itu muncul di waktu yang tepat.

Namun, pada 1993, perusahaan Djajadi mengalami masalah keuangan. Akibatnya, Grup Salim memutus hubungan dan mendepaknya dari Indofood.

Singkat cerita, Djajadi kemudian melanjutkan berjualan mi instan di bawah naungan PT Jakarana Tama. Perusahaan ini di kenal sebagai perusahaan yang menjual Mie Gaga, Mie “100”, “1000”, Mie Gepeng, Mie Telor A1, Otak-otak, hingga Sosis Loncat.

Kini, Djajadi menjabat sebagai Komisaris di PT Wicaksana Overseas International Tbk (DKSH) yang merupakan perusahaan ritel barang primer.

PT Wicaksana Overseas International Tbk (WICO) harus melepaskan seorang komisaris independen yang juga merangkap sebagai ketua komite audit perseroan yaitu, Suhandi.

Dirinya mengundurkan diri di tengah kondisi saham perusahaan yang sedang mengalami suspensi,Presiden Direktur Wicaksana Overseas International.

Roni Setiawan mengatakan, surat pengunduran Suhandi telah di terima sebagai komisaris independen perseroan sekaligus ketua komite audit perseroan yang berlaku efektif 14 November 2022.

“Pengunduran diri tidak berdampak signifikan terhadap kegiatan operasional, hukum, kondisi keuangan atau kelangsungan usaha perseroan,” tulis Roni dalam keterangan resminya, di kutip Selasa (15/11).

Sementara itu, saham perseroan saat ini tengah dalam pemantauan khusus Bursa Efek Indonesia (BEI).

Jika di lihat dari data RTI, perdagangan saham perseroan sedang di berhentikan atau dalam status suspensi, serta masuk dalam notasi X. Adapun, harga saham WICO tercatat berada di level Rp 388 per saham.

itu dia sejarah dari perusahaan indomie serta sampai kemipilikan saham oleh pemimpin indomie sekarang ini,salam membaca.