Warga Jawa Barat Tepatnya Kota Cirebon,Wajib Tahu Sejarah Kota Cirebon Tercinta Ini !

Warga Jawa Barat Tepatnya Kota Cirebon,Wajib Tahu Sejarah Kota Cirebon Tercinta Ini !
Warga Jawa Barat Tepatnya Kota Cirebon,Wajib Tahu Sejarah Kota Cirebon Tercinta Ini !/gambar di ambil dari wikepedia

eSatu.id,CirebonSejarah Kota Cirebon sebetulnya tidak banyak orang yang tahu tenatang sejarah kota cirebon yang sebetulnya,dan

Sejarah kota cirebon pun tidak banyak di tulis oleh banyak orang,serta kota cirebon merupakan daerah yang terletak di bagian timur Provinsi Jawa Barat dan berada di jalur utama lintas Pantura.

Dahulunya, di daerah berjuluk ‘Kota Udang’ ini berdiri sebuah kerajaan bercorak Islam atau Kesultanan ternama yang berasal Jawa Barat.

baca juga:8 Fakta Kacang Kedelai Yang Bisa Memberikan Efek Baik Untuk Kesehatan !
Di kutip dari laman resmi Pemkot Cirebon, cirebonkota.go.id, di sebutkan jika Kerajaan atau Kesultanan Cirebon berdiri pada abad ke-15 dan ke-16 Masehi.

Selain sebagai pusat penyebaran agama Islam, Kesultanan Cirebon juga merupakan sebuah pangkalan penting yang menghubungkan jalur perdagangan antar pulau.

Lokasi kerajaan Islam ini berada di pantai utara pulau Jawa yang menjadi perbatasan antara Jawa Tengah dan Jawa Barat. Dengan

lokasinya yang ada di perbatasan, membuat Kesultanan Cirebon menjadi pelabuhan sekaligus penghubung antara dua kebudayaan, yaitu budaya Jawa dan Sunda.

Meski demikian, Kesultanan Cirebon sendiri memiliki suatu kebudayaan yang khas, yakni kebudayaan Cirebon yang tidak di dominasi oleh kebudayaan Jawa maupun kebudayaan Sunda.

Asal-usul Cirebon
Awalnya, Cirebon adalah sebuah dukuh kecil yang di dirikan oleh Ki Gedeng Tapa. Seiring berjalannya waktu, tempat ini berkembang

menjadi sebuah perkampungan ramai penduduk hingga kemudian di beri nama Caruban yang berarti campuran.

Di beri nama Caruban karena di tempat ini ada percampuran para pendatang yang berasal dari berbagai macam suku bangsa, agama, bahasa, adat istiadat, latar belakang hingga mata pencaharian. Di antara mereka ada yang datang untuk menetap dan ada juga yang hanya sebatas berdagang.

Karena awalnya hampir sebagian besar masyarakat bekerja sebagai nelayan, maka berkembanglah beberapa pekerjaan lainnya,

seperti menangkap ikan dan rebon atau udang kecil. Beberapa pekerjaan itu berkembang di sepanjang pantai yang biasa di gunakan untuk pembuatan petis, garam dan terasi.

Dari air bekas pembuatan terasi inilah akhirnya tercipta nama Cirebon. Nama Cirebon sendiri berasal dari dua suku kata, yakni Cai yang berarti air dan Rebon yang berarti udang kecil atau udang rebon.

Karena memiliki pelabuhan yang ramai dan sumber daya alam dari pedalaman, Cirebon akhirnya berubah menjadi sebuah kota besar. Pelabuhan yang di miliki Cirebon merupakan salah satu yang terpenting di pesisir utara pulau Jawa.

Pelabuhan tersebut sangat berguna dalam kegiatan pelayaran dan perdagangan antar kepulauan seluruh nusantara maupun dengan negara lainnya. Selain itu, Cirebon juga tumbuh menjadi salah satu pusat penyebaran agama Islam di Jawa Barat.

Pendirian Kesultanan Cirebon
Awal mula berdirinya kerajaan atau Kesultanan Cirebon tidak terlepas dari seorang tokoh yang merupakan keturunan Kerajaan Pajajaran.

Ia adalah Pangeran Cakrabuana, putera pertama dari Sri Baduga Maharaja Prabu Siliwangi dan istri pertamanya yang bernama Subanglarang, puteri Ki Gedeng Tapa,Raden Walangsungsang atau pangeran Cakrabuana memiliki dua orang saudara kandung, yakni Nyai Rara Santang dan Raden Kian Santang.

Sebagai anak laki-laki tertua, pangeran Cakrabuana sebenarnya berhak atas tahta kerajaan Pajajaran. Namun, karena ia memeluk agama Islam yang di turunkan oleh ibunya, posisi sebagai putra mahkota akhirnya di gantikan oleh adiknya, yakni Prabu Surawisesa. Prabu Surawisesa sendiri adalah anak laki-laki dari Prabu Siliwangi dan istri keduanya yang bernama Nyai Cantring Manikmayang.

Pangeran Cakrabuana atau Pangeran Walangsungsang akhirnya membuat sebuah pedukuhan di daerah Kebon Pesisir. Ia mendirikan sebuah Kuta Kosod atau susunan tembok bata merah tanpa spasi, membuat Dalem Agung Pakungwati serta membentuk pemerintahan di Cirebon pada tahun 1430 M.

Oleh karenanya, Pangeran Walangsungsang di anggap sebagai pendiri pertama Kesultanan Cirebon,Pangeran Walangsungsang yang telah selesai menunaikan ibadah haji kemudian di sebut Haji Abdullah Iman.

Ia lalu tampil sebagai raja Cirebon pertama yang memerintah kerajaan dari keraton Pakungwati dan aktif menyebarkan agama Islam kepada penduduk Cirebon. Dalam perjalanannya, kerajaan ini terus mengalami perkembangan.

Itu dia sedikit informasi megenai sedikit sejarah kota cirebon yang wajib kita tahu walaupun belum semua akan tetapi rasanya cukup kita tahu sampai ke pendiri kesultanan cirebon,nanti di tulisan selanjtanya kita akan bahas mengenai masa perkemabangan dan sebagainya.