Upaya Pengobatan Kanker Serviks Yang Di Lakukan Dokter Di Indonesia.

Upaya Pengobatan Kanker Serviks Yang Di Lakukan Dokter Di Indonesia.
Upaya Pengobatan Kanker Serviks Yang Di Lakukan Dokter Di Indonesia.

eSatu.id,Cirebon-Penyakit kangker serviks sering menjadikan bahan yang menakutkan karena salah satu penyakit yang agak sulit di sembuhkan dan tidak semua pengobatan kanker serviks bisa menyebabkan kemandulan.

Pasalnya, setiap jenis pengobatan memiliki risiko yang berbeda-beda. Berikut adalah penjelasan mengenai pengaruh pengobatan kanker serviks terhadap kesuburan wanita.

baca juga:Operasi kanker serviks biasanya di gunakan dokter,di antaranya adalah konisasi, trakelektomi simpel dan radikal, serta histerektomi.

1.Kemoterapi
 Kemoterapi adalah metode pengobatan kanker yang di lakukan dengan memberikan obat-obatan khusus pada pasien untuk membunuh sel kanker.

Obat tersebut akan mengalir melalui aliran darah dan menargetkan sel-sel kanker yang tumbuh di dalam tubuh.

Sayangnya, obat-obatan tersebut berpotensi menyebabkan kerusakan pada sel telur dan ovarium sehingga kehamilan di masa depan tidak memungkinkan.

    2.Radioterapi
     Radioterapi adalah pengobatan kanker yang menggunakan sinar radiasi berenergi kuat, seperti sinar-X dan proton.

    Pada kanker serviks, sinar radiasi sering kali di arahkan ke area panggul. Di sisi lain, paparan radiasi yang terlalu sering di daerah panggul dapat menyebabkan sel telur dan ovarium rusak.

      Kerusakan tersebut bisa bersifat sementara atau dapat membaik seiring waktu maupun bersifat permanen hingga menyebabkan kemandulan dan menopause dini sehingga kemungkinan kehamilan akan kecil.

      Dokter mungkin saja akan melakukan operasi untuk memindahkan ovarium ke luar rongga panggul untuk sementara waktu agar tidak terpapar radiasi. Hal ini di lakukan guna mencegah kerusakan sel telur dan ovarium.

      Sel telur kemudian ‘di bekukan’ untuk kemudian hari  di coba di buahi melalui metode IVF (jika rahim tidak diangkat) atau metode kehamilan lewat surrogacy (ibu pengganti) jika rahim telah di angkat.

      Namun, metode ibu pengganti (surrogate mother) ini masih di larang di Indonesia,Jika di lihat dari ulasan di atas, sebagian besar pengobatan kanker serviks memang umumnya dapat memengaruhi tingkat kesuburan penderitanya.

      Oleh karena itu, perencanaan kehamilan harus didiskusikan kembali dengan dokter spesialis kandungan Anda. 

      3.Operasi
      Salah satu pengobatan yang umum di lakukan untuk menangani kanker serviks adalah operasi atau prosedur pembedahan.

      Terdapat beberapa macam operasi yang biasanya di gunakan dokter dalam menangani penyakit ini, di antaranya adalah konisasi, trakelektomi simpel dan radikal, serta histerektomi.

        Konisasi (conization) atau cone biopsy (biopsi kerucut) merupakan prosedur di mana dokter akan mengangkat bagian dari serviks yang terkena kanker. Bagian yang di ambil ini berbentuk kerucut yang terdiri dari sel yang terkena kanker dan sel sehat.

        Prosedur ini hanya mungkin di lakukan jika kanker masih berada pada stadium awal dan hanya menyerang sedikit dari bagian serviks. Kehamilan mungkin masih dapat di rencanakan pada 6–12 bulan setelah prosedur. 

        Sementara itu, trakelektomi simpel adalah prosedur yang juga dapat di lakukan saat kanker masih berada di stadium awal.

        Jaringan yang di angkat pada operasi ini lebih banyak daripada konisasi. Di sisi lain, trakelektomi radikal adalah operasi yang melibatkan pengangkatan serviks, bagian atas vagina, serta kelenjar getah bening di area panggul.

        Pada prosedur ini, dokter tidak mengangkat rahim, sehingga pasien masih memiliki kemungkinan untuk hamil. Namun, karena serviks dan bagian atas vagina ikut diangkat pada operasi ini, bayi hanya dapat di lahirkan melalui operasi sesar (caesarean section).

        Meski banyak pasien yang sudah berhasil melahirkan bayinya setelah prosedur trakelektomi radikal ini, risiko keguguran atau bayi lahir prematur juga tinggi. Sekarang ini, operasi trakelektomi dapat di lakukan dengan menggunakan metode laparoskopi.

        Adapun histerektomi adalah operasi pengangkatan rahim. Pada kanker serviks atau kanker leher rahim, histerektomi kadang perlu di lakukan terutama jika kanker sudah berada di stadium lanjut.

        Dalam operasi tersebut, selain serviks yang di angkat, jaringan sekitar serviks termasuk uterus (rahim) juga seringkali perlu ikut di angkat.

        Itu dia 3 operasi yang banyak dokter lakukan untuk mengaktat penyakit kangker serviks yang di miliki oleh penderitanya.