Tradisi Jamasan Pusaka Di Keraton Kacirebonan

Keraton Kacirebonan, melakukan tradisi jamasan pusaka di momen tahun baru Islam 1 Muharam. Benda pusaka peninggalan leluhur, dari mulai gamelan pusaka hingga benda benda pusaka, berupa keris, pedang dan lainnya dibersihkan.

Tradisi jamasan, menjadi salah satu tradisi yang dilakukan setiap tahun pada bulan Suro, atau Muharam. Untuk membersihkan benda benda pusaka peninggalan di Kesultanan.

Salah satunya dilakukan di Keraton Kacirebonan pada Kamis pagi. Tokoh adat dan tokoh keraton, mengambil satu persatu benda peninggalan untuk dibersihkan, mulai dari gamelan pusaka denggung, dan juga peninggalan gaman milik keraton, baik berupa keris, golok, hingga pedang yang usianya sudah ratusan tahun.

Tujuan dari jamasan sendiri, sebagai upaya agar benda benda pusaka yang ada bisa terawat dan terlihat tetap dalam kondisi baik. Terutama agar mencegah korosi karena sebagian besar, bahan gamelan dan benda pusaka dari logam, proses pembasuhan, dimulai dengan air bersih yang sudah diberi bunga 7 rupa, dan kemudian digosok tumbukan batu bata merah.

Gamelan pusaka denggung, ini merupakan salah satu media syiar yang digunakan pada era Wali Songo, dan berusia sekitar 400 tahun. Dan dibunyikan hanya satu tahun sekali setelah dibersihkan melalui tradisi jamasan.