esatu.id- Warga Pecinan melakukan tradisi dan upacara khusus untuk menyambut tahun baru Imlek setiap tahun. Banyak acara menarik yang bisa di saksikan secara umum biasanya ada. Ini termasuk barongsai, Cap Go Meh, dan festival lampion.
Orang Pecinan juga melakukan sembahyang di kelenteng selama Imlek hingga hari kelima belas setelahnya. Bahkan, ada pesan tentang toleransi yang terkandung dalam tradisi mereka.
Penasaran dengan kebiasaan dan tradisi Imlek orang Pecinan? Baca lebih lanjut di bawah ini!
Apa itu Pecinan?
Imlek 2024 akan berlangsung pada 10 Februari. Orang Tionghoa di Indonesia pasti sangat menantikan perayaan tahun baru ini. Mereka biasanya tinggal di pemukiman di pusat kota. Mereka unik karena di kenal dengan nama penduduk Pecinan.
Jika kamu belum tahu, Pecinan, juga di kenal sebagai Chinatown, adalah wilayah di luar China yang mayoritas di huni oleh orang Tionghoa. Mereka awalnya merantau hingga akhirnya menetap di sana.
Kampung Pecinan bukan hanya sebuah pemukiman, tetapi juga sering menjadi pusat perayaan Imlek. Banyak acara budaya Tionghoa yang khas di adakan.
Berikut ini adalah daftar tempat tinggal orang Pecinan di Indonesia:
- Petak Sembilan Glodok
- Pecinan Singkawang, Kalimantan Barat
- Kampung Sudiroprajan, Solo
Baca Juga: Selamat Hari Pers Nasional! 9 Februari Hari Pers Nasional: Sejarah, Peran, dan Tugasnya
- Wisata Kampung Pecinan, Surabaya
- Kesawan Square, Medan.
Tradisi dan ritual Imlek warga Pecinan
Warga Pecinan memulai ritual Imlek mereka sehari sebelum Imlek, biasanya pada tanggal 9 Januari malam, bahkan jika Imlek di selenggarakan pada tanggal 10 Januari.
Apakah kamu tahu apa yang di lakukan penduduk Pecinan pada malam itu?
1. Makan malam menjelang Imlek
Orang-orang yang tinggal di Pecinan, terutama mereka yang tinggal di Surabaya, biasanya makan malam bersama keluarga mereka. Berbagai dekorasi bertema Imlek dengan nuansa merah dan emas menghiasi suasana rumah.
Sebagian besar orang menggantung lentera dan lampion di pintu dan jendela. Ada pohon angpau di atas meja dengan jeruk mandarin di dekatnya.
Menu makan malam terdiri dari makanan khas Imlek. Meja makan akan menawarkan berbagai jenis makanan dari makanan berat hingga camilan, seperti siu mie, kue keranjang, yu sheng (salad ikan segar), jiaozi (kulit pangsit berisi daging atau sayuran), bebek, ikan bandeng, tang yuan, sup delapan jenis, kue ku, dan sebagainya. Setiap makanan memiliki filosofinya sendiri.
Porsi hidangan besar di buat dengan sengaja agar cukup untuk semua anggota keluarga. Setelah makan malam, mereka akan menyembah para dewa dan leluhur.
Warga Pecinan akan membakar petasan untuk menutup malam menjelang Imlek. Dalam budaya Tionghoa, menyalakan petasan di anggap sebagai cara untuk mengusir roh jahat.
2. Membagikan angpao
Tradisi membagikan angpao adalah bagian penting dari perayaan Tahun Baru Imlek. Angpao harus di berikan oleh anggota keluarga yang lebih tua kepada anggota keluarga yang lebih muda. Anggota keluarga yang sudah menikah juga harus memberikan angpau. Pada hari pertama Imlek, ritual ini di lakukan.
Tradisi dan ritual Imlek warga Pecinan
Warga Pecinan melakukan tradisi dan ritual seperti sembahyang, berdoa, berziarah, dan mengunjungi rumah ibadah pada hari pertama Imlek, yang di mulai dengan makan malam bersama dan membagikan angpau.
3. Sembahyang
Keluarga Tionghoa biasanya bersembahyang kepada dewa-dewi dan leluhur mereka. Sembahyang ini di lakukan sebagai cara untuk mengucapkan terima kasih atas semua berkat dan perlindungan yang di berikan selama tahun sebelumnya. Hari kedua Imlek di gunakan untuk berkumpul dengan keluarga dan melakukan sembahyang.
4. Berdoa dan berziarah
Pada hari keempat, orang Pecinan terus berdoa dan berziarah sesuai dengan kebiasaan Imlek mereka. Mereka biasanya mengunjungi makam keluarga. Di hari ketiga dan keempat, tidak di sarankan untuk melakukan bisnis atau berkunjung ke kerabat dekat.
5. Membersihkan barang yang sudah lama
Di hari kelima, penduduk Pecinan akan membersihkan dan membuang barang-barang yang sudah tidak berguna. Tradisi ini di kenal sebagai “po wu”. Saat Imlek, barang-barang lama dan sisa-sisa pembuatan juga di buang.
6. Mengunjungi rumah ibadah
Di hari keenam, penduduk Pecinan akan bersilaturahmi dengan teman, keluarga, dan sahabat. Selain itu, mereka biasanya memberikan angpau kepada sanak saudara yang tidak dapat menerimanya. Namun, sebelum itu, mereka akan pergi untuk berdoa di rumah ibadah.
Tradisi dan ritual Imlek warga Pecinan
Meskipun Imlek sudah sepekan, penduduk Pecinan terus melakukan kebiasaan dan tradisi mereka sampai hari ke-15. Pada hari ke-7 dan seterusnya, mereka akan melakukan aktivitas seperti:
7. Makan salad ikan
Hari ketujuh setelah Imlek di anggap sebagai hari ulang tahun. Jadi, mereka akan makan yu sheng, atau salad ikan. Saya mengucapkan selamat tahun baru.
8. Makan malam
Warga Pecinan melakukan tradisi Imlek dengan makan malam di hari kedelapan bersama keluarga mereka. Namun, tidak semua orang melakukan tradisi ini.
9. Sembahyang
Di hari ke-9, penduduk Pecinan akan sembahyang dan berdoa sebagai bentuk terima kasih. Sembahyang juga di gunakan untuk mengucapkan selamat kepada Dewa Langit.
10. Perayaan Imlek
Warga Pecinan akan merayakan Imlek lagi dari tanggal 10 hingga 12. Tujuannya adalah untuk meningkatkan silaturahmi dan kebersamaan.
11. Tradisi vegetarian
Warga Pecinan memulai tradisi vegetarian, yaitu makan sayuran, pada hari ke-13 Imlek, yang belum berakhir. Tujuannya adalah untuk membersihkan perut setelah banyak makan hidangan Imlek.
12. Persiapan Cap Go Meh
Dalam hal Imlek, acara Cap Go Meh harus di lihat. Orang Pecinan akan menyiapkan acara tersebut dan mulai membersihkan rumah mereka di hari keempat belas. Tak jarang mereka juga menghias rumah.
13. Makan Malam saat Cap Go Meh
Acara Cap Go Meh, yang merupakan malam bulan purnama yang pertama setelah Imlek, menandai penutupan adat istiadat masyarakat Pecinan. Mereka akan makan tang yuan, yang adalah bola ketan dengan pasta wijen.
Itu adalah kebiasaan orang Pecinan yang sering di lakukan. Ya, itu unik dan memiliki makna filosofis?