eSatu.id,Cirebon-Kelenjar skene adalah kelenjar yang terletak di kedua sisi uretra wanita. Kelenjar ini berfungsi untuk mengeluarkan pelumas vagina saat seorang wanita sedang berhubungan seksual, serta berperan dalam menjaga kesehatan saluran kemih.
Terbentuknya kista adalah salah satu gangguan yang bisa terjadi di dalam kelenjar skene,Kista kelenjar skene, skene’s gland cyst, atau skene’s duct cyst adalah kista yang terbentuk di dalam kelenjar skene yang terletak di sisi uretra pada wanita.
Uretra adalah saluran yang di gunakan untuk mengeluarkan urine dari dalam tubuh,Namun, bila kista sudah membesar, maka penderita biasanya akan merasa terganggu saat berhubungan seksual dan sulit buang air kecil.
baca juga:Upaya Pengobatan Kanker Serviks Yang Di Lakukan Dokter Di Indonesia.
Terbentuknya kista ini bisa terjadi pada wanita dewasa atau sebagai kondisi kongenital (bawaan lahir).
Kista kelenjar skene (skene’s gland cyst) adalah kondisi di mana terdapat kista (kantung berisi cairan) yang tumbuh di kelenjar skene.
Kista ini umumnya terbentuk ketika saluran yang menuju kelenjar skene tersumbat akibat infeksi,Mari ketahui lebih lanjut mengenai skene’s gland cyst, mulai dari penyebab, gejala, dan pengobatannya melalui artikel di bawah ini.
Penyebab Terbentuknya Kista Kelenjar Skene
Umumnya, kista kelenjar skene pada orang dewasa di sebabkan oleh tersumbatnya saluran kelenjar akibat infeksi dan peradangan.
Infeksi kelenjar oleh bakteri menyebabkan terjadinya inflamasi atau peradangan pada saluran kelenjar di sekitar saluran kemih, yang lambat laun menyebabkan pembentukan kista atau abses.
Di sisi lain, belum di ketahui secara pasti apa penyebab terbentuknya kista kelenjar skene atau skene’s gland cyst yang terjadi saat lahir.
Sebagian besar kasus terjadi tanpa faktor resiko penyerta, namun orang dengan kondisi medis tertentu dapat memiliki resiko yang lebih tinggi.
Untuk mengidap kista kelenjar skene, misalnya kondisi diabetes, kehamilan, trauma, dan penyakit kulit impetigo sebelumnya.
Gejala Kista Kelenjar Skene
Sebagian besar kista yang terbentuk di dalam kelenjar skene memiliki ukuran kurang dari 1 cm sehingga tidak menimbulkan gejala apa pun.
Namun, pada beberapa kasus, kista bisa semakin membesar hingga memicu munculnya sejumlah gejala yang membuat penderitanya tidak nyaman, seperti:
1.Nyeri saat berhubungan seksual (dispareunia).
2.Sering buang air kecil.
3.Nyeri saat buang air kecil (di suria).
4.Sering mengalami infeksi saluran kemih (ISK).
5.Terasa seperti ada benjolan yang bergerak di dekat lubang uretra.
Jika kista mengalami infeksi, hal ini dapat menimbulkan abses yang di tandai dengan benjolan kemerahan, mengeluarkan nanah, dan demam.
Diagnosis Kista Kelenjar Skene
Sebelum menegakkan diagnosis, dokter akan terlebih dahulu melakukan wawancara medis (anamnesis) untuk mengetahui tentang gejala dan riwayat kesehatan pasien dari masa ke masa. Lalu setelah itu baru di lanjutkan dengan pemeriksaan fisik.
Bila di khawatirkan bahwa benjolan tersebut merupakan tanda dari divertikulum uretra (kantung yang terbentuk di sepanjang saluran uretra).
Dokter akan melakukan tes pencitraan, seperti USG, MRI, sistouretrografi, dan sistouretroskopi untuk mengonfirmasinya. Dokter juga akan melakukan pemeriksaan darah dan urine untuk melihat adanya tanda-tanda infeksi.
Pengobatan Kista Kelenjar Skene
Bila terjadi pada bayi, dokter biasanya akan melakukan pemantauan terlebih dahulu untuk melihat munculnya gejala atau masalah tertentu.
Namun, bila tidak menimbulkan gangguan apa pun, maka kista tidak memerlukan pengobatan dan dapat sembuh dengan sendirinya.
Sementara pada orang dewasa, dokter akan merekomendasikan pembedahan apabila kista menimbulkan sejumlah gejala yang mengganggu, seperti rasa nyeri saat berhubungan seksual atau buang air kecil.
Sedangkan, bila tidak menimbulkan masalah apa pun, maka tidak memerlukan pengobatan,Jika kista kelenjar skene menjadi abses, terapi antibiotik biasanya akan di mulai untuk mengatasi infeksi bakteri, seperti yang di lakukan dalam kasus yang di jelaskan.
Jika respons terhadap terapi antibiotik terlihat, namun gejalanya muncul kembali, pengobatan ulang akan di berikan. Jika tidak ada respons terhadap terapi antibiotik, dokter akan segera merekomendasikan terapi bedah.
Prosedur pembedahan yang biasanya di gunakan untuk mengatasi kista kelenjar skene adalah teknik marsupialisasi.
Pada prosedur ini, dokter akan membuat sayatan pada kista dan menjahit setiap sisinya ke bawah sehingga kista terbuka secara permanen. Dokter mungkin juga akan menyedot cairan kista dengan jarum atau mengeringkannya.
Itu dia informasi mengenai penyakit Kista Kelenjar Skene yang belum banyak di ketahui oleh banyak orang,mulai dari penyebab sampai pengobatan yang di lakukan,semoga bermanfaat.