Meski saat ini masuk kemarau, sejumlah petani di Kabupaten Cirebon menebar benih padi untuk menghadi musim tanam selanjutnya. Hal ini dilakukan untuk menyambung hidup meski resikonya tanaman padi tidak mendapatkan suplai air yang mencukupi.
Sejumlah petani di Desa Semplo, Kecamatan Palimanan, Kabupaten Cirebon melakukan tebar bibit benih padi di musim kemarau demi menyambung hidup. Untuk mengairi lahan yang dijadikan untuk menebar benih, petani rela menggunakan mesin penyedot air.
Salah seorang petani mengatakan, area sawah seluah 1 bau yang ia miliki saat ini kondisi tanahnya retak retak akibat musim kemaru yang sudah terjadi lebih dari dua bulan. Untuk menggemburkan lahan miliknya, ia memanfaatkan mesin penyedot air untuk mengairi lahan pertanian.
Hal ini terpaksa dilakukan karena saluran irigasi yang ada kondisinya saat ini kering kerontang. Bahkan untuk menggemburkan lahan pertanian butuh waktu 3 hari, kerena minimnya pasokan air.
Suraji mengatakan, meski hingga akhir September ini hujan tak kunjung turun, namun biasanya pada bulan sepuluh atau Oktober hujan akan mulai turun. Meski demikian, ia tak perlu khawatir karena tanaman padi jika kebanyakan pasokan air kurang baik, begitupun jika kekurangan pasokan air juga kurang bagus untuk pertumbuhan padi, sehingga harus tepat.
Dia juga menyatakan, nekat dan berani untuk menebar benih di musim kemarau semata meta untuk menyambung hidup meski harus menanggung resiko tanaman padi mati karena belum turun hujan dan minimnya pasokan air