esatu.id- Tantangan kuliah di luar negeri. Bagi mereka yang suka belajar, mencapai tingkat tertinggi dalam pengetahuan adalah tujuan yang akan terus di usahakan. Menjadi pemburu beasiswa, atau pemburu beasiswa, adalah salah satu cara untuk membuat angan-angan menjadi kenyataan. Dalam kebanyakan kasus, orang memanfaatkan kesempatan ini sekaligus untuk memiliki kesempatan untuk merasakan kebanggaan menerima pendidikan di luar negeri.
Memiliki kesempatan untuk berkuliah di universitas-universitas yang di harapkan di negara tertentu hanya cukup untuk menumbuhkan semangat. Hal ini terus mendorong untuk mencapai hasil yang di harapkan. Namun, belajar di luar negeri tidak selalu mudah seperti yang di bayangkan. Artikel di bawah ini menguraikan beberapa tantangan besar saat kuliah di luar negeri penting yang sering di lupakan. Itu benar!
1. Menyiapkan diri secara mental dan fisik untuk kerja paruh waktu
Kamu harus memperbaiki pikiran kamu yang menganggap kuliah di luar negeri sangat menyenangkan karena kamu dapat jalan-jalan setiap hari. Karena itu, menikmati hidup yang nyaman akan sangat sulit jika kamu memiliki sumber dana yang terbatas. Kerja paruh waktu biasanya menjadi pilihan untuk tetap hidup.
Baca Juga: Musik Memang Bisa Membawa Dampak yang Positif pada Diri: Inilah Fakta Musik yang Jarang Diketahui!
Situasi akan sulit jika kamu tidak pernah mengira harus belajar sambil bekerja. Karena perlu cepat memahami pekerjaan dan beradaptasi dengan lingkungan baru, tubuh dan pikiran menjadi lelah. Kesehatan mental juga akan terpengaruh jika kamu tidak segera menemukan ritme yang tepat.
2. Adanya perlakuan rasis
Ketika kamu berada di luar negeri, kamu pasti akan menghadapi banyak hal baru yang mungkin tidak pernah kamu temui saat berada di rumah. Sayangnya, tidak semua peristiwa yang saya alami menyenangkan. Tidak jarang, orang asing seperti kamu akan di layani dengan cara yang tidak sopan, seperti rasisme.
Ya, pada kenyataannya, masih ada orang-orang tertentu yang memandang rendah para pendatang di negerinya, terlepas dari fakta bahwa mereka datang untuk belajar. Rasisme hanya akan menjadi kata-kata yang menyakitkan hati jika “beruntung”. Namun, ada kemungkinan bahwa seseorang akan melakukan tindakan nekat, seperti kekerasan fisik, jika ada yang benar-benar tidak suka. Sungguh mengerikan, bukan?
3. Perasaan terisolasi yang kadang-kadang tidak dapat di atasi
Berhasil mencapai tujuan untuk melanjutkan pendidikan di luar negeri pasti menjadi kebanggaan tersendiri. Sepertinya semua usaha yang di lakukan selama ini telah berhasil. Sekarang tinggal fokus untuk memaksimalkan pengalaman akademik.
Menimba ilmu di negara orang seringkali tidak semudah yang di bayangkan, sayangnya. Ada perbedaan budaya yang signifikan yang menyebabkan kamu kehilangan kehangatan rumah dan dekapan orang-orang yang tinggal di sana. Tapi apa daya, jarak, dan waktu yang terpisah hanya memberi kamu kesempatan untuk melewati kesulitan secara pribadi. Oleh karena itu, kamu harus lebih sering berdamai dengan perasaan kesepian dan terasing yang begitu menyiksa.
Kesempatan untuk menuntut ilmu di negara yang jauh jelas merupakan hal yang tidak boleh di lewatkan. Namun, jangan sampai kegembiraan membuatmu lupa mempersiapkan diri untuk segala kemungkinan buruk. Ingatlah untuk selalu membawa payung sebelum hujan. Dengan persiapan yang baik, kamu akan lebih mampu bertahan dalam berbagai situasi dan kondisi. Tetap optimis dan semoga berhasil, ya!