Inilah Khasiat dari Tanaman Jelatang, Populer untuk Pengobatan Radang Sendi

tanaman jelatang: popmama.com

esatu.id- Tanaman jelatang mungkin sudah familiar bagi kamu, bukan? Yup, ini adalah tanaman liar yang di kenal sebagai tanaman penyengat (stinging nettle). Jelatang dapat menyebabkan gatal atau ruam kulit yang sangat mengganggu jika di sentuh. Itu karena bulu-bulu kecil yang menyengat di batang dan daunnya.

Tanaman yang memiliki nama ilmiah Urtica dioica ini biasanya di hindari, terutama ketika di olah. Selain efek gatalnya, jelatang juga memiliki banyak manfaat kesehatan. Selama berabad-abad, tanaman ini telah di gunakan sebagai obat tradisional. Meredakan gejala radang sendi adalah salah satu yang paling populer. Apa sebenarnya manfaat tanaman jelatang? Yuk, simak terus bahasannya.

1. Meredakan gejala osteoartritis

Laman Mount Sinai menyatakan bahwa daun dan batang jelatang telah di gunakan secara historis untuk meredakan nyeri otot dan radang sendi. Tanaman ini telah di gunakan sebagai obat sejak zaman Yunani Kuno. Menurut ulasan artikel ilmiah yang di terbitkan pada tahun 2022 dalam jurnal Hindawi, jelatang dapat mengurangi gejala radang sendi. Dalam penelitian ini, uji klinis kecil di lakukan untuk mengevaluasi manfaat daun jelatang rebus dan campuran dengan bahan aktif di klofenak dalam pengobatan gejala radang sendi.

Baca Juga: Perjuangan Gizi di Indonesia Masih Berlanjut, 25 Januari Hari Gizi Nasional: Ini Sejarahnya

Hasilnya, jelatang rebus atau di campur dengan di klofenak dapat meredakan gejala artritis akut. Tetapi efek ini mungkin hanya bertahan lama. Meskipun demikian, penelitian yang lebih luas dan berkualitas di perlukan untuk secara tegas memvalidasi manfaatnya.

2. Mengobati hiperplasia prostat jinak (BPH)

Peningkatan ukuran kelenjar prostat yang tidak kanker di kenal sebagai hiperplasia prostat jinak, juga di kenal sebagai pembesaran prostat. Hasil uji klinis yang juga di bahas dalam jurnal Hindawi menunjukkan bahwa daun jelatang juga berguna untuk mengobati kondisi ini. Ramuan herbal dari daun jelatang di katakan dapat mengurangi pembesaran prostat.

Dalam penelitian tambahan yang di terbitkan pada tahun 2014 dalam World Journal of Urology, produk herbal yang menggabungkan akar jelatang dan buah saw palmetto juga dapat memperbaiki gejala hiperplasia prostat jinak. Dalam penelitian ini, jelatang dan saw palmetto secara signifikan meningkatkan frekuensi buang air kecil pada malam hari. Namun, laporan ini mungkin masih membutuhkan penelitian tambahan, seperti halnya penelitian sebelumnya.

3. Mendukung kesehatan jantung dan mengatasi diabetes

Masih dari ulasan artikel yang sama, ekstrak jelatang juga di ketahui memiliki efek yang baik untuk mendukung kesehatan jantung. Pada penelitian tersebut, di lakukan uji ekstrak jelatang terhadap peserta dengan diabetes tipe 2. Hasilnya, ekstrak tanaman penyengat ini ternyata dapat menurunkan kadar gula darah dan trigliserida puasa pada orang dengan diabetes tipe 2.

Selain itu, ekstrak jelatang memiliki kemampuan untuk meningkatkan kadar kolesterol baik, juga di kenal sebagai high-density lipoprotein (HDL). Senyawa yang terkandung dalam tanaman jelatang juga memiliki kemampuan untuk meningkatkan jumlah oksida nitrat (NO) dalam tubuh. Mereka dapat mengendurkan pembuluh darah dan meningkatkan aliran darah dengan cara ini. Dengan cara ini, risiko diabetes dan penyakit jantung dapat di minimalkan.

4. Mengandung antioksidan untuk melawan radikal bebas

Urtica dioica juga di laporkan memiliki aktivitas antioksidan kuat. Di lansir Hindawi, ekstrak metanol dan etanol dari akar Urtica ini menunjukkan aktivitas antioksidan masing-masing sekitar 46,71 persen dan 45,03 persen. Artinya, tanaman ini baik untuk menangkal radikal bebas yang merupakan senyawa berbahaya dalam tubuh.

5. Sumber nutrisi yang baik

Di lansir WebMD, daun jelatang adalah sumber kalsium yang baik. Kehadiran mineral ini dalam tubuh dapat membantu mengurangi risiko penyakit ginjal, osteoporosis, dan kondisi serius lainnya. Selain kalsium, mineral yang juga banyak terkandung dalam jelatang, termasuk besi, magnesium, dan kalium.

Baca Juga: Baesiswa Ini Terbuka Hingga 15 Februari 2024: Beasiswa Kuliah Gratis di Brunei Darussalam, Simak!

Selain mineral, jelatang juga kaya akan kandungan vitamin A dan vitamin C. Vitamin C sangat baik untuk membantu perkembangan sistem kekebalan tubuh. Sementara, vitamin A adalah agen nutrisi yang sangat di andalkan untuk mendukung kesehatan mata.

Efek tanaman jelatang

Sama seperti produk herbal lain, jelatang mungkin juga bisa menyebabkan beberapa efek samping kesehatan. Menurut keterangan dari laman Verywell Health, konsumsi jelatang mungkin bisa menyebabkan diare, peningkatan aliran kencing, iritasi kulit, sakit perut, dan berkeringat. Adapun, efek samping yang lebih parah:

  • menimbulkan reaksi alergi yang parah;
  • memengaruhi tekanan darah yang bisa menyebabkan peningkatan atau penurunan tekanan darah; dan
  • menyebabkan gula darah rendah karena jelatang dapat menurunkan kadar gula.

Jelatang adalah jenis tanaman liar yang tersebar luas di Indonesia. Sering di abaikan, tanaman penyengat ini ternyata mengandung nutrisi penting yang di perlukan tubuh dan kaya akan khasiat kesehatan. Jika kamu ingin mencoba manfaatnya, hati-hati saat mengolah tanaman ini, ya!