Susah Susah Gampang, Mendapatkan Hidup Berkah,Yuk Ikutin Langkah Ini .

Susah Susah Gampang, Mendapatkan Hidup Berkah,Yuk Ikutin Langkah Ini .
Susah Susah Gampang, Mendapatkan Hidup Berkah,Yuk Ikutin Langkah Ini .

eSatu.id,Cirebon-Keberhakahan hidup atau hidup berkah pasti di ingin kan semua orang seperti di beri sehat, panjang umur, hidup indah dan hidup berkecukupan. Hanya saja, perjalanan hidup tak selalu ideal. Ibarat pepatah, hidup seperti roda pedati. Kadang di atas, kadang di bawah.

Ada orang mudah mencari harta, dia kaya-raya, tetapi tidak berkah, Hatinya selalu gundah, penyakit datang tiap saat.

Sementara itu, ada orang yang setiap hari hanya mampu makan dan minum saja. Tidur bahkan hanya di atas becak. Namun Allah subhanahu Wata’ala selalu memberinya kesehatan, jauh dari sakit dan jauh dari kegelisahan batin.

baca juga;4 Jenis Buah Naga Yang Wajib Kita Ketahui Beserta Manfaat Nya !

Karena itu dalam Islam, kaum Muslim di anjurkan mencari keberkahan (barakah). Berkah (barokah). Dalam kamu Al Munawwri, barakah (البركة) artinya adalah “karunia Tuhan yang mendatangkan kebaikan bagi kehidupan manusia.”

Sedang menurut Imam al Ghazali, berkah artinya ziyadatul khair, “bertambah-tambahnya kebaikan”.Di bawah ini empat kunci meraih keberkahan hidup.

Takwa. Sebagian orang, takwa itu masih dinilai abstrak. Meskipun dalam beberapa ayat, teknik operasionalnya cukup jelas. Seperti takwa pada ayat 133 dan 144 Surah Ali Imran, operasionalnya cukup jelas. Tetapi, dalam konteks keuntungan yang langsung di peroleh dalam kehidupan dunia, kejelian berpikir memang sangat di perlukan.

Operasional takwa pada ayat di atas di antaranya adalah tetap membelanjakan (infaq) harta bendanya di jalan Allah baik dalam kondisi lapang maupun sempit. Infaq dalam kondisi lapang.

Mungkin tidak seberat kala dalam kondisi sempit (amat berhajat terhadap harta). Tetapi, jika ingin sampai pada derajat takwa, keduanya mesti diupayakan.

Muslim yang mau berpikir, tentu akan menggali hikmah di balik diberlakukannya perintah yang sepintas cukup memberatkan ini. Mari kita kupas perlahan-lahan.

Kalau di perhatikan, setiap akhir pekan, warga ibu kota dan warga kota-kota besar di negeri ini (dominan kaum hawa) sangat gemar kongkow atau shopping di mall.

Mall bak rumah kedua yang amat membahagiakan hati mereka. Apa pasal, diskon, sale dan obral komoditi yang mereka sukai, sehingga berada di mall meski akan menguras tabungan, tetap mereka lakukan dengan senang hati.

Sedangkan takwa, tidak sependek berbelanja di mall yang lagi obral diskon dan hadiah, Tetapi, secara logika, pengamalan takwa secara sungguh-sungguh akan mendatangkan keuntungan tak terkira, yang bukan saja di dunia, tetapi juga di akhirat.

Tetapi, lagi-lagi di sini di perlukan kejelian atau tepatnya kedalaman berpikir, sehingga ada kekuatan untuk terus sabar dan istiqomah dalam menjalani kehidupan ini dengan takwa.

Shalat. Manivestasi iman paling dasar yang akan membuat ketakwaan seorang Mukmin terpelihara adalah shalat. Shalat secara fisik dalam tinjauan medis, ternyata memberikan dampak signifikan bagi kesehatan tubuh.

Padahal, shalat di sisi yang lebih inti, merupakan media komunikasi setiap hamba dengan Alah Ta’ala,Posisi sujud misalnya. Gerakan menungging dengan meletakkan kedua tangan, lutut, ujung kaki, dan dahi pada lantai itu ternyata memiliki dampak sangat bagus bagi kesehatan tubuh.

Manfaat: Aliran getah bening di pompa ke bagian leher dan ketiak. Posisi jantung di atas otak menyebabkan darah kaya oksigen bisamengalir maksimal ke otak.

Aliran ini berpengaruh pada daya pikir seseorang. Karena itu, lakukan sujud dengan tuma’ninah, jangan tergesa – gesa agar darah mencukupi kapasitasnya di otak.

Postur ini juga menghindarkan gangguan wasir. Khusus bagi wanita, baik rukuk maupun sujud memiliki manfaat luar biasa bagi kesuburan dan kesehatan organ kewanitaan.

Manfaat pada gerakan lain, tentu juga tidak kalah baiknya bagi kesehatan tubuh. Logikanya, semakin sering shalat di lakukan semakin baik kesehatan kita.

Dengan kata lain, kewajiban shalat ini sejatinya adalah perintah yang Allah berikan kepada kita untuk memenuhi kebutuhan jiwa raga manusia itu sendiri. Dengan kata lain, siapa enggan shalat apalagi tidak mau shalat, maka kerugiannya sangat luar biasa.

Sedekah. Sedekah ini empirisnya terkesan mengurangi aset atau harta. Tapi, hakikatnya tidak. Contoh, seorang ibu yang merelakan 100 persen daya potensi dan waktunya untuk mendidik anak-anaknya, hampir pasti akan memiliki anak yang cerdas, kuat dan insha Allah sholeh dan sholehah.

Bandingkan dengan seorang ibu yang tidak memberikan 100 persen daya potensi dan waktunya kepada putra-putrinya,Demikian pula dengan sedekah.

Sedekah itu mengurangi nominal atau angka, tetapi menambah pada sisi lainnya, yang pada akhirnya akan berimbas pada penambahan nominal itu sendiri.

Abdurrahman bin Auf memang banyak mengeluarkan sedekah, tetapi sedekah itu pula yang membuatnya kwalahan menerima keuntungan dalam bisnis yang di jalaninya.

Oleh karena itu, tidak salah jika belakangan muncul istilah Giving is Receiving (memberi itu hakikatnya menerima). Toh, dalam Al-Qur’an, satu sedekah atau infaq Allah janjikan balasan hingga 700 kali lipat (QS. Al-Baqarah [2]: 261).

Tentu semua mensyaratkan keikhlasan dan kebeningan hati dan keseuaian dengan tuntunan Nabi,Memberi Maaf. Terluka, sakit hati, setiap orang rasanya pasti pernah mengalami ini. Tetapi, memelihara dendam ilustrasinya sama dengan orang yang menyimpan bau busuk di lemari pribadinya. Mustahil kan orang mau melakukan itu?

Nah Untuk itu beberapa cara hidup berkah yang mungkin bisa kita lakukan,penulis juga sama sama sama lagi belajar,yuk salam mebaca.