TASIKMALAYA – Calon Gubernur Jawa Barat Kang Dedi Mulyadi (KDM) mengatakan, untuk memajukan masyarakat supaya produktif di tiap daerah Jabar mesti menerapkan pendidikan berbasis lingkungan.
Jika KDM nanti menjadi Gubernur Jabar, dirinya akan menerapkan pelajaran karakter disesuaikan dengan ciri khas lingkungan tiap daerah sejak belajar di Sekolah Dasar (SD).
Seperti di Kota dan Kabupaten Tasikmalaya, yang memiliki ciri khas Anyaman atau kerajinan bambu serta daerah pesantren, murid SD nantinya akan ada kurikulum pelajaran membuat Anyaman.
“Jadi begini, supaya produktif warga Jawa Barat. Nanti kalau saya memimpin, sekolah akan ada kurikulum pelajaran berbasis khas lingkungan daerah setempat. Misal Tasik terkenal Anyaman, diterapkan kurikulum itu,” jelas KDM, usai memberikan Orasi Perkuliahan Sidang Senat Terbuka Dalam Rangka Tasyakur Milad ke-38 Institut Agama Islam Latifah Mubarokiyah (IAILM) Surayalaya, Kabupaten Tasikmalaya, Kamis (5/9/2024).
KDM menambahkan, pendidikan karakter lingkungan disesuaikan dengan keunggulan khas tiap daerah akan diberlakukan se-Jawa Barat.
Sehingga, pembentukan karakter menjadi keahlian setiap generasi muda Jawa Barat yang ditanamkan sejak kecil, akan mampu meningkatkan kesejahteraan masyarakat.
“Itu dari kemampuan itu karakter terbentuk. Sekarang coba lihat, orang China ketika belajar Kungfu kan tidak langsung, bertahap, suruh berdiri dulu berhari-hari, dikasih beban, lama ada proses. Nah, di Sunda itu di sistem pendidikan kita itu aneh. Anehnya dimana, misal belajar silat, begitu datang langsung diajari jurus kan. Harusnya bertahap,” ungkap KDM dengan ciri khas selalu memakai iket putih tersebut.
Tahapan itu lah nantinya, lanjut KDM, yang akan membentuk setiap generasi muda menjadi sabar, ulet dan kreatif.
Baca Juga: KDM: Jalan Rusak di Daerah yang Tak Mampu Diperbaiki Kita Ambil Alih
Sehingga, sosok individunya akan menjadi generasi yang unggul dan mampu menciptakan pengusaha-pengusaha besar dan cendikiawan yang mumpuni.
“Nah, itu yang harus segera dibenahi ke depan. Jadi saya lihat pendidikan ini misalnya SD, nanti ada anak-anaknya tuh belajar Nyulam. Pendidikan kesabaran nanti bertingkat lagi ketika SMP kurikulumnya apa? Karena saya bilang secara umum, SD tingkatannya non digital dan karakter dulu, SMP itu seperampat digital, SMK setengah digital, perguruan tinggi baru full digital. Nah, kalau SD sudah langsung digital, bagaimana dia belajar tentang kesabaran?” ujar KDM.
Dengan demikian, kesabaran dan keuletan itu sangat penting, hal itu akan diterapkan di sistem pendidikan jika KDM menjadi pimpinan Jawa Barat.
Alasannya, para pengusaha besar dan sukses yang ada sekarang itu terbentuk karena keuletan dan kesabarannya dalam fokus menjalankan usahanya.
“Dulu banyak orang jadi pengusaha besar di Jawa barat, misal di Tasik, ada Pak Haji pemilik Karunia Bakti dan Primajasa. Apakah dia dulu sekolah manajemen tentang transportasi? Oleh perjalanan lah yang menjadi sukses. Belajar pendidikan lewat proses yang bersifat alami,” kata KDM.
Tentunya, KDM meyakini sistem pendidikan berbasis lingkungan berkarakter ini akan berhasil membentuk kepribadian generasi muda yang unggul.
Para generasi muda Jawa Barat tak akan terkungkung oleh derasnya perkembangan digitalisasi seperti ponsel, game, dan hal lain yang berbahaya mulai judi online dan pinjaman online.
Apalagi, dirinya saat menjabat Bupati Purwakarta 2 periode telah mencoba mengaplikasikan sistem pendidikan berkarakter ini di seluruh sekolah Purwakarta.
“Tentu bisa berhasil, soalnya saya sudah mencoba hal itu di Kabupaten Purwakarta saat saya masih menjabat kepala daerah waktu itu,” pungkas KDM yang selalu diminta swafoto oleh masyarakat Tasikmalaya di setiap lokasi kunjungannya.