Sosok Abdullah bin Abbas, Kisah Menakjubkan Sahabat Mulia Nabi Muhammad

Abdullah bin Abbas/Kalam - SINDOnews.com
Abdullah bin Abbas/Kalam - SINDOnews.com

esatu.id – Sahabat Nabi Muhammad SAW memiliki peran penting dalam menyebarkan dan menjaga ajaran Islam. Di antara mereka, ada sosok yang sangat istimewa dan bijaksana, yaitu Abdullah bin Abbas. Kisah hidupnya penuh inspirasi, dan pengabdiannya kepada Rasulullah serta Islam menjadikannya salah satu sahabat yang patut di contoh oleh umat Muslim.

Abdullah bin Abbas lahir tiga tahun sebelum hijrah (13 tahun sebelum kenabian) di Makkah. Ayahnya, Abbas bin Abdul Muttalib, adalah paman Rasulullah SAW, menjadikan Abdullah bin Abbas sepupu dari Nabi. Ketika Rasulullah di utus sebagai Nabi, Abdullah bin Abbas masih sangat muda, tetapi kecerdasannya dan keingintahuannya terhadap ilmu membuatnya menjadi sosok yang sangat di hormati di kalangan sahabat.

Baca juga : Kisah Al Abbas bin Abdul Muthalib, Sahabat Mulia Nabi Muhammad

Pendidikan dan Kecerdasan Luar Biasa dari Abdullah bin Abbas

Abdullah bin Abbas di kenal sebagai “Hibrul Ummah” atau “Pandita Umat” karena kepandaiannya dalam ilmu dan pengetahuan agama. Beliau selalu rajin menuntut ilmu kepada Rasulullah dan memanfaatkan setiap kesempatan untuk menggali pengetahuan dari beliau. Kesungguhannya ini membawanya menjadi salah satu pakar tafsir terkemuka di zamannya.

Kisah menarik terjadi ketika ia, masih muda, meminta izin kepada Rasulullah untuk duduk di majelis para sahabat yang lebih tua. Rasulullah dengan lembut memberikan izin, dan hal ini menunjukkan kebijaksanaan dan penghargaan Rasulullah terhadap semangat belajar para generasi muda.

Keberanian Abdullah bin Abbas di Medan Perang dan Keikhlasan Beribadah

Ia tidak hanya pandai dalam ilmu, tetapi juga memiliki keberanian di medan perang. Beliau terlibat dalam beberapa pertempuran penting, termasuk Pertempuran Hunain dan peristiwa penaklukan Makkah. Keberanian dan ketangguhannya di medan perang membuatnya di hormati oleh seluruh sahabat.

Keikhlasannya dalam beribadah juga patut di contoh. Beliau di kenal sebagai seorang yang tekun dalam melaksanakan ibadah, termasuk shalat malam, puasa sunnah, dan berbagai amalan kebaikan lainnya. Keikhlasan ini mencerminkan kesetiaan dan kecintaannya kepada Allah SWT.

Baca juga : Kisah Abdullah bin Mas’ud, Sahabat Setia Nabi Muhammad yang Penuh Dedikasi

Pencarian Ilmu dan Tafsir Al-Qur’an

Beliau memiliki peran besar dalam menafsirkan Al-Qur’an. Kepandaiannya dalam memahami ayat-ayat suci dan pengetahuannya yang mendalam tentang konteks dan sebab-sebab turunnya ayat menjadikannya sebagai otoritas dalam bidang tafsir. Beliau tidak hanya meriwayatkan hadis-hadis Nabi, tetapi juga memahami hikmah di balik ayat-ayat Al-Qur’an.

Salah satu contoh kebijaksanaannya dalam menafsirkan Al-Qur’an adalah ketika seseorang bertanya kepadanya tentang ayat yang mengenai wakaf (endowment). Beliau tidak hanya menjawab dengan memberikan penafsiran, tetapi juga membimbing orang tersebut untuk memahami konsep wakaf secara menyeluruh.

Warisan Ilmu dan Kepemimpinan

Ia menjadi pemimpin spiritual dan penasihat ilmiah bagi umat Islam setelah wafatnya Rasulullah. Kepemimpinan beliau dalam menyebarkan ilmu dan memberikan fatwa-fatwa yang bijaksana menjadikan nama Abdullah bin Abbas melegenda dalam sejarah Islam. Banyak generasi setelahnya yang terus mengambil manfaat dari warisan ilmu yang beliau tinggalkan.

Akhir Hidup yang Mulia

Abdullah bin Abbas wafat pada tahun 68 H di kota Ta’if. Meskipun beliau meninggalkan dunia fana ini, warisan ilmu dan kebijaksanaannya terus hidup dan memberikan inspirasi bagi umat Islam. Pengabdian dan kecintaannya kepada Islam membuatnya di ingat sebagai salah satu sahabat terbaik Nabi Muhammad SAW.

Dalam kisah hidupnya, kita dapat belajar tentang pentingnya ilmu, keberanian di medan perang, keikhlasan dalam beribadah, dan kepemimpinan yang bijaksana. Semoga kita dapat mengambil inspirasi dari kisah mulia sahabat Nabi ini untuk meningkatkan kualitas hidup kita sebagai umat Islam yang berilmu, berani, ikhlas, dan bijaksana.