eSatu.id,Cirebon-Sering banget kita bertanya pada diri sendiri atau kepada teman kita kalau buah jambu monyet bisa di makan tidak sih terus bagaimana rasanya,nah untuk itu kita akan membahas mengenai rasa buah jambu monyet.
Buah jambu monyet mempunyai beragam varietas. Menurut para ahli botani, tanaman jambu tersebut terdiri atas 60 genus dan 400 spesies. Di antaranya ada yang berkulit putih, merah, merah muda, kuning, hijau kekuningan, dan hijau.
Sama seperti warna buahnya, berat buah jambu mete juga bervariasi antara 20 gr-100 gr. Panjang dari buah tersebut sekitar 5 cm – 11 cm.
baca juga:Bahan Alternatif ! 8 Manfaat Daun Jambu Biji Untuk Kesehatan .
Daging buah jambu monyet mempunyai tekstur lunak karena mengandung banyak air. Ketika masak, buah tersebut bisa langsung di makan bahkan di olah menjadi minuman sirup.
Sirup tersebut merupakan salah satu jenis minuman segar, yang mulai populer di Indonesia. Produk tersebut dapat di peroleh dari daging buahnya tanpa perlu mengalami proses fermentasi.
Adapun, cara pengolahan sirup buah jambu mete di mulai dengan membersihkan buahnya yang sudah masak dan masih segar. Buah yang sudah di bersihkan, kemudian di bagi empat bagian agar bisa di rendam dalam larutan garam selama seharian.
Buah jambu monyet dalam larutan garam, kemudian di cuci lagi dengan air bersih. Selanjutnya, tiriskan buah tersebut agar bisa di kukus selama 20 menit dan biarkan sampai dingin.
Guna mendapatkan sari buah jambu mete maka hasil kukusan buah tersebut perlu di peras. Gunakan alat sederhana seperti kain saring, lalu peras secara manual.
Cairan sari buah kemudian di panaskan selama 10 menit bersama dengan 2 gram serbuk gelatin. Dengan maksud, agar mendapatkan sari buah yang jernih tanpa endapan kotoran.
Sari buah jambu monyet yang jernih kemudian di tambahkan gula pasir sebanyak 650–700 gram, perasan 4 buah jeruk nipis, dan di tambahkan pula bahan pengawet Natrium benzoat 1 gram.
Terakhir, panaskan campuran sari buah tersebut sambil di aduk 15–20 menit agar selanjutnya bisa di konsumsi.
Ketika buah jambu mete langsung di konsumsi tanpa melalui proses pengolahan. Lantas, bagaimana rasa buahnya?
Buah jambu monyet yang telah masak mempunyai aroma yang khas,Rasa buahnya cenderung sepat ke arah manis. Rasa buah tersebut di sebabkan oleh zat tanin dan astringen yang terkandung di dalamnya.
Pada saat buah mete di konsumsi akan terbentuk ikatan silang antara tanin dengan protein atau glikoprotein di rongga mulut. Alhasil, zat tersebut menimbulkan perasaan getir di tenggorokan.
Peningkatan citarasa buah jambu monyet dapat di lakukan, dengan penambahan aneka bahan lainnya. Tahap terpenting dalam pengolahan buah tersebut, yakni mengurangi rasa sepat yang di sebabkan oleh kandungan tanin pada buahnya.
Daging buah jambu mete yang lunak dan mengandung banyak air ini dapat di olah menjadi beragam pangan. Alhasil, rasa sepat dari buah tersebut tidak menjadi alasan buahnya tidak layak di konsumsi.
Apalagi, kandungan dari buah jambu monyet juga banyak mengandung vitamin C. Bahkan, kandungan vitamin tersebut sekitar 3-4 kali lipat dari kandungan sari buah jeruk.
Pohon jambu mete merupakan komoditi ekspor yang banyak manfaatnya, mulai dari akar, batang, daun, dan buahnya. Selain itu, kacang mete dari buah jambu monyet juga dapat di goreng untuk makanan bergizi tinggi dan bernilai jual.
Kulit kayu jambu mete mengandung cairan berwarna coklat. Apabila terkena udara, cairan tersebut berubuah menjadi hitam. Cairan ini dapat di gunakan untuk bahan tinta, bahan pencelup, atau bahan pewarna.
Selain itu, kulit batang pohon jambu mete juga berkhasiat sebagai obat kumur atau obat sariawan. Batang pohon mete menghasilkan gum atau blendok untuk bahan perekat buku.
Akar jambu mete berkhasiat sebagai pencuci perut. Daun jambu mete yang masih muda di manfaatkan sebagai lalap, terutama di daerah Jawa Barat. Bahkan, daunnya yang tua dapat di gunakan untuk obat luka bakar.
Di lansir dari Buku Seri Mengenal Tanaman Obat, Jambu Monyet, bahwa buah satu ini juga di percaya dapat mengobati berbagai penyakit lainnya. Mulai dari mengobati pegal linu, disentri, radang mulut hingga pengobatan diabetes.