Sejarah Buah Pare Yakni Tanaman Asli dari Kawasan Asia tropis, Terutama India dan China Bagian Selatan. 

Sejarah Buah Pare Yakni Tanaman Asli dari Kawasan Asia tropis, Terutama India dan China Bagian Selatan. 
Sejarah Buah Pare Yakni Tanaman Asli dari Kawasan Asia tropis, Terutama India dan China Bagian Selatan. 

eSatu.id,Cirebon- Untuk kali ini kita akan membahas sejarah buah pare,Sayuran dengan buah bercitarasa pahit ini, sudah sejak ratusan tahun silam di tanam oleh banyak bangsa, dari Asia hingga ke Amerika.

Selain di manfaatkan untuk di masak, pare ini juga di kenal di seluruh dunia karena merupakan sumber gizi dan juga sebagai obat.

Meski cukup banyak di kenal, namun belum ada catatan sejarah yang mengemukakan asal usul dari tanaman pare ini.

baca juga:Penasaran, Ini Dia Cara Menanam labu Kuning !

Hanya ada beberapa pendapat ahli botani yang menyatakan, bahwa pare sebagai tanaman asli dari kawasan Asia tropis, terutama India dan China bagian Selatan. 

Dari kedua wilayah tersebut, di sebutkan bahwa pare kemudian menyebar ke beberapa negara di Asia. Pare kemudian juga menyebar ke Afrika, Amerika, hingga ke Karibia.

Dalam catatan ahli Botani China bernama Li pada 1578, menyatakan bahwa pare di budidayakan petani di China Selatan dari tanaman liar sejak abad ke-16. Di kawasan tersebut, pare termasuk dalam sayuran penting.

Sementara Pusat Herbarium Nasional di Amerika serikat mencatat, penyebaran pare ke Benua Amerika (Puerto Rico) dan wilayah Afrika Barat, di yakini terjadi saat masa perdagangan budak pada 1885.

Pare kemudian berkembang di Amerika tropis dan Amerika Serikat bagian selatan. Saat itu, di Amerika Serikat juga terdapat beberapa petani membudidayakan pare pada skala kecil menggunakan kultivar lokal yang berasal dari Asia.

Kandungan Gizi Dan Manfaat
Di dalam 100 gram sayur pare yang di masak dengan di rebus dan di tiriskan, terdapat berbagai macam kandungan gizi maupun .

Mineral seperti : karbohidrat, kalori, air, protein, gula, serat, lemak, vitamin A, vitamin C, vitamin E, vitamin K, vitamin B1, vitamin B2, vitamin B3, vitamin B5, vitamin B6, vitamin B9, kalsium, zat besi, magnesium, manganese, fosfor, potassium, sodium, dan seng (zinc).

Selain kaya akan kandungan gizi, pare juga memiliki beberapa khasiat yang berguna untuk kesehatan. Seperti : mengendalikan penyakit diabetes.

Meningkatkan kesehatan pernapasan dan meningkatkan kesehatan kulit serta meningkatkan sistem kekebalan tubuh dan juga mengurangi risiko penyakit kanker.

Sayur Pare juga memiliki sifat-sifat seperti anti-inflamasi, anti-jamur, anti-biotik, anti-alergi, anti-histamin, anti-virus, anti-parasit dan juga sifat ekspektoran yaitu obat pelancar dahak karena dapat menghasilkan air liur yang lebih banyak.

Mungkin hampir semua orang akan menjawab pahit jika di tanya tentang bagaimana rasa dari sayuran dengan nama ilmiah Momordica charantia ini.

Pare mempunyai bentuk bulat memanjang dan memiliki bagian yang berbintil-bintil tidak beraturan. Mempunyai sulur yang berbentuk spiral, berbau kurang harum, dan batangnya berusuk isma.

Warna buah pare yang sebelum matang adalah berwarna hijau dan berubah menjadi warna oren setelah matang.

Di daerah Sumatera, sayuran ini di kenal dengan nama prieu, fori, dan kambeh. Di Jawa, sebagian orang menyebutnya dengan paria, pare, atau pepareh.

Nusa Tenggara mengenal pare sebagai pania dan pepule. Sementara di Sulawesi, pare kerap di sebut sebagai poya. Dalam bahasa Inggris, pare disebut dengan Balsam-pear, Bitter Melon, Bitter Gourd dan Bitter Squash.

Secara umum pare termasuk kedalam jenis tumbuhan merambat anggota dari suku labu-labuan atau Cucurbitaceae. Pare dapat tumbuh di dataran rendah, selain mudah tumbuh di alam liar, pare juga mampu tumbuh dengan baik jika di budidayakan.

itu dia sedikit informasi mengenai sejarah buah pare,yang tidak banyak di sukai oleh banyak.salam membaca.