eSatu.id,Cirebon-Sipa di sini yang suka makan karedok,makanan yang banyak di gemari oleh masyrakat banyak serta harganya yang murah meriah.
Sebelumnya makanan khas sunda ini adalah salah satu makanan khas Sunda di Indonesia,Karedok di buat dengan bahan-bahan sayuran mentah antara lain; mentimun, taoge, kol, kacang panjang, ubi, daun kemangi, dan terong atau leunca.
Sedangkan sausnya adalah bumbu kacang yang di buat dari cabai merah, bawang putih, kencur, kacang tanah, air asam, gula jawa, garam, dan terasi.
baca juga:Nikmatin Resep Sale Pisang Khas Indonesia,Yuk Cobain Sekarang .
Salah satu ciri dari karedok adalah menggunakan oncom bakar,Bila tidak menggunakan oncom bakar di sebutnya lotek mentah (atah).
Karedok biasanya menjadi makanan pelengkap dalam menu sehari-hari orang Sunda,akan tetapi pernah tidak kalian memikirkan sejarah karedok untuk makanan ini.
Kuliner khas yang terbuat dari berbagai sayuran mentah dan di campur bumbu kacang,Bumbu kacang tanah, garam, terasi, kencur, gula merah, bawang putih, dan daun kemangi yang kemudian di haluskan dengan menggunakan ulekan dan di beri air.
Hasilnya bumbunya kemudian di siram ke berbagai sayur yang sudah di siapkan,serta bisa menambahkan cabai sesuai selera untuk memberikan rasa pedas pada karedok.
Asal-usul Karedok
Melansir dari kemdikbud.go.id ceritanya berawal dari sebuah perkampungan yang merupakan wilayah Kerajaan Sumedang Larang.
Namun perkampungan tersebut terkena musibah hingga akhirnya penduduk kampung tersebut pindah ke kampung Rancakeong atau Babakan Dodol.
Sumedang pada saat itu di pimpin oleh seorang bupati bernama Pangeran Aria Suria Atmaja,Dirinya memiliki kegemaran menangkap ikan di Leuwi Kiara yang merupakan aliran Sungai Cimanuk yang berdekatan dengan Rancakeong.
Pangeran Aria sering beristirahat di Kampung Rancakeong,Warga setempat mengetahui bahwa seseorang yang beristirahat merupakan seorang bupati sehingga dengan rasa hormat, mereka menyuguhkan hidangan berupa karedok terong.
Setelah mencicipi hidangan tersebut, Pangeran merasakan kenikmatan yang sangat luar biasa,Setelah selesai dari ngalintar (berkeliaran), Pangeran Aria menceritakan pengalaman menikmati karedok terong kepada para sesepuh Sumedang.
Hingga akhirnya para sesepuh penasaran dan ingin mencicipi hidangan tersebut,Bupati mengajak para sesepuh untuk ngalintar di Leuwi Kiara dan beristirahat di Rancakeong.
Sama seperti sebelumnya, warga mengetahui siapa yang sedang beristirahat, dan menjamu kembali bupati dan para sesepuh dengan hidangan karedok.
Kenikmatan yang sama di rasakan oleh para sesepuh Sumedang sehingga mulai saat itu Rancakeong berubah nama menjadi Desa Karedok hingga saat ini.
Sebuah desa yang berada di wilayah Kecamatan Jatigede. Lokasinya berada di bagian utara wilayah Kecamatan Jatigede. Desa karedok ini memiliki status sebagai pedesaan dengan klasifikasi Desa Swadaya Mula.
Sebelum tahun 2001, Desa Karedok merupakan bagian dari wilayah Kecamatan Tomo,Akan tetapi, semenjak di keluarkan Surat Keputusan Bupati Sumedang Nomor 61 Tahun 2001.
Tanggal 24 Februari 2001, Desa karedok berpindah dari cakupan Kecamatan Tomo menjadi wilayah Kecamatan Jatigede.
Desa Karedok memiliki bentuk bentang permukaan tanah berupa hamparan atau dataran,Pemerintahan Desa Karedok di pimpin oleh seorang kuwu atau kepala desa dengan enam rukun warga (RW) dan dua puluh empat rukun tetangga (RT).
Serta terbagi menjadi dua dusun, yakni Dusun Karedok 1 dan Dusun Karedok 2,itu dia sedikit informasi mengenai sejarah karedok yang mungkin yang tadinya kita belum tahu mengenai asal usul makan ini.
Setelah ini menjadi lebih tahu mengenai sejarah makan ini. untuk itu bagi yang berminat bisa langsung membelinya saja.salam membaca