eSatu.id,Cirebon- Penyakit yang satu ini banyak di alami oleh banyak orang apalagi kalau bukan Gastritis adalah kondisi umum yang melibatkan peradangan pada dinding lambung.
Mengetahui penyebab, gejala, dan cara mengelola gastritis dapat membantu menjaga kesehatan lambung Anda dengan lebih baik.
Berikut adalah informasi yang di kumpulkan dari berbagai sumber terpercaya, termasuk Kementerian Kesehatan Republik Indonesia (Kemenkes).
Gastritis terbagi menjadi dua jenis, yaitu gastitris kronis dan akut.
Gastritis akut terjadi ketika radang di lapisan lambung berlangsung secara kondisi tiba-tiba, hal ini menyebabkan nyeri pada ulu hati yang hebat dengan sifat sementara.
Namun, jika tidak di tangani secara segera, gastritis akut bisa berlanjut menjadi kronis,gatritis ini hampir sama dengan penyakit lambung yang memebedakan haya penyebab dan cara penyembuhannya.
1.Penyebab Gastritis
Gastritis dapat di sebabkan oleh berbagai faktor. Salah satu penyebab utama yang di identifikasi oleh Kemenkes adalah infeksi bakteri Helicobacter pylori.
Bakteri ini dapat menyebabkan peradangan pada dinding lambung dan dapat ditemukan pada individu yang mengalami gastritis.
Selain itu, konsumsi obat antiinflamasi nonsteroid (NSAID), seperti aspirin atau ibuprofen dalam dosis tinggi dan dalam jangka waktu yang lama, juga dapat merusak lapisan lambung dan menyebabkan gastritis.
2.Gejala Gastritis
Gejala gastritis dapat bervariasi dari ringan hingga parah. Menurut Kemenkes, beberapa gejala umum termasuk nyeri perut, terutama di bagian atas, sensasi terbakar di dada, mual, muntah, dan perut kembung. Gejala ini dapat memburuk setelah makan atau minum.
Pada sebagian besar kasus, pasien mungkin tidak merasakan gejala gastritis apa pun. Gejala gastritis yang paling umum mencakup:
- 2.1.Tinja berwarna hitam akibat terdapat darah dalam aktivitas usus
- 2.2.Muntah darah
- 2.3.Rasa seperti terbakar pada perut bagian atas
- 2.4.Cegukan
- 2.5.Hilang selera makan
- 2.6.Mual dan gangguan pencernaan
- 2.7.Rasa nyeri di perut bagian atas
- 2.8.Muntah-muntah
- 2.9.Berat badan menyusut
Gejala gastritis mirip dengan kondisi lainnya, seperti penyakit Crohn, batu empedu, dan keracunan makanan. Selain itu, hampir semua orang pernah merasakan peradangan perut atau sistem pencernaan.
Kebanyakan dari kasus ini bersifat jangka pendek dan tidak memerlukan penanganan medis khusus,meskipun demikian.
Pasien di sarankan untuk menemui dokter jika menderita gejala gastritis yang tidak kunjung hilang setelah satu minggu atau lebih.
Ini bertujuan untuk mendapatkan di agnosis yang akurat. Khususnya ketika pasien mengalami muntah darah, mendapati darah pada feses, atau feses berwarna hitam, pasien di sarankan untuk segera mendatangi dokter untuk memastikan kondisi medisnya.
3.Diagnosa dan Pengobatan
Jika Anda mengalami gejala gastritis, segera konsultasikan dengan dokter. Diagnosis biasanya melibatkan pemeriksaan fisik, riwayat kesehatan, dan mungkin tes tambahan seperti endoskopi atau tes darah untuk mendeteksi infeksi H. pylori.
Pengobatan dapat mencakup antibiotik untuk mengatasi infeksi bakteri, obat antiasam, atau obat penahan asam.
4.Cara Mengelola Kesehatan Lambung Anda
4.1.Pola Makan Sehat: Hindari makanan pedas, asam, dan berlemak. Pilihlah makanan yang mudah di cerna dan tinggi serat. Makan dalam porsi kecil tetapi sering dapat membantu mengurangi tekanan pada lambung.
4.2.Hindari Penggunaan NSAID yang Berlebihan: Jika Anda memerlukan obat antiinflamasi, konsultasikan dengan dokter untuk memilih dosis yang tepat dan memantau dampaknya pada lambung.
4.3.Kelola Stres: Stres dapat memperburuk gejala gastritis. Temukan cara untuk mengelola stres seperti melalui olahraga, meditasi, atau aktivitas yang menyenangkan.
4.4.Konsultasi dengan Dokter secara Berkala: Jika Anda memiliki riwayat gastritis atau gejala yang persisten, rutin berkonsultasi dengan dokter untuk pemantauan dan penanganan yang tepat.
Dermikian tulisan ini di buat semoga bisa memberikan wawasan daan pengalami bagi penulis dan pembaca juga agar bisa selalu menjaga kesehatan dan bisa mendeteksi penyakit gas tritis sendiri pada diri sendiri dan keluarga.