esatu.id- Kkwabaegi, juga di kenal sebagai donat kepang, adalah makanan jalanan favorit orang Gingseng. Nama kkwabaegi berasal dari bentuknya yang di kepang, dan artinya adalah donat yang di pilin. Selain memiliki bentuk yang berbeda, donat ini memiliki tekstur yang kenyal yang sebanding dengan adonan chapssal yang terbuat dari tepung beras.
Kkwabaegi di hiasi dengan gula halus dan berbagai isian. Sebagian besar orang menyukainya dengan isian pasta kacang merah yang manis. Jika Anda tertarik untuk mencoba rasa dan tekstur donat Korea yang unik, simak resep kkwabaegi berikut ini!
1. Bahan untuk Membuat Kkwabaegi
- 250 gr tepung terigu
- 180 ml susu cair
- 35 gr mentega
- 2 sdm gula pasir
- 1 sdt ragi instan
- 1/4 sdt garam
Bahan topping:
- 1 sdm gula halus
- 1/2 sdt kayu manis bubuk
2. Langkah Membuatnya
- Campurkan gula dan susu cair, dan ragi instan pada wadah. Tuangkan mentega yang sudah di lelehkan kemudian campur kembali.
- Tuangkan campuran mentega cair ke dalam wadah berisi tepung terigu dan garam yang sudah di ayak. Aduk hingga kalis.
- Tutupi wadah dengan kain bersih atau plastik wrap, kemudian diamkan adonan selama 45–60 menit, hingga mengembang 2x lipat.
- Setelah itu, kempiskan adonan, bagi menjadi 10 bagian lalu buatkan. Resting lagi selama 15 menit, selanjutnya bentuk kepang adonan.
- Ambil 1 bagian adonan, pipihkan, lalu gulung memanjang. Tekan kedua ujungnya, plintir ke arah yang berlawanan kemudian di kepang jadi satu.
Baca Juga: Sebaiknya Berolahraga Sesuai dengan Jadwal: Apakah Aman untuk Olahraga Dua Kali Sehari?
- Istirahatkan kembali selama 15–30 menit hingga mengembang.
- Panaskan minyak dengan api kecil, goreng adonan hingga matang kuning keemasan.
Setelah dingin, taburi dengan gula halus dan kayu manis bubuk. Donat kepang khas Korea siap di sajikan.
3. Fakta Menarik Tentang Kkwabaegi
Bentuk dan tekstur Kkwabaegi sangat berbeda dari donat lainnya. Selain itu, kkwabaegi memiliki fakta menarik lainnya, apa saja itu? Baca ulasan berikut!
- Kkwabaegi memiliki banyak variasi isian yang sebagian besar di isi dengan pasta tradisional seperti pat (kacang merah), heung imja (wijen hitam) dan konggomul (kacang kedelai bubuk).
- Variasi isian kkwabaegi yang di nilai masih tradisional, membuat peminat hidangan ini semakin berkurang. Berbeda dengan kebanyakan makanan Korea masa kini yang selalu berganti rasa setiap tren berlalu, kkwabaegi cenderung memiliki isian yang sama sejak dulu. Hal ini membuat kkwabaegi seringkali di jadikan menu tambahan di antara menu churros, donat biasa, dan korokke.
- Popularitasnya mulai naik ketika muncul tren “newtro”, gabungan kata “new” dan “retro”. Tren yang menghidupkan kembali tema retro atau vintage pada kategori musik, makanan, hingga fotografi. Sejak saat itu, kkwabaegi kembali di minati dan berhasil mempertahankan keberadaannya sebagai camilan ikonik khas Korea.
- Hidangan ini mirip dengan camilan China bernama yóutiaó, yang memiliki tekstur lebih padat, dan ukurannya lebih besar, sehingga yóutiaó sering di sebut sebagai kkwabaegi versi besar dari China.
Itulah resep dari Kkwabaegi menarik karena bahan yang mudah di dapat dan proses pembuatan yang sederhana, teksturnya yang kenyal membedakannya dari jenis donat lainnya. Cobalah makanan di jalan ini!