Kebutuhan darah yang meningkat membuat stok labu darah terutama di awal tahun di kantor PMI Kota Cirebon menipis. Beberapa instansi yang rutin menggelar donor darah ikut meliburkan aktifitasnya pada libur Natal dan tahun baru yang menyebabkan penurunan suplai darah.
Memasuki awal tahun 2024, PMI Kota Cirebon kembali menggencarkan masyarakat untuk kembali mendonorkan darahnya, melalui program-program yang akan diadakan PMI guna mengamankan persediaan darah. Menipisnya stok darah dihitung dari ketersediaannya yang hanya mencukupi kebutuhan satu hari dan kurangnya persediaan untuk 2 hingga 3 hari ke depan.
Peningkatan permintaan darah awal tahun ini, berasal dari pasien hemodialisis dan thalassemia yang memerlukan transfusi darah pada terapinya. Salah satu langkah mengatasi ketersediaan tersebut, melalui program donor tukar, di mana keluarga pasien bersedia menjadi pendonor untuk ditukarkan sesuai dengan kebutuhan pasien.
Ismail Soleh, Kepala Kepala Seksi Pencarian dan Pelestarian Donor Darah Sukarela (P2D2S) PMI Kota Cirebon, menjelaskan kondisi menipisnya stok darah di awal tahun. Hal ini disebabkan oleh penurunan suplai darah dari pendonor akibat libur tahun baru yang diiringi dengan peningkatan permintaan darah pada periode tersebut.
Hingga akhir 2023, PMI Kota Cirebon telah menyediakan lebih dari 2300 labu darah untuk kebutuhan di dalam kota, dengan permintaan terbanyak berasal dari Rumah Sakit Gunung Jati, sebagai salah satu rumah sakit rujukan masyarakat. Diharapkan dengan kembalinya kegiatan aksi donor darah di beberapa instansi, membuat stok labu darah di PMI Kota Cirebon dapat terpenuhi