eSatu.id,Cirebon- Bagi penderita penyakit stoke obat pengencer darah adalah obat yangs sering di minum untuk setiap hari nya,obat pengencer darah adalah obat yang di gunakan untuk memperlancar aliran darah di dalam tubuh.
Pada kondisi penyakit jantung maupun pembuluh darah, sering kali terjadi gangguan aliran darah, Darah seharusnya bergerak dalam aliran yang lurus.
Lancarnya aliran darah ini juga di pengaruhi oleh produksi zat pengencer darah oleh dinding pembuluh darah. Pada kondisi penyakit jantung, dapat terjadi turbulensi pada aliran darah ini.
baca juga:5 Efek Samping Makan Bawang Putih,Apa Itu Yuk Simak??
Aliran yang tidak beraturan menyebabkan tekanan pada dinding pembuluh darah, sehingga dinding pembuluh darah tidak memproduksi zat pengencer darah. Kondisi ini menyebabkan terbentuknya bekuan darah.
Pada saat terjadi luka pada tubuh, sel yang merespon pertama kali adalah platelet/trombosit. Sel platelet akan menempelkan diri dan menutup luka tersebut.
Setelah itu, tubuh akan mengaktifkan system pembekuan darah melalui zat-zat penggumpal darah, yang akan membentuk struktur seperti jaring-jaring yang mengikat sel-sel platelet.
Hasil akhir dari proses ini adalah bekuan darah yang menutupi luka. Bekuan darah sebenarnya adalah mekanisme normal untuk mencegah perdarahan yang berlebihan saat trauma terjadi.
Bekuan darah ini menjadi masalah bila terbentuk di dalam pembuluh darah karena dapat menyumbat aliran darah ke organ tubuh dan menyebabkan berbagai macam penyakit, seperti serangan jantung dan stroke.
Ada 2 jenis obat pengencer darah berdasarkan cara kerjanya, yaitu antiplatelet dan antikoagulan,Antikoagulan adalah obat yang Antiplatelet bekerja dengan cara memutuskan ikatan antara sel platelet.
Contoh obatnya adalah aspirin dan clopidogrel. Sedangkan antikoagulan bekerja dengan cara mencegah terbentuknya jaring-jaring di antara sel platelet. Contoh obatnya adalah warfarin, rivaroxaban dan dabigatran.
Beberapa contoh penyakit jantung dan pembuluh darah yang membutuhkan obat pengencer darah, di antaranya gangguan irama jantung fibrilasi atrium.
Serangan jantung atau sindroma koroner akut, pasca operasi penggantian katub jantung, risiko penggumpalan darah setelah operasi, dan kelainan jantung bawaan, dan lain-lain.
Efek samping dari obat-obatan pengencer darah adalah perdarahan, sehingga dosis pengobatan harus di atur sedemikian rupa sehingga cukup untuk mengencerkan darah tanpa meningkatkan risiko perdarahan spontan.
Risiko Efek Samping Obat Pengencer Darah
Obat pengencer darah dapat menyebabkan efek samping,Perdarahan adalah efek samping yang paling umum dan bisa terjadi dalam berbagai bentuk.
Seperti mimisan, gusi berdarah, kencing darah, buang air besar berdarah, perdarahan berlebih saat menstruasi maupun saat terluka, bahkan stroke hemoragik.
Beberapa efek samping lain dari penggunaan obat pengencer darah meliputi:
- 1.Nyeri perut
- 2.Pusing
- 3.Otot melemah
- 4.Rambut rontok
- 5.Ruam atau kemerahan pada kulit
Guna mengurangi risiko terjadinya perdarahan setelah mengonsumsi pengencer darah, biasanya dokter akan menganjurkan Anda untuk menghindari akitivitas yang bisa menyebabkan cedera atau terluka, seperti olahraga berat.
Anda lebih dianjurkan untuk melakukan olahraga ringan, seperti jalan santai atau renang,Selain dalam bentuk obat, pengencer darah juga terkandung di dalam bahan alami.
Seperti kunyit, jahe, kayu manis, cabe rawit, dan makanan yang mengandung vitamin E,namun, efektivitas pengencer darah alami masih perlu di teliti lebih lanjut.
Konsumsinya pun tidak di sarankan bersamaan dengan obat pengencer darah karena dapat menyebabkan terjadinya interaksi obat.
Bagi Anda yang sedang minum obat pengencer darah, konsumsilah sesuai anjuran dokter dan lakukan pemeriksaan kesehatan secara rutin.