esatu.id- Kamu pasti pernah mendengar banyak istilah seperti programmer, coder, developer, dan engineer saat berbicara tentang perkembangan profesi di bidang teknologi, terutama dalam pengembangan perangkat lunak. Bagi orang awam, hal-hal mungkin terlihat sama. Melihat lebih jauh, jelas bahwa tiap jenis pekerjaan ini memiliki tugas yang unik, cakupan, dan lingkup.
Pada artikel ini, mari kupas lebih lanjut soal perbedaan jenis pekerjaan di dunia tech seperti programmer, coder, developer, dan engineer. Masing-masing pekerjaan ini rentan di salahartikan dan kerap di anggap selevel. Buat tahu lebih lanjut tentang perbedaannya, simak terus artikelnya sampai habis, ya!
1. Programmer diibaratkan sebagai penerjemah algoritma
Di mulai dari jenis yang pertama yaitu programmer. Programmer merupakan orang yang bertanggung jawab untuk menulis kode program komputer. Penulisan kode ini tentu di sesuaikan dengan bahasa pemrograman yang sedang ia tangani.
Programer biasanya memahami satu atau lebih bahasa pemrograman dan memahami logika pemrograman, struktur data, dan algoritma. Ia sering menerjemahkan persyaratan bisnis atau perancangan sistem menjadi arahan yang dapat di laksanakan komputer.
Namun, pekerjaan seorang programmer tidak hanya terbatas pada menulis kode. Ia juga harus mampu memecahkan masalah, mengoptimalkan kinerja kode, dan melakukan debugging ketika menemui kesalahan. Dengan kata lain, seorang programmer harus memiliki pemahaman yang mendalam tentang cara berpikir komputasional serta kemampuan untuk merancang solusi teknis yang efektif. Bisa di bilang orang yang menduduki posisi ini adalah otak di balik baris-baris kode yang ia susun agar perangkat lunak dapat berjalan sebagaimana mestinya.
2. Coder punya kesamaan sebutan dengan programmer
Bagi orang awam, penamaan coder kerap memiliki kesamaan dengan programmer. Tugasnya memang sama-sama menulis kode. Tapi, di sinilah perbedaannya. Istilah “coder” seringkali di gunakan secara lebih umum dan bersifat informal. Seorang coder cenderung fokus pada tugas menulis kode tanpa harus memiliki pemahaman mendalam tentang konsep pemrograman yang kompleks.
Seorang penulis kode biasanya di sebut sebagai “penulis kode”, dan dia lebih tertarik pada menulis sintaksis dasar (basic) dan arahan untuk membuat program. Ia mungkin tidak memiliki pemahaman pemrograman yang mendalam seperti seorang programmer. Menerjemahkan bahasa pemrograman yang dapat di jalankan oleh komputer menjadi keluaran insight yang bermanfaat bagi tim manajemen adalah tugas utama seorang programmer. Banyak kali, ia dapat menggunakan berbagai framework atau library untuk mempercepat proses penulisan kode tanpa harus memahami secara menyeluruh bagaimana tiap komponen bekerja di bawahnya.
3. Developer lebih mengarah kepada pengembangan perangkat
Bergeser ke cakupan yang lebih luas ada profesi developer. Bukan saja menulis kode, tugas-tugasnya mulai merambah ke hal yang lebih teknis, misalnya terlibat dalam merancang, menguji, dan memelihara perangkat lunak. Seorang developer di tuntut punya pemahaman secara komprehensif terkait siklus pengembangan perangkat lunak sehingga bisa di aplikasikan dalam berbagai aspek.
Seorang developer bertanggung jawab atas pembentukan bentuk akhir dari suatu produk perangkat lunak yang di harapkan akan bermanfaat bagi pengguna akhir. Mereka tidak hanya membuat solusi teknis yang sesuai dengan spesifikasi yang di berikan, tetapi mereka juga melakukan analisis kebutuhan pengguna, perancangan antarmuka, dan pengujian dan pemeliharaan perangkat lunak untuk memastikan bahwa itu berjalan dengan baik. Seorang pengembang harus memahami bahasa pemrograman, kerangka kerja (framework), dan teknologi terbaru agar mereka dapat membuat solusi perangkat lunak yang inovatif dan sesuai dengan kebutuhan pengguna.
4. Engineer lebih merujuk pada pemahaman teknis rekayasa perangkat
Terakhir, ada posisi engineer yang merupakan puncak dari ketiga jenis yang sudah di jelaskan di atas. Pekerjaan yang di tangani oleh engineer tentu makin luas lagi daripada developer. Misalnya, jabatan software engineer tidak hanya bertanggung jawab untuk menulis kode atau merancang perangkat lunak, tetapi juga harus memahami secara menyeluruh aspek rekayasa perangkat lunak yang mencakup aspek keamanan, kinerja, dan skalabilitas.
Seorang software engineer sering berkolaborasi dengan tim lintas disiplin, seperti tim manajemen, operasional, dan keamanan informasi, untuk mengarahkan proyek ke arah yang sesuai dengan visi bisnis perusahaan. Penting untuk di ingat bahwa penamaan “engineer” yang di gunakan untuk jabatannya menunjukkan keterampilan teknis selain kemampuan untuk menerapkan metode rekayasa dan pemikiran sistematis untuk mencapai tujuan tertentu. Oleh karena itu, seorang software engineer bukan hanya seorang pemrogram yang hebat, tetapi juga seorang pemikir strategis yang mampu menghadapi tantangan kompleks dalam pengembangan perangkat lunak kontemporer.
Meskipun ada perbedaan dalam tugas dan tanggung jawab, kamu tetap dapat mempertimbangkan setiap nama ini saat menentukan karir kamu di industri teknologi. Kamu memiliki banyak kemampuan untuk menjadi programmer, coder, developer, atau engineer. Oleh karena itu, perhatikan dengan cermat setiap jenis pekerjaan ini agar kamu tidak membuat keputusan yang salah. Sebelum memilih karir impian kamu, pertimbangkan baik-baik ya!