esatu.id- Sebagian besar orang salah paham karena kekeliruan dalam proses pembuatan kue pancong lumer yang sekarang populer. Namun, jika kamu pernah mencicipi kue pancong dan pukis tradisional, kamu akan tahu bagaimana mereka berbeda dari segi rasa, aroma, dan tekstur.
Namun, bagi mereka yang tidak ingat rasa kue pancong asli atau belum pernah mencobanya, berikut beberapa perbedaan yang harus kamu ketahui antara pukis dan kue pancong. Ya, semoga ini tidak terjadi lagi.
1. Nama kue pancong berbeda-beda di seluruh daerah
Baik kue pancong maupun pukis memiliki asal-usul yang sulit untuk di ketahui. Salah satu buktinya adalah kue pancong sudah ada di banyak tempat dengan nama atau sebutan yang berbeda-beda.
Di Jawa Barat, kue pancong di sebut bandros, di Sumatra di sebut pancung, dan di Makassar di sebut baroncong. Namun, orang Jakarta lebih familiar dengan kue pancong.
Pukis di sebut dengan nama yang sama di mana pun di dunia, berbeda dengan kue pancong. Namun, hingga saat ini, asal-usulnya masih menjadi misteri. Beberapa orang mengatakan kue ini berasal dari Jawa Tengah atau Jawa Timur.
2. Pukis terbuat dari ragi dan tepung terigu
Sebagian besar orang percaya bahwa bahan yang di gunakan untuk kue pancong dan pukis sama, meskipun bentuknya hampir sama, bahan yang di gunakan untuk keduanya berbeda, terutama bahan dasarnya.
Sebenarnya, kue pancong di buat dengan kelapa parut, tepung beras, garam, gula pasir, dan santan. Namun, beberapa orang bahkan menyebutnya “kue pancong kelapa”.
Namun, pukis terbuat dari tepung terigu, telur, ragi, gula pasir, dan santan. Ini kemudian berkembang menjadi perbedaan besar yang membuat kue tradisional ini unik.
3. Tekstur yang berbeda
Penggunaan bahan dasar yang berbeda, seperti tepung terigu untuk pukis dan tepung beras untuk kue pancong, pasti menghasilkan tekstur yang berbeda.
Saat kamu mencicipi kue pancong, kamu akan menemukan bahwa bagian luarnya cenderung kering dan renyah, tetapi bagian dalamnya lebih lembut, mirip dengan pancake.
Karena kue pukis di panggang, bagian luarnya cenderung berwarna cokelat. Tidak ada perbedaan yang signifikan antara bagian dalam dan luarnya saat di gigit. Karena ragi, adonannya mengembang saat di diamkan dan di panggang, membuat teksturnya lembut dan empuk.
4. Sebagian besar rasa pukis terdiri dari santan dan tepung
Tepung terigu memberikan rasa dan aroma dasar yang lembut dan gurih, dan santan memberikan rasa dan aroma gurih. Kedua bahan ini bekerja bersama untuk membuat rasa dan aroma dasar yang unik untuk kue pukis. Namun, cita rasa kue pukis dengan isian, seperti meses dan keju, dapat sangat berbeda. Selain itu, jika di tambahkan warna pandan.
Kue pancong berbeda dari pukis karena rasanya di dominasi oleh santan dan kelapa parut, yang keduanya menghasilkan rasa dan gurih kelapa yang kuat.
5. Kue pancong tradisional di hiasi dengan gula pasir
Kue pancong dan kue pukis memiliki dasar yang sederhana dan biasanya di sajikan tanpa banyak isian atau rasa yang berbeda, jauh sebelum di sajikan dengan berbagai rasa. Pada zaman sebelumnya, kue-kue ini lebih di kenal dalam bentuk dasar mereka.
Di masa lalu, kue pancong hanya di sajikan dengan taburan gula pasir di atasnya. Taburan ini menambahkan rasa manis dan tampilan yang menarik, serta menambahkan tekstur renyah. Namun, pukis biasanya di sajikan dengan meses saja.
Namun, kue pancong dan kue pukis mungkin berubah dalam bentuk dan rasa seiring berjalannya waktu dan perubahan tren kuliner, termasuk penambahan berbagai topping dan isian yang lebih kontemporer.
Sekarang kamu tahu apa yang membedakan kue tersebut, kan?