Penyebab Fungsi Ginjal Menurun Oleh Kerusakan Jaringan Ginjal Yang Di Picu Oleh Penyakit Jangka Panjang !

Penyebab Fungsi Ginjal Menurun Oleh Kerusakan Jaringan Ginjal Yang Di Picu Oleh Penyakit Jangka Panjang !
Penyebab Fungsi Ginjal Menurun Oleh Kerusakan Jaringan Ginjal Yang Di Picu Oleh Penyakit Jangka Panjang !

eSatu.id,Cirebon- Kita sudah tidak asing lagi dengan yang namanya enyakit ginjal yang sering kita dengar,Gagal ginjal kronis adalah ketika penyebab fungsi ginjal menurun secara bertahap akibat kerusakan jaringan ginjal.

Secara medis, gagal ginjal kronis di definisikan sebagai penurunan laju penyaringan ginjal selama 3 bulan atau lebih. 

Fungsi utama ginjal adalah menyaring limbah atau zat sisa metabolisme tubuh dan kelebihan cairan dari darah untuk di buang melalui urine. Setiap hari, kedua ginjal menyaring sekitar 120–150 liter darah dan menghasilkan sekitar 1–2 liter urine.

baca juga:Ketahui Ciri Terkena, Faktor Resiko, Jenis Penyakit Batu Ginjal

Di dalam ginjal, terdapat unit penyaring bernama nefron yang terdiri dari glomerulus dan tubulus. Glomerulus menyaring cairan dan limbah untuk di keluarkan.

Tetapi mencegah sel darah dan protein darah keluar dari tubuh. Selanjutnya, mineral yang di butuhkan tubuh akan di serap di tubulus agar tidak terbuang bersama urine.

Selain menyaring limbah dan kelebihan cairan, ginjal juga berfungsi untuk:

  • Menghasilkan enzim renin yang menjaga tekanan darah dan kadar garam dalam tubuh tetap normal
  • Membuat hormon eritropoietin yang merangsang sumsum tulang untuk memproduksi sel darah merah
  • Memproduksi vitamin Ddalam bentuk aktif yang bermanfaat untuk menjaga kesehatan tulang

Gagal ginjal kronis atau penyakit ginjal kronis menyebabkan cairan, elektrolit, dan limbah menumpuk di dalam tubuh dan menimbulkan gangguan.

Gejala bisa lebih terasa ketika fungsi ginjal memburuk. Pada tahap lanjut, gagal ginjal kronis dapat berakibat fatal, terutama jika tidak ditangani, misalnya dengan cuci darah.

Data penelitian menunjukkan bahwa kebanyakan gagal ginjal kronis di Indonesia terjadi akibat hipertensi dan diabetes (nefropati diabetik) yang tidak terkontrol.

Penyebab dan Gejala Gagal Ginjal Kronis

Gagal ginjal kronis di sebabkan oleh kerusakan jaringan ginjal yang di picu oleh penyakit jangka panjang. Beberapa penyakit yang bisa menjadi penyebab gagal ginjal adalah di abetes, tekanan darah tinggi, dan penyakit asam urat.

Gejala pada penderita gagal ginjal kronis stadium 1–3 biasanya tidak begitu terlihat. Umumnya, gejala gagal ginjal kronis baru terasa ketika sudah mencapai stadium 4 dan 5.

Pada kondisi ini, gangguan metabolisme tubuh sudah berat karena ginjal tidak dapat menyaring racun.

Gejala yang ditemukan pada penderita gagal ginjal kronis antara lain:

  • Tekanan darah tinggi yang tidak terkendali
  • Bengkak pada kaki dan pergelangan kaki
  • Buang air kecil menjadi sedikit (oligouria)
  • Pucat dan lemas

Penyakit ginjal kronis adalah sindrom klinis sekunder akibat perubahan definitif yang terjadi pada fungsi dan struktur ginjal, dengan karakteristik evolusi yang lambat dan progresif serta ireversibel.

Etiologi dari penyakit ginjal kronis sangat bervariasi, tapi etiologi utamanya adalah diabetes, hipertensi, glomerulonefritis kronis, dan pielonefritis kronis.

Sebagian besar pasien dengan penyakit ginjal kronis tidak memiliki keluhan (asimtomatik) pada tahap awal perjalanan penyakit.

Namun, pada stadium yang lebih lanjut pasien dengan patologi ini akan mengalami beberapa manifestasi klinis seperti sindrom uremik yang di tandai dengan anoreksia, letargi, malaise, mual,dan muntah.

Di agnosis penyakit ginjal kronis dapat di tegakkan apabila kerusakan ginjal berlangsung dengan awitan ≥ 3 bulan, dengan laju filtrasi glomerulus (glomerular filtration rate/ GFR) di bawah 60 ml/min/1.73 m2; atau GFR di atas 60 ml/min/1.73 mdengan bukti cedera pada struktur ginjal. Kriteria tersebut sesuai dengan pedoman dari Kidney Disease Improving Global Outcomes (KDIGO).[1-3]

Beberapa indikator dari pemeriksaan penunjang laboratorium yang dapat mengindikasikan adanya kerusakan ginjal yaitu albuminuria, leukosituria, hematuria, dan gangguan elektrolit yang persisten.

Pemeriksaan pencitraan ginjal dan biopsi ginjal juga dapat mendukung diagnosis penyakit ginjal kronis melalui deteksi perubahan anatomi dan histologis pada ginjal.[1,2,5]

Penatalaksanaan penyakit ginjal kronis dapat bersifat konservatif apabila GFR pasien masih di atas 15 ml/min/1.73 m2.

Penatalaksanaan konservatif pada penyakit ginjal kronis bertujuan untuk memperlambat progresivitas disfungsi ginjal serta untuk mengobati komplikasi yang di timbulkan.[2,4,5]

Apabila GFR pasien kurang dari 15 ml/min/1.73 m2 maka terapi pengganti ginjal dapat diberikan untuk membantu fungsi filtrasi dan pembuangan sisa hasil metabolisme tubuh dan kelebihan cairan dalam tubuh.

Serta menyeimbangkan homeostasis elektrolit dalam tubuh. Terapi pengganti ginjal dapat berupa hemodialisa, peritoneal dialisis, dan transplantasi ginjal.

Itu dia sedikit informasi mengenai penyakit ginjal yang sering menyerang banyak orang,untuk itu semoga informasi ini bisa memberi manfaat ya.