eSatu.id,Cirebon-Trauma adalah sesuatu yang merujuk pada pengalaman yang sangat mengganggu dan menyakitkan secara emosional, fisik ataupun psikologis.
Trauma dapat terjadi karena berbagai alasan, misalnya kecelakaan, kekerasan, penyalahgunaan, pelecehan, bencana alam, kehilangan orang yang dicintai dan lain sebagainya.
Dalam konteks psilokogi, trauma dapat menyebabkan gangguan mental seperti stres pascatrauma (PTSD), depresi, kecemasan, dan gangguan kepribadian.
baca juga:Menyedihkan Serta Susah Lupa,Apa itu Seseorang Yang Memiliki Sifat Trauma !
Pengalaman traumatik dapat mempengaruhi cara seseorang merespons dan berinteraksi dengan dunia sekitarnya, juga dapat mempengaruhi kesehatan fisiknya.
Mendiagnosis kondisi ini melibatkan evaluasi secara menyeluruh tentang pengalaman dan gejala individu.
Berikut adalah beberapa tahapannya:
1. Wawancara
Psikolog atau psikiater pertama-tama akan melakukan wawancara dengan individu yang diduga mengalami trauma.
Wawancara ini akan mencakup pertanyaan tentang pengalaman masa lalu, perasaan, dan reaksi individu terhadap pengalaman tersebut.
Terkadang informasi dari orang terdekat individu yang mengalami trauma dapat membantu dalam proses diagnosis.
2. Evaluasi gejala
Selanjutnya, mereka akan mulai mengevaluasi gejala yang pasien alami. Gejala trauma dapat mencakup flashbacks (pengalaman mengulang pengalaman traumatis), rasa takut, stres berlebihan, kesulitan tidur, gangguan makan, dan gejala fisik lainnya.
3. Kriteria diagnosis
Untuk menegakkan diagnosis, psikiater akan menggunakan kriteria diagnostik yang ada dalam Manual Diagnostik dan Statistik Gangguan Mental (DSM) atau panduan lain yang berlaku.
Fungsinya untuk menentukan apakah pasien tersebut memenuhi kriteria untuk gangguan stres pascatrauma (PTSD) atau gangguan lain terkait trauma.
4. Pemeriksaan fisik dan psikologis
Dalam beberapa kasus, dokter perlu melakukan pemeriksaan fisik untuk menyaring masalah fisik yang dapat menyebabkan gejala yang mirip dengan trauma, seperti gangguan saraf atau hormonal.
Tes psikologis seperti tes PTSD atau tes lainnya dapat dokter gunakan untuk membantu dalam diagnosis.
5. Meninjau riwayat kesehatan mental
Dokter juga akan menilai sejarah kesehatan mental individu, termasuk apakah mereka memiliki riwayat gangguan stres pascatrauma atau masalah kesehatan mental lainnya.
Pengobatan Trauma
Prosedur pengobatan akan tergantung pada tingkat keparahan gejala yang pengidapnya alami. Adapun prosedur pengobatan yang umum di lakukan, antara lain:
1. Psikoterapi
Terapi perilaku kognitif (CBT) di lakukan guna mengevaluasi pikiran dan perasaan yang terkait dengan kondisi ini. Terapi efektif dalam membantu mengatasi pikiran negatif dengan yang lebih
2. Terapi EMDR (Eye Movement Desensitization and Reprocessing)
Terapi EMDR menggunakan gerakan mata atau stimuli sensorik lainnya untuk membantu seseorang memproses pengalaman traumatis.
Fungsinya membantu mengurangi gejala PTSD dan membantu individu mengintegrasikan pengalaman trauma ke dalam kehidupan mereka.
3. Terapi Eksposur
Dokter akan menghadapkan individu pada ingatan atau situasi yang terkait dengan kondisi ini secara terkontrol dan aman.
Tujuannya membantu seseorang mengurangi rasa takut dan kecemasan terhadap pengalaman tersebut.
4. Terapi Trauma Berfokus
Perawatan ini di rancang khusus untuk individu yang mengalami kondisi ini.
Terapis akan bekerja dengan klien untuk mengidentifikasi dan memproses pengalaman traumatis, membantu mengatasi gejalanya seperti flashbacks dan rasa takut, serta membantu klien mengembangkan strategi koping yang sehat.
Selain itu, yuk kenali lebih lanjut Metode yang Di lakukan dalam Trauma Healing.
5. Terapi Kelompok
Perawatan ini melibatkan sekelompok individu yang mengalami trauma yang bekerja sama dalam sesi terapi yang di pandu oleh seorang terapis.
Cara ini bisa memberikan dukungan sosial, pengertian, dan perasaan bahwa mereka tidak sendirian dalam mengatasi kondisi ini.
6. Obat-obatan
Adapun jenis obat yang perlu pengidapnya konsumsi guna menurunkan intensitas keparahan gejala, di antaranya:
- Antidepresan. Ini termasuk serotonin reuptake inhibitor (SSRI) seperti Paxil (paroxetine) dan Zoloft (sertraline).
- Obat anti-kecemasan. Ini termasuk benzodiazepin seperti Valium (diazepam) dan Ativan (lorazepam).
Itu dia sedikit informasi mengenai penyebab dan penyembuhan sifat trauma,walaupun pada kenyataan ya dalam waktu yang cukup lama untuk menyembuhkan penyakit trauma ini.