esatu.id Indonesia sedang berada dalam masa transisi energi. Dekarbonisasi secara menyeluruh dengan pengurangan emisi yang signifikan melalui penggunaan pembangkit listrik rendah karbon. Pembangkit listrik tenaga surya akan menjadi tokoh utama mewarnai masa depan energi Indonesia dalam peta jalan transisi energi Indonesia hingga 2060. Perencanaan kapasitas panel surya terpasang meningkat hingga 5x lipat dari 0,9 GW pada RUPTL (Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik) 2019 – 2028 menjadi 4,7 GW pada RUPTL 2021 – 2030.
Menurut informasi dari IETO (Indonesia Energy Transition Outlook) 2022 Sekitar 63% dari perencanaan kapasitas (2,9 GW) di alokasikan kepada perusahaan pembangkitan independent (sektor privat). Hal ini merupakan sinyal positif bagi bisnis panel surya setidaknya selama 5 tahun kedepan. Untuk menangkap peluang yang sudah di depan mat aini, kita perlu tahu bagaimana pemanfaatan PLTS dapat membantu kehidupan bermasyarakat. Berikut ini merupakan 5 cara dalam memanfaatkan penggunaan PLTS di kegiatan sehari-hari :
Pompa Air Tenaga Surya (PATS)
Pompa air yang bertenagan listrik dari energi matahari ini di kenal sebagai solusi dari daerah terpencil, pulau-pulau kecil, kompleks wisata, kompleks perkebunan dan kompleks pertambangan yang membutuhkan pengairan air, namun sulit untuk dijangkau jaringan listrik PLN. Sementara itu, matahari banyak menyediakan energi yang melimpah untuk dapat di manfaatkan sebagai listrik dalam melakukan proses distribusi air.
Keuntunganya dalam menggunakan teknologi ini yaitu tidak membutuhkan prasarana yang sulit. Pemasangan pompa dapat dilakukan di mana saja tanpa harus membangun jaringan listrik yang rumit. Kemudian, biaya operasional menjadi lebih murah. Karena tidak menggunakan bahan bakar fosil, pengoperasian dapat dipantau dari kejauhan dan memiliki masa kerja yang lama. Keberadaan pompa air tenaga surya ini biasanya di aplikasikan pada sistem irigasi, kebutuhan air minum maupun untuk kolam renang.
baca juga : Tumbuhkan Minat Dan Bakat Siswa
PV Cold Storage (Sistem Pendinginan Tenaga Surya)
Sistem pendingin memiliki peran yang sangat vital dalam menjaga kondisi hasil tangkap ikan tetap dalam kondisi yang segar dan karena lama waktu pelayaran atau lamanya waktu distribusi di pelabuhan. Sistem ini dapat mengatur suhu hingga mencapai di bawah 0oC sampai -15oC. Tenaga surya di desain untuk menunjang sistem pendinginan dalam rangka dapat menghemat konsumsi bahan bakar generator yang biasanya dipakai sebagai sumber energi utama sehingga memiliki nilai ekonomis dalam nilai investasi barang.
Keuntunganya dalam menggunakan teknologi ini yaitu tidak membutuhkan prasarana yang sulit. Pemasangan pompa dapat dilakukan di mana saja tanpa harus membangun jaringan listrik yang rumit. Kemudian, biaya operasional menjadi lebih murah. Karena tidak menggunakan bahan bakar fosil, pengoperasian dapat dipantau dari kejauhan dan memiliki masa kerja yang lama. Keberadaan pompa air tenaga surya ini biasanya di aplikasikan pada sistem irigasi, kebutuhan air minum maupun untuk kolam renang.
PV Cold Storage (Sistem Pendinginan Tenaga Surya)
Sistem pendingin memiliki peran yang sangat vital dalam menjaga kondisi hasil tangkap ikan tetap dalam kondisi yang segar dan karena lama waktu pelayaran atau lamanya waktu distribusi di pelabuhan. Sistem ini dapat mengatur suhu hingga mencapai di bawah 0oC sampai -15oC. Tenaga surya di desain untuk menunjang sistem pendinginan dalam rangka dapat menghemat konsumsi bahan bakar generator yang biasanya di pakai sebagai sumber energi utama sehingga memiliki nilai ekonomis dalam nilai investasi barang.
Selain perikanan, sektor pertanian dengan buah dan sayur yang di hasilkan oleh Indonesia juga membutuhkan sistem pendingin untuk mengawetkan dan menjaga kualitas produk. Dalam pengoperasian sistem pendinginan tenaga surya, di perlukan penggunaan baterai untuk menyimpan tenaga surya yang di hasilkan pada siang hari dan memasok listrik pada malam hari dan cuaca mendung. Namun, baterai dapat tidak digunakan apabila pada wilayah sistem pendingin sudah terdapat jaringan PLN. Sehingga mekanismenya lebih sederhana. Kita hanya perlu memasang meteran panel surya atap dan meteran ekspor-impor. Lalu selisih dari perhitungan listrik yang di hasilkan panel surya dan penggunaan listrik untuk sistem pendingin (ekspor-impor) inilah yang akan di bayar oleh pelanggan.
Stasiun Pengisian Baterai Tenaga Surya
Stasiun pengisian kendaraan listrik yang berasal dari energi surya merupakan pelaku yang vital dalam penerapan kendaraan listrik ramah lingkungan. Karena selain kendaraan listrik tidak menghasilkan emisi, akan lebih sempurna bila asal energinya bersumber dari pembangkit yang ramah lingkungan. Memanfaatkan energi surya sebagai daya dalam pengisian baterai relatif lebih murah dari segi operasional di bandingkan menggunakan energi listrik dari PLN.
Mekanisme sederhananya yaitu panel surya akan mengonversi energi matahari menjadi energi listrik yang di salurkan ke sejumlah baterai untuk menyimpan energi. Selanjutnya energi dapat di salurkan pada kendaraan yang ingin melakukan pengisian baterai dan sistem kontrol microgrid. Sistem kontrol ini berguna untuk menampilkan informasi data secara retail konsumsi listrik yang digunakan dari PLTS.
Photovoltaic Reverse Osmosis (PVRO)
Sistem Reverse-Osmosis (RO) kini banyak di terapkan dalam mencukupi kebutuhan air bersih utamanya pada area terpencil seperti pesisir pantai pulau-pulau kecil. Pada umumnya sumber energi yang di pakai berasal dari PLN atau generator diesel. Teknologi penyaringan air ini memanfaatkan radiasi matahari sebagai penggerak pompa dan filter sehingga lebih hemat, efisien serta ramah lingkungan.
Sistem pengolahan air ini terbagi menjadi dua sistem yaitu Sea Water Reverse Osmosis (SWRO) dan Tap Water Reverse Osmosis (TWRO). Perbedaan keduanya terletak pada modul membrane yang di gunakan, SWRO mampu mengolah air laut dengan konsentrasi yang tinggi. Sedangkan TWRO mampu mengolah air sumur, air sungai atau air yang memiliki konsentrasi rendah. PLTS yang di rencanakan biasanya di gunakan untuk memenuhi kebutuhan listrik sistem RO dan penerangan. Skenario sistem PLTS yang di gunakan adalah off grid atau menggunakan baterai sebagai penyimpan energi. Teknologi ini sangat tepat di aplikasikan di daerah 3T dan daerah yang terdampak bencana kekeringan untuk menyuplai kebutuhan air dan listrik.