Pasca revitalisasi tahap II, obyek wisata Waduk Darma resmi dikelola BUMD Pemprov Jabar PT Jaswita. Selama 10 hari libur lebaran Jaswita melibatkan Bumdes dan masyarakat setempat dalam pengelolaan.
Pasca revitalisasi tahap II, obyek wisata Waduk Darma dengan wajah baru pada bangunan dan daya tarik baru, berupa dermaga terapung, resmi dikelola BUMD Pemprov Jabar PT Jaswita.
Selama 10 hari libur lebaran, mulai tanggal 22 April lalu, PT Jaswita melibatkan Bumdes Mekarjaya Desa Jagara dan masyarakat, dalam pengelolaan. Hasilnya Waduk Darma kini mampu menyumbang pendapatan bersih kepada pemerintah hingga 480 juta rupiah.
Mewakili manajemen, Direktur Bumdes Sofyan menerangkan, nilai tersebut diperoleh dari hasil penjualan 35.000 lembar tiket, dengan harga 15.000 rupiah perlembar.
Baca Juga: Menguak Mitos Waduk Darma Kuningan
Tak hanya PAD ke provinsi, PAD juga disumbangkan ke Pemkab Kuningan dari hasil retribusi parkir kendaraan. Biaya parkir diterapkan plat berlaku 24 jam, yaitu 5000 rupiah untuk motor, 10.000 untuk mobil pribadi dan 25.000 rupiah untuk bus.
Revolusi pengelolaan Waduk Darma juga berdampak terhadap peningkatan PAD Desa Jagara Kecamatan Darma.
Untuk 12 bulan ke depan, Bumdes optimis menargetkan PAD 1,6 milyar dari hasil pengelolaan Waduk Darma. Warga desa kini berupaya meningkatkan profesionalisme pengelolaan, menciptakan wisata yang terjangkau untuk semua kalangan.
Pengelolaan tempat wisata melalui Bumdes di Kuningan, belakangan teruji mampu meningkatkan pendapatan dan pemberdayaan masyarakat di berbagai sektor usaha, termasuk pariwisata.