Suasana Pasar Arjawinangun Kabupaten Cirebon ini kian sepi pengunjung, hal ini berdampak pada penjual dan tidak sedikit para pengojek pengkolan tidak mendapatkan penumpang sama sekali.
Belakangan ini dihebokan sepinya sejumlah pasar di Indonesia termasuk di Kabupaten Cirebon. Selain sepinya pengunjung di Pasar Tegalgubug, pengunjung di Pasar Junjang Kecamatan Arjawinangun juga terpantau sepi.
Sepinya pengunjung Pasar Junjang, ternyata tidak hanya berdampak kepada pedagang pasar, tapi juga kepada para tukang ojek yang biasa mangkal di lampu merah Arjawinangun.
Salah seorang tukang ojek, Tarsidi mengatakan, sepinya pengunjung Pasar Junjang Arjawinangun terasa sejak maraknya jual beli melalui aplikasi online. Sedangkan untuk penumpang ojek yang juga sepi, selain keberadaan ojek online, masyarakat sudah terbiasa dengan suasana saat pandemi covid 19 yang dijemput langsung ke rumah jika ingin bepergian.
Akibat sepinya pengunjunga Pasar Junjang dan minimnya yang mengunakan jasa ojek pengkolan, terpaksa ia harus menjual satu motor miliknya untuk memenuhi kebututuhan sehari hari dan hanya menyisakan 1 motor lagi untuk mencari nafkah dengan menjadi tukang ojek pengkolan.
Pasalnya, saat kondisi sepi, dalam sehari hanya mampu mendapatkan uang 30 ribu rupiah dari hasil mengojek. Bahkan tak jarang Tarsidi tidak mendapatkan uang sama sekali. Bahkan uang yang ia dapatkan kadang hanya mampu untuk membeli bensin saja.
Tarsidi berharap semoga masa sulit seperti bisa cepat usai, dan kembali normal seperti biasanya