esatu.id- Banyak anak muda yang mengidolakan penyanyi atau grup musik tertentu menantikan konser. Tidak mungkin bagi penggemar untuk menjadi penggemar jika mereka belum melihat penyanyi atau grup musik tersebut beraksi di panggung secara langsung. Ini terutama benar ketika artis tersebut jarang tampil di tanah air.
Beberapa orang bahkan rela pergi ke luar negeri untuk nonton konser. Begitu penyanyi atau grup musik tersebut mengumumkan konsernya, mereka pasti sudah mempersiapkan diri. Mereka segera mencari informasi tentang lokasi konser dan harga tiket, dan kemudian mulai menabung.
Salahkah jika sebagian orang malah tidak pergi ke konser, meskipun ada dorongan besar dari masyarakat, terutama dari generasi muda, untuk mengunjunginya? Sepertinya mereka tidak tertarik dengan berbagai berita tentang konser. Sebagai kesenangan, tentu saja setiap orang mungkin memiliki pilihan yang berbeda. Orang-orang yang tidak tertarik dengan pertempuran tiket biasanya memiliki alasan berikut.
1. Malas untuk berdesak-desakan
Butuh banyak usaha untuk dapat nonton konser idola secara langsung. Bukan hanya membeli tiket, tetapi juga tergesa-gesa di tempat. Berada di pusat kota adalah hal yang tidak dapat di hindari, terlepas dari kelas tiket yang kamu beli.
Tampaknya tidak semua orang siap dan senang berada di tengah-tengah ribuan orang. Melihat berita tentang konser lain dan membayangkan keadaan yang sama saja telah membuatnya malas. Ketika kamu masuk ke konser, kamu tidak bisa lepas dari banyak orang.
Konsernya hanya beberapa jam, tetapi jika kamu berdesak-desakan sebelum dan setelahnya, waktunya bisa lebih lama. Sudah jelas bahwa orang akan capek, dan bagi mereka yang tidak suka berada di tengah-tengah kerumunan, kepuasan yang di peroleh saat nonton konser tidak sebanding dengan jumlah energi dan kesabaran yang di habiskan.
2. Suka mendengarkan musik di tempat yang tenang
Jangan menjadikan teman atau orang lain yang tidak tertarik dengan musik sebagai pembenci musik sementara kamu menikmati konser. Banyak orang yang menyukai musik dan bahkan memiliki idola yang sama denganmu tetapi tidak pernah ingin menghadiri pertunjukan mereka. Menyukai musiknya tidak selalu berarti pergi ke konsernya.
Orang-orang yang ingin pergi ke konser harus menyukai penyanyi atau grup yang tampil, tetapi mereka yang lebih suka mendengarkan konser dari rumah bukannya kurang suka. Kadang-kadang, itu hanya masalah membedakan sensasi yang di cari.
Kamu mungkin memiliki penyanyi atau grup musik favorit yang sama, tetapi orang lain lebih suka mendengarkan musik mereka di tempat yang tenang. Musik, apa pun warnanya, pada dasarnya dapat di nikmati secara bersamaan untuk menciptakan suasana yang tenang dan menyenangkan.
3. Konser hanya berlangsung di kota-kota besar
Daerah-daerah yang tidak memiliki banyak fasilitas biasanya tidak memiliki konser. Ini pasti memiliki alasannya, seperti kemudahan akses untuk bintang dan penyelenggara konser serta fasilitas seperti hotel dan stadion yang layak untuk acara sebesar itu. Jika seorang penyanyi atau band menjadi lebih terkenal, lokasi yang mereka pilih akan menjadi lebih selektif.
Orang-orang dari daerah-daerah jauh merasa sulit dengan ini. Meskipun ada banyak pilihan untuk transportasi, biaya pasti lebih tinggi daripada jika mereka tinggal di kota yang dekat dengan konser. Selain itu, ketidakmampuan mereka untuk pulang segera menambah biaya hotel.
Mencari izin kantor menjadi lebih sulit juga. Mereka butuh minimal dua hari untuk pergi dan kembali. Jika konser tidak bertepatan dengan hari libur, itu akan menjadi masalah. Izin tidak selalu di berikan dalam satu hari, apalagi lebih dari itu. Kalaupun itu di mungkinkan dengan konsekuensi bahwa bonus harian akan di kurangi, ini membuat pekerja berpikir dua kali.
4. Tiketnya terlalu mahal
Harga tiket memang subjektif. Bagi orang-orang dengan pendapatan yang tidak cukup besar, tiket yang paling murah pun dapat terasa mahal. Menabung secara teratur tidak cukup, apalagi menyisihkan uang untuk tiket konser.
Bagi mereka yang tidak dapat mengeluarkan uang sebanyak itu hanya untuk beberapa jam, mereka akhirnya tidak akan nonton konser. Orang-orang tidak peduli dengan biaya tiket jika artis yang menarik tetap berangkat. bahkan jika itu memerlukan hutang atau dana darurat.
Namun, orang-orang yang lebih realistis dan menyadari kemampuan bijaksananya. Tidak masalah apakah kamu pergi ke konser untuk menikmati semua lagu atau musik yang di mainkan. Tidak masalah bagi mereka untuk tidak menikmati konser, yang penting adalah anggaran bulanan tetap stabil.
5. Takut bahwa rekaman live tidak sebaik rekaman
Ada sedikit perbedaan tentu antara musik yang di rekam dan yang di mainkan secara live. Penampilan langsung seorang penyanyi atau grup musik adalah yang paling menarik bagi penggemar konser. Nonton idola membawakan lagu-lagu yang sudah biasa tetap mengesankan, meskipun suaranya tidak seterang rekaman.
Namun, bagi sebagian individu, ini merupakan masalah yang signifikan. Mereka terbiasa mendengarkan suara yang benar saat merekam. Semua kata di lantunkan dengan jelas, dan suara vokalis dan musik pengiring begitu harmonis satu sama lain. Tidak ada napas penyanyi yang terengah-engah.
Sementara penampilan langsung mungkin berbeda. Banyak orang percaya bahwa orang yang belum pernah nonton konser akan merasakannya sendiri. Menikmati versi rekamannya saja lebih baik daripada kecewa dan menjadi kurang suka dengan penyanyi atau grup musik.
Tidak mungkin untuk mengukur sejauh mana seseorang menyukai musik dengan nonton konser. Musik, sebagai karya seni, dapat di nikmati dalam berbagai cara. Orang-orang yang belum pernah nonton konser mungkin tidak hafal semua judul dan lirik lagu dari penyanyi atau grup favorit mereka. Kamu hanya menikmati musik melalui perangkat elektronik atau kamu adalah tim yang harus pergi ke konser?