Masyarakat berbondong-bondong melihat prosesi ngidung, atau prosesi kebas pusaka burung gruda, di Balai Desa Gegesik Lor Kecamatan Gegesik Kabupaten Cirebon. Prosesi berlangsung sakral, dengan dihadiri tokoh sesepuh adat setempat.
Tradisi dan kebudayaan panjang jimat ngidung atau kibas pusaka burung gruda berlangsung sakral. Tradisi ngidung kibas pusaka burung gruda ini merupakan acara kebudayaan dan merupakan tradisi turun temurun dari leluhur.
Adapun prosesi ngidung kebas jimat burung gruda ini, dilakukan dengan diawali tarian dan pembacaan ngidung oleh tokoh sesepuh atau adat setempat. Setelah pembacaan selesai, burung gruda dikeluarkan yang digotong oleh orang berpakaian serba hitam.
Burung gruda dikeluarkan sudah dihias dengan beberapa kain, bunga melati, dan wewangian sembari menyalakan kemenyan.
Burung gruda dikeluakan hanya pada bulan tertentu, yakni pada bulan maulud dan dilakukan 1 tahun sekali. Adapun prasarat yang ada adalah kendi, sate kambing, telor, pisang, tumpeng, bekakak ayam, suro kependem, suro gemantung, kopi hitam pahit, kopi hitam manis,teh manis, teh pahit.
Tujuan pelaksanaan ini sebagai bentuk warisan adat leluhur yang turun temurun, dan mendoakan yang sudah tidak ada, serta meminta keselamatan dan keridhoan Allah SWT