esatu.id- Motor suzuki. Pasar roda dua saat ini di dominasi oleh motor matik, tetapi hanya dua pabrikan, Honda dan Yamaha, yang merasakan gurihnya ceruk pasar ini. Pabrikan lain tidak dapat melakukan banyak.
Misalnya, Suzuki saat ini hanya memiliki dua motor matik, Address dan Nex II. Sebaliknya, Kawasaki memilih untuk berkonsentrasi pada motor klasik, sport, dan dual purpose karena kekurangan kuasa melawan dominasi Honda dan Yamaha.
Padahal skuter-skuter matik Suzuki gak kalah berkualitas di bandingkan keluaran Yamaha dan Honda. Bahkan build up kualiti produk mereka di atas para pesaingnya. Tapi penetrasi skutik-skutik Suzuki di pasar tanah air tak semoncer Honda dan Jepang.
Nah, berikut motor matic Suzuki yang telah pensiun namun masih banyak di buru di bursa motor bekas/second.
1. Suzuki Spin
Pertama kali di rilis oleh Suzuki pada tahun 2006, Spin tersedia dalam versi Spin 125, Spin 125R, Spin 125RR, dan Spin 125 Night Rider. Produksi selesai pada tahun 2011.
Seluruh variannya membawa mesin dengan spesifikasi yang kurang lebih identik, yaitu berkapasitas 124 cc, 4-tak, silinder tunggal, SOHC, yang bisa menghasilkan tenaga 9,5 hp di 7.500 rpm.
Sayangnya, kehadiran Suzuki Spin kurang di minati, dan Suzuki menggantinya dengan Nex. Kini, Suzuki Spin bekas tersedia dengan harga mulai Rp2 jutaan.
2. Suzuki Skyware
Suzuki meluncurkan skutik Skywave satu tahun setelah peluncuran Spin. Jika suspensi Spin di anggap kurang nyaman, suspensi Skywave justru mendapat banyak pujian.
Suzuki merancang Skywave dengan desain sporty dan lekukan-lekukan yang lugas. Skywave juga di bekali dengan mesin berkapasitas 124 cc, 4-tak, SOHC, silinder tunggal.
Skywave mengikuti jejak Spin, yang harus pensiun di tahun 2011 karena minat pembeli yang rendah. Namun, Skywave masih dapat di beli dengan harga mulai Rp4 jutaan di situs jual beli online.
Tapi, jika kondisinya benar-benar prima, ada juga yang menjual Skywave di atas Rp5 juta.
3. Suzuki Skydrive
Di bandingkan dengan Spin dan Skywave, Suzuki Skydrive lebih gemuk dan memiliki pijakan kaki yang lebih luas berkat kebongsorannya. Sayangnya, Suzuki kehilangan poin karena tidak mengimbangi bodi besar Skydrive dengan bagasi yang lebih lapang.
Suzuki sudah melengkapi Skydrive dengan mesin 125 cc yang menjadi terbesar di kelasnya saat itu. Namun, mesin dan tenaga Skydrive ternyata masih kurang cukup untuk mendongkrak minat pemotor tanah air akan skutik ini.
Suzuki pun menghentikan produksi Skydrive di tahun 2014. Nama Skydrive kembali terdengar ketika beberapa waktu lalu Suzuki Filipina mengeluarkan Skydrive versi Crossover.
Baca Juga: Seenak Buatan Restoran Mahal, Nih! Resep Ayam Teriyaki Kecap yang Manis dan Gurihnya Sempurna
Untuk di Indonesia saat ini, Skydrive masih bisa di miliki dalam versi bekas dengan harga mulai Rp3 jutaan.
4. Suzuki Hayate
Dengan bodinya yang tampak aerodinamis, Suzuki meluncurkan Hayate pada tahun 2011. Mesin Hayate berkapasitas 125 cc, seperti saudara-saudaranya. Selain itu, teknologi Suzuki Composit Electrochemical Material (SCEM) yang di gunakan pada Hayate membantu mencapai tenaga maksimum lebih cepat.
Dengan suspensi gabungan teleskopik dan lengan ayun double shock, pengendara dan penumpang jelas merasa nyaman berkendara dengan Hayate.
Walau membawa teknologi inovatif pada masanya, Hayate tak mampu mengalahkan rivalnya, yaitu Vario. Produksinya terhenti pada 2014. Jika tertarik dengan motor Suzuki yang satu ini, harga bekasnya mulai dari Rp4 jutaan.
5. Suzuki Let’s
Dengan desain vintagenya, skutik Let’s di maksudkan untuk bersaing dengan Honda Scoopy dan Yamaha Fino. Beberapa bagian dari desain Let’s terinspirasi dari motor sport Hayabusa Suzuki.
Let’s mengandalkan mesin 4-tak, SOHC, berkapasitas 113 cc dengan sistem bahan bakar injeksi. Tarikan responsif dan efisiensi bahan bakar menjadi sejumlah keunggulan Let’s lainnya.
Sayangnya karena salah saing, Let’s di istirahatkan pada 2014 terlepas usianya yang seumur jagung. Let’s masih bisa di temukan di situs jual beli daring dengan harga mulai Rp5 juta.
Itulah beberapa motor matic Suzuki yang harga bekasnnya cuma Rp5 Jutaan. Tertarik?
