Coba Buktikan Sendiri: 7 Mitos Mendaki Gunung yang Populer, Percaya atau Tidak?

mitos mendaki gunung yang populer: blog.eigeradventure.com

esatu.id- Mitos adalah kisah tentang asal-usul yang biasanya terkait dengan hal-hal gaib dan takhayul. Di Indonesia, banyak orang yang percaya dan meyakini keberadaan mitos, salah satunya adalah mitos tentang mendaki gunung.

Namun, ada kemungkinan bahwa masyarakat modern saat ini mungkin sudah berhenti mempercayai mitos dan hal-hal takhayul. Tetapi ada beberapa legenda tentang mendaki gunung yang terus ada. Masih ada beberapa komunitas yang menganut legenda ini.

Apa saja mitos mendaki gunung yang populer? Simak selengkapnya di bawah ini, ya!

1. Jangan mengambil apa pun yang ada di gunung

Salah satu mitos mendaki gunung adalah bahwa kamu di larang mengambil dan membawa apa pun yang ada di gunung karena itu di anggap tidak mencintai alam.

Baca Juga: Berlaku untuk Laki-laki dan Perempuan: Inilah 7 Warna Baju yang Cocok untuk Kulit Hitam, Jangan Keliru

Di sarankan kepada semua pendaki untuk membiarkan segala sesuatu yang ada di gunung untuk tumbuh dengan baik di sana, seperti kayu, bunga, tanaman, atau apa pun lainnya.

2. Jangan menangkap atau membunuh binatang

Pendaki di sarankan untuk tidak pernah menangkap atau membunuh hewan liar di gunung. Bahkan hewan kecil harus di biarkan hidup-hidup daripada di tangkap atau di bunuh.

Biarkan keadaan alam di gunung tetap alami dan berjalan secara natural. Jika ada binatang yang mengganggu, bisa di hindari dengan melakukan cara-cara tertentu yang tidak mengancam ekosistem gunung.

3. Jangan mendaki dengan jumlah ganjil

Salah satu mitos mendaki gunung yang paling terkenal adalah jangan mendaki bersama dengan lebih dari satu pendaki. Konon, melanggar aturan ini akan menyebabkan masalah selama pendakian.

Mitos populer masyarakat tentang rombongan pendaki yang jumlahnya ganjil akan di tambah satu oleh makhluk lain agar menjadi genap. Mitos ini juga mengatakan bahwa masalah akan menghalangi rombongan pendaki ganjil dari mencapai puncak.

4. Jangan mengeluh

Mendaki gunung memang melelahkan. Apalagi barang yang di bawa banyak dan trek yang di lewati cukup sulit. Namun, ada suatu mitos yang mengatakan kalau pendaki tidak boleh mengeluh selama pendakian.

Banyak orang yang percaya bahwa keluhan yang di ucapkan tersebut justru akan terkabul saat berada di gunung. Oleh sebab itu, orang-orang yang percaya dengan mitos ini biasanya hanya akan mengeluh di dalam hati saja.

5. Jangan bersiul

Siapa yang punya kebiasaan bersiul? Salah satu mitos mendaki gunung yang juga cukup terkenal adalah pendaki di larang bersiul selama pendakian. Mitos ini percaya bahwa bersiul bisa memanggil arwah yang sudah meninggal.

Tidak hanya pada satu gunung tertentu, tapi juga setiap gunung yang di daki. Sebab, setiap gunung di percaya memiliki penunggu yang bersifat baik maupun jahat.

Baca Juga: Untuk Si Paling Suka dan Jago Matematika, nih! Inilah Jurusan Kuliah yang Nilai Matematikanya Harus Bagus, Apa Saja?

6. Menginjak tanah tiga kali dan salam

Mitos mendaki gunung berikutnya berlaku khusus bagi para pendaki Gunung Ciremai, Jawa Barat. Para pendaki Gunung Ciremai di anjurkan untuk melakukan ritual dengan injak bumi tiga kali dan mengucapkan salam.

Di percaya bahwa ritual ini di lakukan untuk mencegah pendaki di ganggu oleh makhluk lain saat mereka mendaki.

7. Jangan mendaki saat haid

Mitos terakhir yang tak kalah sering di dengar adalah tidak boleh mendaki gunung saat sedang dalam masa haid bagi perempuan. Mitos ini meyakini bahwa perempuan yang haid bisa mengundang makhluk halus untuk menghampirinya atau rombongannya.

Selain itu, larangan ini sebenarnya juga mengacu pada keadaan fisik perempuan yang sedang haid mungkin akan lebih cepat lelah, sehingga tidak di anjurkan untuk mendaki gunung.

Nah, itu tadi beberapa mitos mendaki gunung yang populer dan menarik untuk diketahui. Setiap orang bebas untuk percaya atau tidak dengan mitos-mitos di atas. Tertarik membuktikannya sendiri?