esatu.id Menurut Pinterest Predicts, konsep slowcation di nilai menjadi salah satu tren wisata yang bakal booming di tahun 2024. Mayoritas milenial dan gen Z akan lebih memilih destinasi wisata yang lebih tenang.
Slowcation sendiri asalnya dari kata “slow” dan “vacation” yang fokus terhadap pengalaman berwisata. So, tak bukan hanya sekedar pemilihan destinasi wisata yang di tuju.
1. Sarana Istirahat Sejenak dari Rutinitas Sehari-hari
Kehadiran destinasi wisata dengan konsep slowcation tentu banyak sekali di buru oleh pelancong. Terutama untuk memulihkan stamina setelah di hajar dengan rutinitas sehari-hari dan menepi sebentar dari aktivitas pekerjaan yang padat.
Wisatawan perlu destinasi wisata yang menenangkan sekaligus menyegarkan. Destinasi slowcation bisa menjadi pilihan tepat wisatawan. Sebab, menawarkan ketenangan, memberikan pengalaman yang memungkinkan pelancong untuk benar-benar meresapi setiap momen liburan, serta jauh dari hiruk-pikuk kehidupan perkotaan.
Di destinasi wisata di Indonesia yang menawarkan slowcation, akan ada atmosfer yang lebih kondusif. Tujuannya untuk menikmati waktu dengan lebih rileks dan melepaskan beban pikiran.
Mulai dari pemandangan alam yang begitu menakjubkan, interaksi yang akrab dengan masyarakat lokal, serta kegiatan-kegiatan santai. Semua hal tersebut di rancang untuk memberikan pengalaman yang melepas stres serta menyegarkan pikiran.
Hal ini juga menjadi peluang bagi pengunjung untuk beristirahat, merenung, serta mengisi ulang energi. Sehingga datang dengan semangat baru saat melakukan rutinitas sehari-hari kembali.
baca juga : Rekomendasi Wisata Taman Bunga Aneka Warna Di Malang
2. Menyajikan Ketenangan dan Keindahan Alam Wisatawan
Salah satu karakteristik dari gaya berwisata slowcation, yaitu destinasi wisata bisa memberikan sajian pemandangan alam yang memberikan relaksasi dan ketenangan. Di dalam konsep slowcation, tujuan wisata yang di pilih pelancong untuk menawarkan pengalaman berwisata dengan nuansa alam yang menenangkan.
Contoh seperti pantai yang sepi, pegunungan yang hijau, serta pedesaan yang damai. Wisatawan mungkin sudah amat jenuh dengan tempat wisata yang terkenal.
Sehingga mencoba beralih ke destinasi yang jarang di kunjungi namun menarik. Tak hanya visualnya yang menarik, namun destinasi wisata dengan konsep slowcation juga telah menyediakan aktivitas hiburan dan rekreasi sederhana.
Biasanya, pihak pengelola wisata telah menyediakan ruang terbuka dan kegiatan-kegiatan di alam terbuka. Misalnya seperti bersepeda, hiking, serta sekadar bersantai di tepi danau atau sungai.
Melalui beberapa fasilitas ini, wisatawan akan merasakan pengalaman berwisata yang jauh lebih menyenangkan. Sekaligus menjadi sarana pelepas penat setelah di sibukkan dengan berbagai rutinitas pekerjaan di tengah perkotaan yang padat.
baca juga : Beribadah Sekaligus Berwisata Napak Tilas Peninggalan Nabi: Inilah 5 Tempat Wisata di Mekkah yang Bisa Di kunjungi setelah Umrah
3. Menikmati Liburan Santai Tanpa Perlu Buru-buru
Apabila kamu termasuk orang yang santai dalam menikmati liburan dan berkomitmen menata jadwal berlibur, mungkin konsep slowcation ini pilihan yang tepat. Tren wisata slowcation di nilai bisa menjadi pilihan tepat bagi wisatawan yang tidak khawatir soal jadwal liburan padat.
Kamu bisa lebih santai liburan dengan menikmati destinasi wisata pilihan sekaligus membangun interaksi antar pelaku wisata di daerah. Contohnya wisatawan lokal, seniman, pegiat UMKM, maupun masyarakat yang berada di sekitar tempat wisata.
Pelancong juga bisa memanfaatkan kesempatan berlibur dengan gaya slowcation ini untuk tak hanya sekedar melepas penat tapi. Melainkan dapat mengenal kehidupan lokal dan kebudayaan masyarakat.
So, bagaimana sudah ada rencana belum tahun 2024 ingin liburan ke mana? Jangan lupa wajib terapkan tren wisata 2024 ini biar liburanmu makin santuy.