Meneladani Kisah Abdullah bin Abbas, Sahabat Mulia yang Di Limpahi Ilmu dan Kebijaksanaan

Abdullah bin Abbas/Palpres - Disway
Abdullah bin Abbas/Palpres - Disway

esatu.id – Islam memiliki sejarah yang kaya dengan kisah-kisah inspiratif tentang sahabat-sahabat Nabi Muhammad SAW yang memberikan kontribusi besar dalam penyebaran dan pembentukan ajaran Islam. Salah satu sahabat yang sangat istimewa adalah Abdullah bin Abbas, seorang yang di kenal sebagai “Pencerahan Ummat” dan “Penterjemah Al-Quran.”

Baca juga : Al Abbas bin Abdul Muthalib: Kisah Sahabat Mulia Nabi Muhammad SAW

Latar Belakang Abdullah bin Abbas

Abdullah bin Abbas lahir sekitar tahun 619 M, hanya tiga tahun sebelum hijrah Nabi Muhammad SAW ke Madinah. Kedua orangtuanya, Abbas bin Abdul Muttalib dan Ummu Fadhl, adalah saudara kandung dan saudari perempuan Abdul Muttalib, kakek Nabi Muhammad. Keberuntungan telah menuntun Abdullah bin Abbas untuk menjadi sahabat Nabi sejak usia muda.

Sejak masa kanak-kanak, beliau telah menunjukkan ketertarikannya pada ilmu pengetahuan dan agama. Ketika Nabi Muhammad SAW masih hidup di Mekkah, ia kerap mendengarkan pengajaran dan ceramah beliau. Kesungguhannya dalam menimba ilmu membuatnya menjadi salah satu sahabat yang paling cerdas dan berwawasan.

Perjalanan Abdullah bin Abbas

Salah satu momen paling mencolok dalam perjalanan kehidupannya adalah ketika beliau memohon kepada Nabi Muhammad SAW untuk diberi pemahaman dan kebijaksanaan dalam memahami Al-Quran. Pohon doa tersebut terjawab dengan indahnya ketika Rasulullah memberikan doa kepada Allah SWT agar memberikan Abdullah bin Abbas pemahaman Al-Quran yang mendalam. Sejak saat itu, ia di kenal sebagai salah satu ahli tafsir terkemuka dalam sejarah Islam.

Keberanian dan kegigihan ia juga terlihat saat peristiwa perang Uhud. Meskipun masih muda, ia berusaha melindungi Nabi Muhammad SAW dengan segala daya yang di milikinya. Keberaniannya di medan perang membuatnya mendapat penghargaan dan pujian dari Nabi.

Selain menjadi pejuang yang gagah berani, ia juga di kenal sebagai seorang diplomat ulung. Setelah perang Hudaybiyyah, ketika perjanjian damai di tandatangani antara Muslim dan non-Muslim, Rasulullah SAW mengutus Abdullah bin Abbas sebagai utusan untuk berunding dengan pihak Quraisy. Kelebihan akal dan kebijaksanaannya terlihat dalam perundingan tersebut, yang akhirnya membawa damai dan stabilitas di tengah-tengah masyarakat.

Baca juga : Al Abbas bin Ubadah bin Nahdhah: Kisah Sahabat Pilihan Nabi Muhammad SAW

Momen Penting Abdullah bin Abbas

Keahliannya dalam tafsir Al-Quran menjadi warisan berharga bagi umat Islam. Ia tidak hanya menghafal Al-Quran, tetapi juga memahami makna dan konteksnya. Berkat ketekunan dan dedikasinya, banyak sahabat dan generasi setelahnya datang mencari ilmu kepadanya. Ia menjadi sumber pengetahuan yang tak ternilai, membimbing umat Islam dalam memahami ajaran Allah dengan benar.

Ia juga terkenal sebagai orator yang ulung. Kemampuannya untuk menyampaikan ajaran Islam dengan jelas dan memukau membuatnya menjadi figur penting dalam memberikan pemahaman agama kepada masyarakat pada masanya. Khutbah-khutbahnya yang penuh hikmah dan kearifan masih menjadi inspirasi bagi para pemimpin agama hingga saat ini.

Keperibadian yang rendah hati, rasa ingin tahu yang besar, dan dedikasi terhadap ajaran Islam membuatnya menjadi teladan bagi generasi Islam selanjutnya. Ia tidak hanya berfokus pada pengembangan dirinya sendiri, tetapi juga berusaha memberikan manfaat maksimal bagi umat Islam. Sikapnya yang ramah dan rendah hati membuatnya di cintai oleh banyak orang.

Kesimpulan

Abdullah bin Abbas meninggal pada tahun 687 M di kota Taif, setelah hidup dengan penuh dedikasi untuk menyebarkan dan mengajarkan Islam. Warisannya tidak hanya berupa pengetahuan, tetapi juga semangat juang dan cinta pada ilmu. Setiap generasi umat Islam di himbau untuk mengambil teladan dari kehidupan ia, menyadari pentingnya ilmu dan dedikasi dalam menjalani kehidupan berlandaskan ajaran Islam.

Dengan segala kelebihan dan jasa-jasanya, ia tetap menjadi sosok yang menginspirasi dan meninggalkan jejak yang abadi dalam sejarah Islam. Kisahnya mengajarkan kita bahwa kecintaan pada ilmu, dedikasi pada ajaran agama, dan pelayanan kepada masyarakat adalah landasan kokoh bagi kesuksesan dunia dan akhirat. Semoga kita dapat mengambil manfaat dan inspirasi dari kehidupan sahabat mulia ini untuk memperkaya dan menghidupkan semangat keislaman dalam diri kita.