Lakukan Prosedur Cuci Darah Untuk Gagal Ginjal Biar Cepat Sembuh !

Lakukan Prosedur Cuci Darah Untuk Gagal Ginjal Biar Cepat Sembuh !
Lakukan Prosedur Cuci Darah Untuk Gagal Ginjal Biar Cepat Sembuh !

eSatu.id,Cirebon- Ginjal merupakan organ berfungsi untuk membersihkan darah, mengeluarkan kotoran, serta membuang kelebihan cairan dari tubuh. Kotoran dan cairan tersebut kemudian di alirkan ke kandung kemih untuk di buang sebagai urine.

Prosedur cuci darah untuk gagal ginjal di lakukan saat ginjal tidak lagi berfungsi dengan baik untuk menyaring racun dan zat sisa metabolisme dari dalam tubuh. Prosedur ini di kenal juga dengan sebutan di alisis dan di lakukan dengan bantuan mesin khusus.

Namun, pada beberapa kondisi, ginjal bisa saja mengalami gangguan sehingga tidak mampu lagi menjalani fungsinya dengan baik. Kondisi inilah yang di sebut dengan gagal ginjal.

baca juga:Penyebab Fungsi Ginjal Menurun Oleh Kerusakan Jaringan Ginjal Yang Di Picu Oleh Penyakit Jangka Panjang !

Gagal ginjal tentu akan berdampak pada kondisi tubuh secara keseluruhan. Nah, salah satu cara untuk menanganinya adalah dengan cuci darah. Cuci darah untuk gagal ginjal bertujuan untuk menggantikan fungsi ginjal yang mengalami kerusakan.

Kondisi yang Membutuhkan Cuci Darah

Ketika ginjal tidak mampu menjalankan fungsinya, akan terjadi penumpukan limbah, racun, dan cairan di dalam tubuh. Kondisi ini umumnya di alami oleh penderita penyakit ginjal kronis atau gagal ginjal.

Jika fungsi ginjal hilang sebanyak 85–90%, penderita diharuskan untuk melakukan cuci darah agar terhindar dari beragam komplikasi yang membahayakan nyawa.

Namun, sebelum cuci darah untuk gagal ginjal di lakukan, di butuhkan pemeriksaan dari dokter dan serangkaian tes medis untuk menentukan perlu atau tidaknya penderita melakukan prosedur tersebut.

Ada beberapa hal yang menjadi tolak ukur, seperti kadar kreatinin dan ureum dalam darah, kecepatan ginjal menyaring darah.

Kemampuan tubuh mengatasi kelebihan air, serta keluhan tertentu yang mengacu pada gangguan jantung, pernapasan, dan saluran pencernaan.

Metode Cuci Darah untuk Gagal Ginjal

Dalam melakukan proses cuci darah, ada dua metode yang bisa di pilih, yaitu hemodialisis atau di alisis peritoneal. Berikut adalah penjelasan lebih lanjut mengenai kedua metode tersebut:

Hemodialisis

Hemodialisis adalah prosedur cuci darah untuk gagal ginjal yang paling di kenal untuk Hemodialisis di lakukan dengan menggunakan mesin khusus untuk menyaring darah guna menggantikan ginjal yang rusak.

Pada proses cuci darah ini, petugas medis akan memasukkan jarum ke pembuluh darah untuk menghubungkan aliran darah dari tubuh ke mesin pencuci darah.

Lalu, darah kotor akan di saring oleh mesin pencuci darah. Setelah tersaring, darah yang bersih akan di alirkan kembali ke dalam tubuh.

Prosedur hemodialisis biasanya menghabiskan waktu sekitar 4 jam per sesi dan di lakukan setidaknya 3 sesi dalam seminggu. Prosedur ini hanya bisa di lakukan di klinik cuci darah atau rumah sakit.

Adapun efek samping yang biasanya muncul setelah menjalani hemodialisis adalah kulit gatal dan kram pada otot.

Dialisis peritoneal atau CAPD (continuous ambulatory peritoneal dialysis)

Metode cuci darah untuk gagal ginjal yang satu ini di lakukan menggunakan peritoneum atau selaput dalam rongga perut sebagai penyaring. Peritoneum memiliki ribuan pembuluh darah kecil yang bisa berfungsi selayaknya ginjal.

Prosedur di lakukan dengan membuat sayatan kecil di dekat pusar sebagai jalan masuk selang khusus atau kateter.

Kateter tersebut akan di tempatkan di dalam rongga perut secara permanen dan berfungsi untuk memasukkan cairan dialisat yang merupakan cairan khusus untuk cuci darah.

Saat darah melewati pembuluh darah yang melapisi rongga peritoneum, sisa-sisa metabolisme dan kelebihan cairan akan di tarik keluar dari darah dan masuk ke cairan dialisat.

Setelah selesai, cairan dialisat yang sudah mengandung zat sisa dialirkan ke kantong khusus yang kemudian di buang. Cairan dialisat ini kemudian di ganti dengan yang baru.

Metode ini harus di lakukan paling tidak 4 kali sehari dan memakan waktu sekitar 30 menit. Meski demikian, proses cuci darah dengan metode ini bisa di lakukan di rumah.

Kapan saja, sambil beraktivitas, bahkan bisa juga di lakukan saat penderita gagal ginjal sedang tidur.

Efek samping yang dapat timbul setelah melakukan cuci darah menggunakan metode ini berupa peritonitis, perut terasa penuh ketika cuci darah berlangsung.

Kenaikan berat badan karena cairan dialisat mengandung kadar gula yang cukup tinggi, atau munculnya hernia akibat berat cairan di dalam rongga perut.