Musim kemarin yang sudah terjadi sejah beberapa bulan terakhir ini, membuat sejumlah lahan pertanian di wilayah Kabupaten Cirebon kering dan kondisinya retak retak. Hal ini mengakibatkabn para petani tidak bisa bercocok tanam yang menjadi mata pencaharian utama sehari hari.
Sejumlah petani di Desa Cilukrak Kecamatan Palimanan Kabupaten Cirebon mengalami kekeringan. Kekeringan ini diakibatkan oleh kemarau panjang, yang menyebabkan para petani mengalami gagal panen, dan memutuskan untuk berhenti menggarap sawah sampai musim penghujan tiba.
Bahkan lahan pertanian seluas 1 hektar lebih ini, kini tidak bisa di tanami padi. Bahkan tanah yang biasa dijadikan media untuk bercocok tanam, kini kering dan retak retak kondisinya.
Kekeringan akibat kemarau panjang menyebabkan petani kehilangan mata pencaharian sehari-hari. Bahkan sungai atau irigasi yang menjadi salah satu jalan pengairan sawah kini tidak bisa karena juga mengalami kering.
Sebagian petani enggan untuk bertani, karena susahnya mendapatkan air. Namun ada juga sebagian petani yang memutuskan untuk menanam kacang dan ubi, karena tidak membutuhkan air terlalu banyak.
Meski tidak membutuhkan air terlalu banyak, petani harus kerja lebih keras untuk mendapatkan air, karena harus mencari dan mengangkutnya ke dalam jeriken. Kondisi ini sudah lama bahkan lebih parah dari musim kemarau sebelumnya.
Saat ini petani tidak bisa berbuat lebih, bahkan untuk menyambung hidup sehari-hari hanya bisa mengharapkan sawah. Hingga sekaran belum ada solusi dalam mengatasi masalah kekeringan ini. Para petani hanya bisa pasrah dan menunggu musim penghujan tiba