Kisah Nabi Ilyas (AS), Keberanian di Tengah Keterpurukan dan Keajaiban Allah

Kisah Nabi Ilyas (AS)/YouTube: RUMAH ISLAMI
Kisah Nabi Ilyas (AS)/YouTube: RUMAH ISLAMI

esatu.id – Kisah Nabi Ilyas (AS) adalah sebuah narasi yang menggambarkan keberanian dan ketabahan seorang nabi dalam menyampaikan pesan Allah di tengah masyarakat yang berpaling dari kebenaran. Nabi Ilyas di utus oleh Allah untuk menegakkan tauhid dan memperingatkan umatnya tentang bahaya penyembahan berhala.

Baca juga : Kisah Nabi Sulaiman (AS): Keindahan Kekuasaan, Kebijaksanaan, dan Tawakal kepada Allah

Latar Belakang Nabi Ilyas:

Nabi Ilyas (AS) hidup pada masa yang penuh dengan penyembahan berhala. Masyarakatnya tenggelam dalam kesyirikan dan keingkaran terhadap ajaran Allah. Allah memilih Nabi Ilyas sebagai rasul untuk menyampaikan risalah tauhid dan mengingatkan mereka tentang akibat dari penyimpangan yang mereka lakukan.

Dakwah dan Perlawanan terhadap Ratu Jezebel:

Nabi Ilyas memulai dakwahnya dengan menyeru masyarakatnya untuk meninggalkan penyembahan berhala dan kembali kepada Allah. Namun, Ratu Jezebel, yang memimpin peribadahan kepada berhala, menentang keras dakwah Ilyas. Nabi Ilyas tetap teguh dan berani dalam menentang pemerintahan yang menyesatkan.

Mukjizat:

Allah memberikan mukjizat kepada Nabi Ilyas sebagai bukti kebenaran kenabiannya. Salah satu mukjizat yang terkenal adalah ketika Ilyas meminta kepada Allah untuk mengirimkan api yang membakar persembahan, sedangkan persembahan yang di persembahkan oleh para penyembah berhala tidak mendapat respons. Ini adalah bukti kekuasaan Allah yang membedakan antara yang haq (benar) dan yang bathil (salah).

Hijrah ke Bukit Tursina:

Pada suatu saat, Nabi Ilyas hijrah ke Bukit Tursina untuk menjauh dari keganasan dan tekanan Ratu Jezebel. Di sana, Allah memberinya perlindungan dan menyediakan makanan dan minuman melalui mukjizat-Nya. Ini adalah contoh keberanian dan keimanan dalam menghadapi tekanan yang luar biasa.

Pencarian Pengganti:

Nabi Ilyas menyadari pentingnya mendidik dan melibatkan generasi penerus dalam menyebarkan ajaran tauhid. Allah memerintahkan Ilyas untuk mencari seorang pengganti yang nantinya akan meneruskan dakwahnya. Nabi Ilyas menjumpai Elisha (Al-Yasa) dan membimbingnya untuk menjadi pewaris kenabian.

Baca juga : Kisah Nabi Daud (AS): Kebijaksanaan, Keberanian, dan Ketaatan kepada Allah

Kisah Ketenangan di Padang Gurun:

Ketika masyarakatnya semakin memusuhi Ilyas, Allah memerintahkan Ilyas untuk meninggalkan masyarakat dan pergi ke padang gurun. Di sana, Ilyas merasakan ketenangan dan kehadiran Allah yang nyata. Ini menunjukkan bahwa kadang-kadang, dalam menghadapi tekanan dan kesulitan, hijrah ke tempat yang sunyi dapat menjadi bentuk pertolongan dan penguatan spiritual.

Kembalinya Ilyas dan Keberanian Melawan Dajjal:

Dalam hadits, Nabi Muhammad SAW menyatakan bahwa pada akhir zaman, Nabi Ilyas akan kembali untuk melawan Dajjal, fitnah besar yang di utus oleh Allah sebagai ujian bagi umat manusia. Kembalinya Ilyas menegaskan bahwa misi kenabiannya masih memiliki dampak pada masa depan dan akan terus memberikan panduan bagi umat manusia.

Pelajaran Ketaatan dan Kepemimpinan:

Kisah Nabi Ilyas memberikan pelajaran tentang ketaatan kepada Allah dan keberanian dalam menentang ketidakadilan. Meskipun menghadapi tekanan dan ancaman, Ilyas tetap setia kepada risalah tauhidnya. Kepemimpinannya juga mengajarkan pentingnya mendidik dan melibatkan generasi penerus dalam perjuangan menjaga tauhid.

Kesimpulan:

Kisah Nabi Ilyas mengilhami umat Islam untuk tetap teguh dalam iman dan tawakal kepada Allah, bahkan di tengah tekanan dan kesulitan. Keberanian dan ketabahan Ilyas memberikan contoh bagi umat Islam untuk tidak pernah menyerah dalam mempertahankan tauhid dan kebenaran. Kehadiran Ilyas sebagai sosok yang akan kembali pada akhir zaman menegaskan bahwa pesannya akan tetap relevan hingga akhir zaman, menjadi cahaya petunjuk bagi umat manusia.