Kisah Irving Langmuir (1881-1957), Pionir Kimia Fisika dan Tokoh Penemu Hebat

Irving Langmuir/Wikipedia
Irving Langmuir/Wikipedia

esatu.id – Irving Langmuir, lahir pada tahun 1881 di Brooklyn, New York, adalah seorang ilmuwan Amerika Serikat yang di kenal sebagai pionir dalam bidang kimia fisika.

Karyanya yang inovatif dan penemuan-penemuannya telah memberikan kontribusi besar terhadap perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi pada abad ke-20.

Langmuir sudah memulai karirnya sebagai ilmuwan di General Electric (GE), di mana ia melakukan sebagian besar penelitian dan eksperimennya.

Salah satu kontribusi terbesarnya adalah penemuan dari “lampu pijar non-oksidizing” pada tahun 1913, yang membuat lampu pijar menjadi lebih tahan lama dengan menggunakan gas inert untuk mengisi ruang hampa di dalamnya.

Baca juga : Kisah Igor Ivanovich Sikorsky (1889-1972), Pionir Helikopter dan Inovator dalam Penerbangan Vertikal

Penemuan ini mengatasi masalah umum pada waktu itu, yaitu oksidasi filament lampu pijar yang menyebabkan kegagalan cepat. Inovasi ini meningkatkan efisiensi dan umur lampu pijar secara signifikan.

Namun, prestasi terbesar Langmuir terletak dalam bidang kimia fisika. Ia memperkenalkan istilah “monolayer” untuk mendeskripsikan satu lapisan molekul yang terletak pada permukaan zat padat atau cair.

Kisah Irving Langmuir

Penelitiannya mengenai lapisan molekul ini membantu pemahaman kita tentang sifat-sifat permukaan bahan dan fenomena seperti adsorpsi dan katalisis.

Selain itu, Irving Langmuir juga di kenal karena mengembangkan teori dasar tentang reaksi kimia dalam sistem gas dan adsorpsi, yang mempengaruhi penelitian di bidang kimia fisika selama beberapa dekade.

Ia menerima Penghargaan Nobel Kimia pada tahun 1932 atas kontribusinya terhadap kimia permukaan. Selama hidupnya, Langmuir menggabungkan kejeniusannya dalam ilmu pengetahuan dengan keterlibatan dalam pengembangan teknologi.

Baca juga : Kisah Hugo Junkers (1859-1935), Visioner Pionir dalam Dunia Penerbangan dan Teknologi Pesawat

Selain lampu pijar, ia juga berkontribusi dalam pengembangan alat penyaringan darah yang di kenal sebagai “Langmuir trough” dan penelitian awal tentang awan buatan.

Kepemimpinan dan dedikasinya terhadap penelitian tersebut menjadikannya salah satu tokoh sentral dalam dunia ilmu pengetahuan pada masanya.

Irving Langmuir meninggal pada tahun 1957, tetapi warisannya tetap terasa dalam berbagai aspek kehidupan sehari-hari kita. Karyanya dalam kimia fisika dan penemuan lampu pijar telah menciptakan landasan untuk pengembangan lebih lanjut dalam ilmu pengetahuan dan teknologi, dan ia tetap di hormati sebagai salah satu ilmuwan terkemuka abad ke-20.