esatu.id – Edward Jenner, seorang dokter dan ilmuwan Inggris, di kenal sebagai tokoh sentral dalam perkembangan vaksinasi. Lahir pada 17 Mei 1749 di Berkeley, Gloucestershire.
Jenner membawa inovasi yang mengubah paradigma kesehatan masyarakat pada abad ke-18 dan mendeklarasikan perang melawan penyakit menular yang mematikan.
Pencapaian paling monumental Jenner adalah penemuan vaksin cacar sapi atau smallpox pada tahun 1796. Observasinya bahwa orang-orang yang terinfeksi cacar sapi tidak terkena penyakit cacar manusia memberinya ide untuk menciptakan perlindungan imun.
Jenner melakukan eksperimen pertamanya pada seorang anak bernama James Phipps, di mana ia menginfeksi Phipps dengan bahan dari cacar sapi dan kemudian menemukan bahwa anak itu kebal terhadap cacar manusia.
Baca juga : Kisah Diophantus, Matematikawan Yunani Kuno Penemu Aljabar (Penulis Arithmetica)
Inovasi ini membuka jalan bagi pengembangan vaksin modern. Vaksin cacar sapi, yang kemudian di kenal sebagai vaksin variola, menjadi dasar bagi vaksinasi dalam memerangi penyakit menular lainnya.
Karyanya membawa perubahan revolusioner dalam praktik kesehatan dan menyelamatkan jutaan nyawa. Pada tahun 1980, Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mengumumkan eradikasi cacar manusia, menjadikan vaksin Jenner sebagai alat kunci dalam pencapaian ini.
Kisah Edward Jenner
Pentingnya karyanya tidak hanya terletak pada keberhasilan vaksinasi tetapi juga pada prinsip dasar yang di temukannya. Konsep penggunaan bahan yang lebih lemah atau inaktif untuk merangsang respons imun tubuh menjadi landasan bagi pengembangan vaksin-vaksin modern.
Vaksinasi tidak hanya menjadi sarana pencegahan, tetapi juga sebuah konsep yang membuka jalan bagi pemahaman lebih dalam tentang sistem kekebalan tubuh.
Meskipun kontribusi besar dalam bidang kesehatan, Jenner juga menghadapi kritik dan kontroversi selama hidupnya. Namun, tekadnya untuk memerangi penyakit menular dan memberikan perlindungan kepada masyarakat membuktikan keberanian dan dedikasinya terhadap kesejahteraan umum.
Baca juga : Kisah Dmitri Mendeleev, Bapak Tabel Periodik dan Penemu Dunia
Edward Jenner meninggal pada 26 Januari 1823, tetapi warisannya terus hidup melalui praktik vaksinasi modern. Hari ini, ketika kita menghadapi tantangan pandemi global, karya dan kontribusi Jenner menjadi lebih relevan daripada sebelumnya.
Penghargaan dan pengakuan terhadap tokoh pionir ini tidak hanya mengingatkan kita akan pentingnya vaksinasi tetapi juga menghormati seorang ilmuwan yang mengubah dunia melalui penemuan yang monumental.
Jenner, dengan keberanian dan visinya, tetap menjadi salah satu tokoh penemu dunia yang memberikan dampak positif bagi kesehatan dan kesejahteraan umat manusia.