Jahe Memiliki Banyak Senyawa yang Baik: Inilah 7 Keuntungan Kesehatan Jantung dari Jahe!

Jahe (klikdokter.com)

esatu.id- Jahe, yang termasuk dalam famili Zingiberaceae dan berkerabat dekat dengan kunyit, kapulaga, dan lengkuas, adalah tanaman yang banyak di gunakan dalam masakan, dan dapat di tambahkan ke dalam makanan manis maupun gurih. Jahe berasal dari Asia Tenggara dan di gunakan untuk menambah rasa hangat dan pedas pada masakan.

Jahe di gunakan sebagai obat tradisional selain untuk masakan. Karena sifatnya yang antiradang dan antimual, jahe di anggap memiliki banyak manfaat untuk kesehatan. Selain itu, di percaya bahwa jahe baik untuk kesehatan jantung. Ini adalah beberapa keuntungan jahe.

1. Menurunkan berat badan

Menurunkan berat badan dapat mengurangi risiko penyakit jantung pada orang yang obesitas.

Satu tinjauan yang di lakukan pada tahun 2019 menemukan bahwa mengonsumsi jahe secara signifikan mengurangi berat badan, rasio pinggang-pinggul, dan rasio pinggul individu yang kelebihan berat badan atau obesitas.

2. Menurunkan tingkat peradangan

Iritasi pembuluh darah dapat di sebabkan oleh tingkat peradangan atau inflamasi yang rendah dan berkelanjutan. Peradangan dapat meningkatkan pertumbuhan plak, melonggarkan plak di arteri, dan menyebabkan pembekuan darah, yang merupakan penyebab utama serangan jantung dan stroke.

Fitokimia jahe dapat melawan peradangan, menurut sebuah tinjauan tahun 2017 dari 16 uji klinis. Namun, penelitian lebih lanjut di perlukan tentang dosis dan jenis ekstrak jahe yang paling efektif.

3. Mengurangi tingkat kolesterol

Ada hubungan antara risiko mengalami masalah jantung dan kadar kolesterol LDL yang tinggi, juga di kenal sebagai kolesterol jahat. Konsumsi jahe menurunkan trigliserida dan kolesterol LDL dan meningkatkan HDL (kolesterol baik). Dosis yang lebih rendah dari 1.500 mg per hari pun masih efektif.

Baca Juga: Memahami Keuntungan dan Kerugian untuk Kesehatan: Apakah Minum Protein Shake Baik untuk Sarapan?

Jika kamu tidak menyukai rasa jahe, dosis tinggi jahe sulit di masukkan ke dalam makanan, terutama jika kamu tidak menyukainya. Akibatnya, kamu hanya dapat mendapatkan manfaat ini dengan mengonsumsi ekstrak jahe.

4. Sumber yang mengandung antioksidan

Jahe memiliki banyak antioksidan, yang mencegah stres dan kerusakan DNA tubuh. Antioksidan ini juga membantu tubuh melawan penyakit jangka panjang seperti tekanan darah tinggi, penyakit jantung, dan penyakit paru-paru.

Kamu dapat menjalani hari tua dengan tubuh sehat dengan memakan makanan yang kaya antioksidan secara teratur.

5. Mengurangi tekanan darah tinggi

Jahe memiliki efek menurunkan tekanan darah karena berfungsi sebagai inhibitor saluran kalsium alami dan inhibitor angiotensin-converting enzyme (ACE).

Obat untuk mengobati tekanan darah tinggi adalah inhibitor saluran kalsium dan inhibitor ACE.

6. Mengurangi kadar gula darah

Kadar gula darah tinggi pada orang diabetes dapat menyebabkan kerusakan pada pembuluh darah jantung seiring waktu. Semakin lama diabetes tidak terkontrol, semakin tinggi kemungkinan mengembangkan penyakit jantung.

Karena efek positifnya pada manajemen glukosa, sensitivitas insulin, dan profil lipid darah, jahe dapat membantu mengendalikan diabetes.

Pada orang yang menderita diabetes tipe 2, suplemen bubuk jahe dapat meningkatkan gula darah puasa dan A1C.

Jahe juga dapat membantu meningkatkan sensitivitas insulin, yang melindungi dari diabetes.

7. Memperbaiki sirkulasi darah

Dengan aliran darah yang lancar dan baik, sel-sel dapat mendapatkan nutrisi yang mereka butuhkan. Ini meningkatkan kesehatan kardiovaskular secara keseluruhan.

Jahe meredakan peradangan pada pembuluh darah, menurunkan risiko gangguan vaskular sekaligus memperlancar aliran darah karena sifat antiinflamasinya.

Keuntungan jahe juga memiliki sifat antioksidan, yang membantu tubuh menghilangkan radikal bebas, melindungi vaskular dari oksidasi, dan menjaga integritasnya.

Oleh karena itu, keuntungan jahe membantu jantung dalam berbagai cara. Kamu bisa menikmatinya sebagai minuman atau di masukkan ke dalam masakan. Namun, untuk memastikan bahwa kamu aman mengonsumsinya dalam bentuk ekstrak atau suplemen, konsultasikan dulu dengan dokter kamu.