Kenapa Seseorang Bisa Punya Alergi Udang? Ini Jawabannya!

Ilustrasi alergi udang/ foto: Freepik

ESATU.ID – Bagi pecinta seafood, udang adalah salah satu makanan yang susah ditolak. Namun, bagi sebagian orang, udang bisa menjadi musuh besar!

Alergi udang memang cukup umum, dan reaksi alergi yang ditimbulkan bisa beragam, mulai dari gatal-gatal ringan hingga sesak napas. Tapi kenapa, sih, ada orang yang bisa alergi udang?

1. Sistem Kekebalan Tubuh yang Berlebihan

Seperti alergi makanan lainnya, terjadi karena sistem kekebalan tubuh menganggap zat yang ada di dalam udang sebagai ancaman.

Padahal, sebetulnya udang bukanlah “musuh” bagi tubuh, namun sistem imun seseorang yang alergi “terlalu waspada.” Sistem kekebalan tubuh kemudian memproduksi antibodi bernama immunoglobulin E (IgE) untuk melawan zat tersebut.

Saat seseorang yang alergi makan udang, tubuh akan melepaskan zat kimia bernama histamin untuk “melawan,” dan inilah yang memicu gejala alergi, seperti gatal, ruam, hingga sesak napas.

2. Kandungan Protein Tropomyosin

Nah, penyebab utamanya adalah adanya kandungan protein bernama tropomyosin di dalamnya.

Tropomyosin ini adalah protein yang ditemukan di banyak jenis seafood, termasuk kepiting, lobster, dan kerang.

Pada orang yang alergi, tropomyosin dianggap sebagai zat berbahaya. Jadi, begitu protein ini masuk ke tubuh, sistem imun langsung bereaksi dengan cara berlebihan.

Inilah alasan kenapa banyak orang yang alergi udang juga cenderung alergi terhadap jenis seafood lain yang mengandung protein serupa.

3. Faktor Genetik

Alergi sering kali “menurun” di dalam keluarga. Jika salah satu orang tua memiliki alergi, anaknya lebih berisiko mengalaminya juga.

Namun, jenis alerginya tidak harus sama. Misalnya, jika orang tua punya alergi terhadap serbuk sari, anaknya mungkin saja alergi terhadap udang atau makanan lainnya.

Jadi, meski faktor genetik bukan penyebab langsung alergi udang, hal ini bisa meningkatkan kemungkinan seseorang mengalami alergi tertentu.

4. Lingkungan dan Pola Makan

Selain faktor genetik, lingkungan dan kebiasaan makan juga bisa memengaruhi seseorang jadi lebih rentan terhadap alergi.

Beberapa penelitian menunjukkan bahwa kebiasaan makan dan paparan terhadap makanan laut sejak usia dini bisa berdampak pada risiko alergi di kemudian hari.

Namun, ini tidak mutlak, karena alergi bisa muncul kapan saja, bahkan pada orang yang sebelumnya tidak alergi.

BACA JUGA: Mau Makan Enak? Yuk Buat Udang Asam Manis yang Lezat dan Menggugah Selera

5. Kadar Histamin Tubuh yang Tinggi

Histamin adalah senyawa kimia yang dilepaskan tubuh saat sistem imun bereaksi terhadap sesuatu yang dianggap berbahaya, termasuk alergi.

Pada penderita alergi ini, tubuh menghasilkan lebih banyak histamin sebagai respons terhadap protein dalam makanan tersebut.

Inilah yang menyebabkan munculnya berbagai gejala alergi, mulai dari gatal-gatal, bengkak, mual, hingga yang lebih serius seperti anafilaksis (reaksi alergi parah yang bisa berbahaya).

Apa yang Harus Dilakukan?

Jika kamu punya alergi tersebut, hal terbaik yang bisa dilakukan adalah menghindari semua makanan yang mengandung udang atau seafood lain yang sejenis.

Jika tanpa sengaja mengonsumsi udang, segeralah minum antihistamin untuk meredakan gejala alergi. Tapi, kalau gejalanya sudah parah, seperti kesulitan bernapas atau pingsan, segera cari bantuan medis.

Jadi, alergi tersebut terjadi karena reaksi sistem imun tubuh yang berlebihan terhadap kandungan protein tropomyosin dalam udang.

Meski terasa tidak adil bagi pencinta seafood, menghindari konsumsi udang adalah langkah terbaik untuk mencegah reaksi alergi. Meski terlihat sepele, alergi ini bisa cukup berbahaya jika tidak diantisipasi.