eSatu.id,Cirebon-Cacing Laut Nereis termasuk dalam filum Annelida kelas Polychaeta (Fauchald, 1977). Polychaeta berasal dari bahasa latin yang terdiri atas Poly dan chetae.
Poly artinya banyak sedangkan chetae merupakan bagian yang menyerupai rambut yang terletak di pinggir kanan dan kiri badan cacing. Ciri khas dari Polychaeta adalah banyaknya chetae yang terlihat seperti kaki-kaki di seluruh badannya.
Anggota filum Annelida yang telah teridentifikasi sekitar 9.000 spesies dan sebagian besar terdiri atas Polychaeta sebanyak 8.000 spesies.
baca juga:Ketahui Adik Adik Sejarah,Keunggulan Serta Habitat Udang Vaname !
Karena banyaknya spesies Polychaeta sehingga untuk membedakannya di perlukan keahlian antara spesies yang satu dengan yang lainnya.
Bagian-bagian badan utama cacing laut pembeda famili dan genus adalah prostomium, peristomium, farink, parapodia, dan setae. Morfologi umum cacing laut terdiri atas kepala, badan, dan ekor (Fauchald, 1977)
Cacing laut yang di manfaatkan di beberapa daerah sentra pembenihan udang ternyata mempunyai jenis yang berbeda-beda.
Secara umum masyarakat mengenal cacing laut dengan nama lokal masing-masing daerah. Sebagian masyarakat mengenal cacing laut semua jenis dengan nama cacing Nereis.
Walaupun jika di telusuri lebih lanjut cacing laut dari beberapa daerah tersebut ternyata mempunyai nama ilmiah yang berbeda.
Jenis-jenis yang di manfaatkan sebagai pakan alami induk udang antara lain dari famili Eunicidae dan Nereidae.
Famili Eunicidae terdiri atas Marphysa sp.-1, Marphysa sp.-2, dan Marphysa sanguinea Famili Nereidae terdiri atas Nereis sp., Namalycastis sp., Perinereis nuntia (Rasidi, 2012).
Jenis-jenis cacing laut yang di temukan di beberapa pusat pembenihan udang di Kabupaten Serang, Cilacap, Situbondo, dan Barru.
Cacing Nereis sp. lebih banyak di kenal masyarakat lokal dan dijadikan nama umum untuk semua jenis cacing laut yang di manfaatkan di pembenihan udang, walaupun setelah di identifikasi nama ilmiah cacing laut tersebut belum tentu Nereis sp.
Hal ini wajar karena sangat sulit membedakan jenisnya secara visual, untuk membedakannya harus di lakukan pengamatan menggunakan mikroskop dan keahlian identifikasi.
Jenis-jenis cacing laut yang di manfaatkan sebagai pakan induk terdiri atas 2 famili dan 6 jenis. Semua jenis tersebut telah di manfaatkan sebagai salah satu pakan alami untuk induk udang di pembenihan udang.
Cacing laut mempunyai potensi untuk di kembangkan melalui budidaya,Cacing laut masih memerlukan berbagai penelitian untuk menuju budidayanya di Indonesia seperti yang telah di kembangkan di luar negeri.
Budidaya cacing laut dapat di jadikan salah satu alternatif peluang penelitian dan usaha yang masih terbuka lebar untuk penyediaan pakan alami di pembenihan udang.
HABITAT CACING LAUT NEREIS
Habitat cacing nereis virens di laut dan di dalam liang pasir dan hanya menyembulkan kepala diatas permukaan pasir atau berenang-renang di dalam laut.
FISIOLOGI CACING LAUT NEREIS
Pada spesies ini memiliki antena yang berguna sebagai pendeteksi adanya makanan ataupun bahaya. Memiliki indra untuk melihat pada bagian mata.
Parapodia adalah kaki seperti dayung (sirip) di gunakan untuk berenang, bergerak di daratan sekaligus bertindak sebagai alat pernafasan.
Setae adalah bulu-bulu yang melekat pada parapodia, yang membantu polychaeta melekat pada substrat dan juga membantu mereka bergerak.
Memiliki sepasang rahang dan faring yang bergerak dengan cepat memungkinkan mereka untuk menangkap mangsanya.
itu dia sedikit informasi mengenai Cacing Laut Nereis (Nereis virens) yang mungkin banyak orang yang belum tahu mengenai biota cacaing laut ini,semoga bermanfat ya.salam membaca.