Majalengka – Jamaah Syaikhuna Kiai Jabar (Jasa Kiai Jabar) memberikan mandat dukungan kepada pasangan Calon Gubernur dan Wakil Gubernur Jawa Barat nomor urut 3, Ahmad Syaikhu-Ilham Habibie (ASIH) pada Pemilihan Gubernur (Pilgub Jabar 2024).
Mandat dukungan itu diberikan Jasa Kiai Jabar yang terdiri dari pimpinan Pondok Pesantren, para pengampu Dirosah Islamiyah se-Jabar dalam acara yang berlangsung di Hotel Horison Ultima Kertajati Majalengka, Selasa (12/11/2024).
Turut hadir pada kesempatan itu, Ketua Jasa Kiai Jabar, K.H. Ade Fatahillah; Pengasuh Pondok Pesantren Bunten Cirebon, K.H. Anis Mansur Arsyad; Wakil Rais Syuriah PWNU Jabar, K.H. Ubaidillah Harits; Pengasuh Pondok Pesantren KHAS Kempek Cirebon, K.H. Muhammad Musthofa Aqiel Siroj dan Pengasuh Pondok Pesantren An Nashuha Kalimukti Cirebon, K.H. Usamah Manshur.
“Kami segenap pengasuh pondok pesantren dan pengampu Dirosah Islamiyah se-Jawa Barat yang disatukan dalam jamaah Syaikhuna Kiai Jabar (Jasa Kiai Jabar) dengan kepercayaan penuh memberikan mandat dukungan kepada Ahmad Syaikhu sebagai Calon Gubernur Jawa Barat periode 2024-2029,” ucap Anis Mansur saat membacakan mandat dukungan.
Selain mandat dukungan, Jasa Kiai Jabar juga menyampaikan tiga aspirasi kepada pasangan ASIH. Di antaranya:
1. Hendaknya mengarusutamakan penguatan dakwah moderasi agama dengan menempatkan ormas-ormas lembaga keagamaan sebagai mitra strategis dalam pembangunan mental dan spritual masyarakat Jawa Barat.
2. Hendaknya memprioritaskan implementasi di UU no 18 tahun 2019 tentang pesantren dan Perda no 1 tahun 2001 tentang fasilitas di penyelenggaraan pesantren.
3. Hendaknya menempatkan peran kiai, baik di level regional dan daerah ataupun lokal sebagai relasi dalam pengambilan keputusan sehingga mampu merumuskan kebijakan yang menghadirkan kebajikan.
Anis Mansur mengungkapkan bahwa Ahmad Syaikhu merupakan seorang santri yang pernah mengenyam pendidikan di pondok pesantren. Sehingga, ilmu keagamaannya sudah tidak perlu diragukan lagi.
“Beliau ini adalah benar-benar seorang santri, disamping menuntut ilmu diniyah juga tidak meninggalkan ilmu untuk menjadikan sebagai seorang yang mumpuni di dalam ilmu yang lain, dalam hal ini disamping ngaji ala pesantren juga beliau meneruskan pendidikannya secara formal di pendidikan umum,” terangnya.
Baca Juga: Teladani KH Noer Ali, Ahmad Syaikhu Ajak Masyarakat Kolaborasi Bangun Jawa Barat
Di tempat yang sama, Ketua Jasa Kiai Jabar, K.H. Ade Fatahillah mengatakan bahwa para kiai di seluruh kabupaten/kota mendoakan Ahmad Syaikhu menjadi pemimpin Jabar.
“Insya Allah yang hampir di sini mewakili seluruh kabupaten/kota Jawa Barat mendoakan Kang Syaikhu jadi gubernur Jawa Barat,” ucap Ade.
Wakil Rais Syuriah PWNU Jabar, K.H. Ubaidillah Harits mengatakan, majunya Ahmad Syaikhu dalam kontestasi Pilgub Jabar 2024 adalah untuk mewakili kaum santri.
“Sekarang ini kebetulan Ahamd Syaikhu diajukan mewakili kaum santri, kaum sarungan. Jadi wajib kita mengembangkan Ri’ayatud Daulah dan Ri’ayatul Ummah, mengamantkan kepada Ahmad Syaikhu perwakilan kaum santri yang jelas sanad keilmuannya,” ungkap Harits.
Pengasuh Pondok Pesantren KHAS Kempek Cirebon, K.H. Muhammad Musthofa Aqiel Siroj mengatakan bahwa hadirnya dukungan kepada pasangan ASIH ini karena Ahmad Syaikhu memiliki kedekatan akidah secara NU.
“Keluarga Buntet adalah Keluarga Nahdlatul Ulama. Pak Syaikhu juga Banser. Pak Syaikhu ngaji di Buntet dan haafizh Qur’an. Aqidahnya jelas, kepesantrenannya jelas, ke-NU-annya jelas, kekitabannya jelas, terus untuk apa coblos yang lain?” katanya.
Sementara itu, Cagub Jabar, Ahmad Syaikhu mengucapkan terima kasih atas dukungan dan kepercayaan yang diberikan Jasa Kiai Jabar kepada pasangan ASIH.
Syaikhu menjelaskan bahwa pasangan ASIH memiliki komitmen kuat untuk melanjutkan sejumlah program yang diinisiasi oleh gubernur Jabar terdahulu, Ahmad Heryawan (Aher). Di antaranya adalah program Ruang Kelas Baru (RKB) dan Kobong.
“Saya diminta untuk melanjutkan program-program yang pernah diinisiasi oleh Kang Ahmad Heryawan. Jadi saya bilang insya Allah kalau memang itu yang harus saya lakukan insya Allah akan siap saya laksanakan,” ucap Syaikhu.
Menurutnya, program tersebut memang sangat dibutuhkan oleh pondok-pondok pesantren di Jabar saat ini.
“Karena memang ketika saya berkunjung ke berbagai daerah, bertemu dengan para kiai di pondok-pondok pesantren, banyak perlu perhatian terhadap ruang kelasnya, atau kobongnya,” ungkapnya.
Dalam pembangunan Jabar ke depan, kata Syaikhu, pasangan ASIH memegang prinsip masyarakat Sunda yakni Silih Asah, Silih Asih, Silih Asuh.
“Karena dengan prinsip ini insya Allah saya lebih yakin dengan ada kebersamaan dengan para kiai, pemerintah kota, pemerintah pusat maka persoalan-persoalan yang ada di Jawa Barat akan bisa diurai dengan lebih mudah. Tapi kalau diselesaikan sendiri saja akan sulit,” tandasnya