Ingin Tahu ? Sejarah Kerokan Di Indonesia,Ini Dia !

Ingin Tahu ? Sejarah Kerokan Di Indonesia,Ini Dia !
Ingin Tahu ? Sejarah Kerokan Di Indonesia,Ini Dia !

eSatu.id,Cirebon– kali ini kita akan membahas mengenai sejarah kerokan di indonesia, Indonesia memiliki berbagai macam jenis pengobatan, mulai dari medis hingga non medis seperti pengobatan alternatif atau pengobatan tradisional bisa di temukan di sini.

Berbeda dengan medis yang memiliki yang memiliki standar dan di lakukan oleh dokter, pengobatan tradisional biasanya di peroleh dari tradisi turun-temurun.

Dari beragam pengobatan tradisional yang ada di Indonesia, siapa yang tidak mendengar kerokan? Kerokan terdengar sangat akrab bagi masyarakat Indonesia.

baca juga:Agar Tidak Terjebak Kenali 10 Jenis Jenis Semen Yang Wajib Kita Ketahui !

Kerokan sering di gunakan untuk mengusir masuk angin oleh orang Indonesia. Tradisi kerokan sendiri telah di lakukan secara turun-menurun dan di wariskan sejak dulu oleh para nenek moyang.

Kerokan bisa di katakan menjadi pengobatan alternatif yang cukup banyak di lakukan orang Indonesia,Keluhan seperti tidak enak badan, mual dan masuk angin pun di percaya bisa di atasi dengan cara kerokan.

Kerokan sendiri adalah sebuah teknik pengobatan dengan metode menggaruk dan menekan permukaan kulit menggunakan minyak dan benda seperti uang logam, umumnya di lakukan di area punggung yang kemudian menghasilkan guratan atau pola merah setelah di kerok.

Tanda atau guratan merah tersebut menjadi simbol hilangnya angin dari dalam tubuh. Kerokan juga menghasilkan bentuk atau pola yang mirip dengan tulang ikan karena mengikuti arah tulang-tulang di tubuh.

Selain menggunakan uang logam, kerokan juga bisa di lakukan menggunakan batu pipih ataupun bawang merah. Sedangkan untuk minyak biasanya menggunakan minyak urut atau minyak untuk memijat hingga lotion sebagai pelicin agar tidak terjadi iritasi.

Kerokan bisa menimbulkan rasa nyaman dan kecanduan

Menurut National Geographic Indonesia, kerokan berguna untuk memanaskan tubuh dengan mengerok bagian tubuh yang terasa dingin. Kulit yang telah di gosok akan terbuka dan meninggalkan tanda atau guratan merah karena pembuluh darahnya rusak.

Namun, dengan begitu kulit memungkinkan untuk menerima lebih banyak oksigen dalam pembuluh darah yang kemudian menetralkan zat beracun dalam tubuh.

Sebenarnya, kerokan bukan cara yang efektif untuk meningkatkan panas tubuh, tetapi rasa nyaman dan lega sesudah kerokan membuat orang ketagihan kerokan.

Biasanya di lakukan di area punggung karena di percaya memiliki 365 titik akupuntur. Karena alasan itulah mengerok bagian punggung menjadi lebih efektif karena akan menimbulkan pelebaran pada pembuluh darah.

Dengan pelebaran tersebut, darah akan lebih cepat mengalir dan membuat suhu tubuh meningkat. Oleh karena itu, bagian tubuh yang paling cocok untuk di kerok adalah bagian yang memiliki pembuluh darah terpanjang yakni punggung.

Sehingga, apabila titik-titik saraf di punggung tersebut mendapat tekanan hal itu mendorong otak untuk mengeluarkan hormon endorfin sebagai reaksi tubuh untuk menahan rasa sakit dengan memberikan sensasi relaksasi.

Rasa rileks dan nyaman tersebut akan membuat seseorang bisa tidur nyenyak dan merasa lebih segar,itu dia sedikit informasi mengenai sejarah kerokan di indonesia tidak haya itu juga ternyata ada manfaat ya juga loh.

  1. Meningkatkan sistem imunitas spesifik tubuh sehingga mampu bertahan lebih baik terhadap infeksi,
  2. Meningkatkan hormon endorfin yang dihasilkan kelenjar pituatari sehingga menimbulkan efek segar, nyaman dan rasa senang,
  3. Mengurangi rasa nyeri neuropatik akibat gangguan saraf dan nyeri viseral yang terjadi dalam organ tubuh, dan
  4. Meningkatkan efek regenerasi sel dan menurunkan efek berlebih seperti cedera tambahan.

Itu dia manfaat kerokaan yang bisa kamu dapat,selamat mencoba.