eSatu.id,Cirebon-Islam merupakan agama yang penuh dengan kebaikan dan kemuliaan, sehingga senantiasa mengajarkan umatnya untuk saling mengasihi satu sama lain bukan rasa marah atau bahkan rasa dendam.
Beberapa orang mungkin memiliki masalah-masalah pribadi dalam hidup mereka yang mengakibatkan sulit menanamkan sikap pemaaf di dalam hatinya.
Berangkat dari kesulitan tersebut, dalam hati seseorang akan timbul salah satu rasa alam hati yang di iringi amarah dan menginginkan kerusakan atau keburukan.
baca juga:Mengungkap Sejarah Kesultanan Aceh: Kekuatan Maritim dan Pusat Peradaban Islam di Nusantara
Terjadi kepada orang lain yang di anggap telah menyakiti dirinya,Perasaan seperti ini umum disebut dengan rasa dendam.TDendam adalah kondisi hati yang berkeinginan kuat untuk membahayakan pihak lain sebagai respon terhadap penderitaan yang di terima.
Sedangkan tindakan balas dendam adalah ketika pelaku telah melakukan aksinya atas dasar rasa dendam yang ada di dalam hatinya.
Memiliki rasa dendam akan membuat seseorang menjadi tidak tenang atau bahkan tidak terkendali sehingga akan selalu berupaya memenuhi hasrat tersebut bagaimanapun caranya.
Oleh karena itu, sikap dendam sangat di larang dalam Islam karena memiliki dampak negatif baik bagi pelaku maupun korbannya.
Dampak Buruk Menyimpan Rasa Dendam
Ketika kita memiliki masalah alangkah baiknya di selesaikan secara baik-baik bahkan lebih utama apabila kita memaafkan kesalahan orang lain daripada harus terus menyimpan rasa dendam.
Dari sudut pandang kesehatan, menyimpan rasa dendam dapat memicu gaya hidup tidak sehat akibat stres yang di rangsang terus-menerus oleh amarah.
Beberapa penelitian menunjukkan bahwa kondisi tempramental yang tidak stabil mengakibatkan seseorang kurang memperhatikan kesehatan tubuhnya.
Dampak yang bisa terjadi adalah meningkatnya risiko kerusakan jantung. Perasaan dendam sudah pasti selalu di iringi emosi negatif sehingga menyebabkan tekanan darah tinggi.
Hal ini sangat berbahaya jika di biarkan dalam waktu yang lama. Menyimpan rasa dendam membuat seseorang selalu merasa tertekan sehingga berbahaya bagi kesehatan jantung.
Selain dampak buruk bagi kesehatan, menyimpan rasa dendam juga memiliki dampak buruk bagi mental seseorang, Ketika memiliki rasa dendam kesalahan orang lain akan terus membayangi setiap saat.
Hal ini membuat hidup menjadi tidak tenang. Ketidaktenangan yang berasal dari rasa dendam membuat seseorang sulit merasa bahagia.
Perasaan dendam umumnya akan terus bersarang di pikiran sehingga otomatis akan menyita waktu untuk memikirkannya.
Waktu merupakan salah satu hal yang sangat berharga di dunia ini, apabila waktu yang diberikan Allah hanya habis di gunakan untuk memikirkan kesalahan orang lain, maka hidup ini akan berakhir sia-sia.
Membalaskan rasa dendam tidak akan membuat keadaan menjadi lebih baik. Ketika membalas kesalahan orang lain dengan niat mencelakainya karena di dorong oleh perasaan dendam, pada dasarnya tidak akan memberikan keuntungan apapun bagi pelakunya.
Islam mengajarkan untuk menjatuhkan hukuman yang setimpal bagi mereka yang berbuat kesalahan dan balas dendam bukanlah cara yang tepat untuk menyelesaikan masalah.
Oleh karena itu, marilah kita menanamkan sikap pemaaf dalam diri agar kehidupan kita menjadi tenang, bahagia, dan mendapat ridha dari Allah Swt. Wallahu A’lam.
Sahabat, berhentilah memelihara dendam di dalam hati kita. Meski terasa sulit, tapi belajarlah untuk memaafkan orang lain yang pernah menyakiti kita. Isilah hati dengan jiwa yang tenang dan damai dengan sifat pemaaf. Jika kita masih memelihara dendam bahkan membiarkannya tumbuh subur di dalam hati, maka bersiaplah mendapat dampak buruk lainnya.
Inilah salah satu dampak buruk dendam yang sangat berbahaya,Semoga dengan membaca tulisan ini bisa membuat kita sadar dan berhenti untuk memendam dendam.
1. Dendam Bisa Mengubah Susunan Hormon di Otak
Otak adalah bagian penting dalam tubuh. Jika otak mengalami gangguan, maka tubuh ini akan mengalami gangguan. Kita akan kesulitan berpikir, berkomunikasi, hingga beraktivitas lainnya.
Nah, di dalam otak ini ada dua hormon yang saling berkaitan namun cara kerjanya saling berlawanan.
Hormon itu bernama kortisol dan oksitosin. Hormon kortisol keluar apabila kita mengalami tekanan yang besar misalnya saat memendam dendam.
Sementara hormon oksitosin muncul bila kita memaafkan dan berdamai dengan diri kita sendiri atau orang lain.
Dua hormon tersebut sebenarnya berguna,Namun, keduanya harus seimbang. Hormon kortisol yang di keluarkan terus-menerus dalam jangka waktu yang panjang akan memengaruhi kerja sistem saraf dan berpengaruh pada organ tubuh lainnya.
Jadi, seimbangkan hormon kortisol dengan hormon oksitosin. Belajarlah untuk memaafkan agar susunan hormon dalam otak kita seimbang.