Mari Cari Tahu Apa yang Dimaksud dengan Fat-Burning Heart Rate?

ilustrasi seseorang menghitung detak jantung (freepik.com)

esatu.id- Untuk mengetahui intensitas olahraga, lihat detak jantung Anda. Untuk kebanyakan orang, jantung berdetak antara 60 dan 100 kali dalam satu menit saat istirahat, tetapi ketika Anda berolahraga, denyut jantung Anda meningkat. Olahraga meningkatkan kecepatan detak jantung.

Berolahraga dengan fat-burning heart rate dapat membantu hilangnya lemak. Saat berolahraga dengan denyut nadi yang membakar lemak, tubuh menggunakan lemak sebagai sumber energi daripada karbohidrat dan gula.

Di sini, kamu akan memahami lebih dalam apa yang di maksud dengan fat-burning heart rate.

1. Apa yang dimaksud dengan fat-burning heart rate?

Salah satu cara yang bagus untuk mengetahui seberapa intens Anda berolahraga adalah dengan melihat detak jantung Anda. Detak jantung istirahat biasanya antara 60 dan 100 detak per menit saat duduk atau berbaring.

Saat berolahraga, detak jantung meningkat. Ini adalah detak jantung tertinggi yang dapat di capai seseorang dengan aman, biasanya selama latihan intensitas tinggi. Sebagian besar orang yang melakukan latihan intensitas tinggi akan memiliki waktu latihan yang lebih singkat karena sulit untuk mempertahankan ritme ini dan mudah lelah.

Para profesional atau siapa pun yang ingin menurunkan berat badan biasanya berkonsentrasi untuk mencapai zona jantung yang membakar lemak karena tubuh membakar lebih banyak lemak daripada karbohidrat dan gula.

2. Menghitung fat-burning heart rate

Fat-burning heart rate adalah sekitar 70% dari detak jantung maksimum, dan dengan usia, detak jantung maksimum biasanya adalah 220.

Misalnya, jika usiamu 35 tahun, detak jantung maksimum Anda adalah 220 detak per menit, di kurangi 35 dan menjadi 185 detak per menit. Jika Anda berada di zona detak jantung yang menghasilkan lemak, detak jantung Anda idealnya adalah 70% dari 185 detak per menit, atau sekitar 130 detak per menit.

3. Apakah ada hubungan antara ritme jantung yang menghasilkan pembakaran lemak dan hilangnya lemak?

Tubuh menggunakan glikogen atau lemak sebagai energi, yang menjadi bahan bakar sel otot. Ini di ubah menjadi glukosa, karbon dioksida, dan air melalui metabolisme tubuh. Oksigen sangat penting untuk pemecahan glikogen menjadi glukosa.

Saat berolahraga, jantung memompa lebih cepat dan mengirimkan lebih banyak oksigen untuk memecah glikogen, yang di butuhkan tubuh untuk memberi bahan bakar pada otot. Selama latihan intensitas tinggi, tubuh kehabisan simpanan glikogennya karena energi yang di hasilkan dari lemak lebih sedikit daripada yang di hasilkan dari lemak. Setelah cadangan glikogen habis, tubuh mulai memecah lemak untuk menghasilkan energi.

Baca Juga: Mari Cari Tahu Apa yang Dimaksud Dengan Layer 1 dan Layer 2 di Blockchain?

Oleh karena itu, detak jantung meningkat selama latihan intensitas tinggi, yang di ikuti dengan penurunan lemak. Bahkan setelah berhenti berolahraga, tubuh masih membakar kalori. Efek setelah merokok adalah nama kondisi ini.

4. Cara mencapai fat-burning heart rate

Latihan intensitas sedang hingga tinggi adalah jenis latihan yang masih dapat di toleransi dan memungkinkan Anda berbicara, yang memungkinkan Anda mencapai denyut nadi yang membakar lemak.

  • Jalan cepat.
  • Aerobik air.
  • Berkebun.
  • Tenis ganda.
  • Bersepeda dengan kecepatan kurang dari 17 km per jam.
  • Menari.

Meskipun demikian, jenis latihan yang memiliki intensitas tinggi termasuk:

  • Mendaki gunung atau berjalan dengan ransel yang berat.
  • Berlari.
  • Berenang beberapa putaran.
  • Tarian aerobik.
  • Tenis tunggal.
  • Bersepeda dengan kecepatan lebih dari 17 km per jam.
  • Lompat tali.

5. Metode penurunan berat badan yang lebih efektif

Meskipun mencapai ritme jantung yang mengkonsumsi lemak dapat membantu menurunkan berat badan, ini hanyalah salah satu faktor yang perlu di perhatikan. Jika Anda ingin berhasil menurunkan berat badan, Anda juga dapat menggunakan metode berikut:

  • Kurangi asupan kalori: Asupan kalori terutama bergantung pada konsumsi zat gizi makro, seperti lemak, karbohidrat, dan protein. 
  • Serat tidak larut: Serat tidak larut dapat membuatmu merasa lebih kenyang sehingga dapat membantu menurunkan asupan kalori.
  • Mikrobioma usus: Mengonsumsi suplemen atau makanan kaya probiotik dapat meningkatkan jumlah mikrobioma usus yang sehat. Ini selanjutnya dapat membantu memperlancar buang air besar dan memaksimalkan penyerapan nutrisi makanan.
  • Kondisi kesehatan: Memiliki kondisi kesehatan mendasar tertentu, seperti diabetes tipe 2 atau gangguan jantung, dapat memengaruhi strategi dan keberhasilan penurunan berat badan.
  • Laju metabolisme: Makin tinggi metabolisme tubuh, maka makin mudah tubuh membakar kalori.

Semoga artikel ini membantu Anda memahami apa itu fat-burning heart rate dan bagaimana melakukannya untuk menurunkan berat badan.