esatu.id- Makanan Minang terkenal karena menggunakan banyak bumbu dan rempah, seperti rendang dan berbagai gulai. Namun, orang Minang juga membuat kue manis dan legit yang di sebut pinyaram. Bentuknya mirip dengan kue cucur, tetapi tengahnya menggembung daripada pipih.
Pinyaram sering terlihat di upacara adat dan agama orang Minang, terutama di daerah Darek. Sampai saat ini, pinyaram masih hidup dan memiliki banyak penggemar. Kamu ingin mengetahui lebih banyak tentang kue pinyaram? Lihatlah tiga fakta menarik tentang kue pinyaram dalam artikel ini!
1. Bentuk kue pinyaram seperti kue cucur
Pinyaram adalah kue khas Minang yang terkenal di Sumatra Barat. Terbuat dari tepung beras dan gula, baik gula merah maupun putih, kue ini berbentuk pipih dan berdiameter kira-kira sepuluh sentimeter.
Tampilannya mirip dengan kue cucur, tetapi karena tumpukan gula di tengahnya, bagian tengahnya lebih mengembang. Rasa kue pinyaramnya enak dengan pinggirannya yang bertekstur dan garing.
Kue pinyaram hitam juga di sebut kue pinyaram itam di Kanagarian Alahan Panjang, Kabupaten Solok. Pinyaram putih di buat dari tapung beras putih, dan pinyaram hitam di buat dari tepung beras hitam.
2. Disuguhkan untuk upacara adat maupun keagamaan masyarakat Minang
Kue pinyaram sering muncul di acara adat atau keagaman Minangkabau, menurut penelitian 2017 “Tradisi Kuliner Masyarakat Minangkabau: Aneka Makanan Khas dalam Upacara Adat dan Keagamaan Masyarakat Padang Pariaman.”
Pinyaram biasanya di sajikan untuk pesta datuak, upacara adat pernikahan, dan mendoa kematian. Di daerah Darek, yang di anggap sebagai pusat suku Minang, kue pinyaram di hidangkan saat acara agama seperti Isra Miraj, Idhul Adha, Idhul Fitri, dan hari raya Ramadan.
Untuk acara Khatam Quran di Padang Pariaman, kue pinyaram di auguhkan. Ini di sajikan dengan nasi lamak, kanji, dan pisang yang di susun memanjang.
Sebagian daerah Padang Pariaman juga menyediakan kue ini saat upacara kematian. Pada upacara ini, kue lamang di sajikan bersama kue pinyaram, keduanya melambangkan payung bagi orang yang telah meninggal dunia.
3. Cara membuat kue ini pun tak jauh beda dengan kue cucur
Untuk membuat kue pinyaram, gula aren, santan, dan gula pasir harus dipanaskan. Kemudian, sedikit demi sedikit, campuran gula dan santan di tambahkan ke tepung beras dan di aduk hingga rata.
Kemudian tambahkan vanili dan garam, dan aduk semuanya sampai rata. Lalu, adonan siap di masak di wajan dengan minyak panas. Satu centong adonan pinyaram di ambil dan di masak hingga matang dan bagian tengahnya mengembang. Seiring berjalannya waktu, kue pinyaram telah berkembang menjadi rasa yang berbeda, seperti cokelat, pandan, pisang, dan lainnya.
Itulah fakta dari fakta kue pinyaram, pinyaram biasanya di hidangkan selama upacara adat atau keagamaan. Namun, kamu masih dapat menemukan kue ini di toko tradisional. Bahkan sekarang ada banyak pilihan rasa yang tersedia. Kamu ingin mencoba kue pinyaram?