Bukan Sekadar Penanda akan Berakhirnya Imlek: Inilah Fakta Unik tentang Cap Go Meh, Nama yang Hanya Populer di Indonesia

fakta unik cap go meh (blibli.com)

esatu.id- Tahun Baru Imlek berakhir dengan perayaan Cap Go Meh. Orang Tionghoa merayakannya 15 hari setelah Imlek, biasanya dengan mengadakan festival besar-besaran.

Selain itu, ada beberapa hal yang menarik yang harus kamu ketahui. Berikut adalah beberapa fakta unik tentang Cap Go Meh.

1. Cap Go Meh menjadi penanda berakhirnya Imlek

Menurut kepercayaan etnis Tionghoa, setiap hari sebelum Cap Go Meh memiliki makna khusus. Hari pertama adalah hari terpenting dalam perayaan Lebaran Muslim. Keluarga besarnya akan tinggal di rumah saudara tertua mereka.

Mereka akan berkumpul untuk membagikan angpao dan mengucapkan selamat tahun baru kepada satu sama lain.

Baca Juga: Dibangun atas Perintar dari Kaisar Trajan: Inilah 7 Fakta Menari dari Trajan’s Market, Pusat Perbelanjaan Bertingkat Tertua di Dunia

Misalnya, pada hari ke-5, festival Po Wu di adakan, yang di anggap sebagai ulang tahun Dewa Keberuntungan. Mayoritas orang akan mengadakan pesta yang luas dan menyalakan petasan. Selain itu, sebagai cara untuk menyambut Dewa, mereka membuka pintu atau jendela.

Mereka akan berusaha sekuat tenaga untuk menarik perhatian Dewa Keberuntungan, yang akan membawa keberuntungan dan kebaikan di masa depan.

Dalam kepercayaan Tionghoa dan Taoisme, hari ke-9 adalah hari penting untuk merayakan ulang tahun Kaisar Giok, juga di kenal sebagai Yu Huang Da Di, sosok penting yang mengendalikan surga dan semua alam di bawahnya.

Mereka akan mengorbankan hewan, seperti ayam, babi, dan ikan, untuk merayakannya.

Tibalah hari kelima belas, hari di mana euforia Tahun Baru Imlek berakhir. Ini biasanya di rayakan dengan festival lampion. Bagi mereka yang masih lajang, momen ini sangat istimewa.

2. Cap Go Meh hanya populer di Indonesia

Setiap negara memberi nama untuk hari ke-15 setelah Imlek. Perayaan ini di kenal di Tiongkok sebagai Yuan Xiao atau Shang Yuan, dan di Barat di sebut sebagai Lantern Festival. Beberapa tempat juga menyebutnya Hari Kasih Sayang.

Nama ini berasal dari di alek Hokkien, di mana cap = 10, go = 5, dan meh = malam. Di Indonesia, kita menyebutnya perayaan Cap Go Meh.

3. Sejarah Cap Go Meh

Meskipun nama mereka berbeda di masing-masing negara, mereka semua memiliki tujuan dan tujuan yang sama. Kita harus mengingat kembali awal perayaan Cap Go Meh.

Perayaan ini telah di lakukan sejak 206 Sebelum Masehi sebagai cara untuk menghormati Tahi Yi, yang di anggap sebagai dewa tertinggi dalam Dinasti Han. Saat itu, para biksu harus melakukan ritual dengan lentera.

Mereka menerbangkannya sebagai tanda melepaskan sesuatu yang buruk dari masa lalu dan menyambut sesuatu yang baik di masa depan. Setelah itu, setiap negara mengubahnya tanpa merusak tujuan yang ada di dalamnya.

4. Warga Tionghoa bisa melanggar hal yang di anggap tabu

Orang Tionghoa harus menjaga diri untuk tidak melakukan hal-hal yang tidak di benarkan selama 15 hari merayakan Imlek. Misalnya, mengucapkan kata-kata yang tidak sopan, membeli buku, membeli sepatu, menangis, menjahit, makan bubur, dan hal-hal lainnya.

Beberapa hal di larang tanpa alasan. Misalnya, makan bubur, yang di anggap menurunkan pendapatan dan menyebabkan kemiskinan. “Shu” adalah istilah Mandarin untuk membeli buku.

Baca Juga: Camping dengan Latar Gunung yang Sejuk! Inilah Bumi Perkemahan Gunung Puntang: Lokasi, Harga Tiket, dan Tips Wisata

Pengucapannya mirip dengan kata “kalah”. Jika kamu membeli buku, kamu akan di anggap sebagai orang yang membawa masalah sepanjang tahun.

Terakhir, menangis melambangkan kesedihan dan hukuman, yang harus di hindari, terutama bagi anak-anak. Untuk menghindari membuat seseorang menangis, mereka harus benar-benar mempertahankan perilakunya.

5. Singkawang jadi pusat perayaan Cap Go Meh di Indonesia

Di Indonesia, perayaan Cap Go Meh tidak semeriah yang di lihat di Tiongkok, tetapi lebih indah di Singkawang, Kalimantan Barat.

Wisatawan datang ke Singkawang untuk melihat Pawai Tatung. Tatung adalah orang-orang yang di pilih oleh roh baik.

Kemudian, mereka akan berjalan-jalan sambil melukai tubuh mereka sendiri dalam upacara untuk mengusir roh jahat.

Di dalamnya terdapat replika naga, barongsai, dan festival lampion selain pawai Tatung. acara tahunan yang harus di lihat sekali seumur hidup. Sungguh luar biasa bahwa UNESCO telah mengakui bahwa ini adalah tradisi yang harus di lestarikan.

Ini adalah beberapa fakta unik Cap Go Meh yang harus kita ketahui. Cap Go Meh 2024 akan di adakan pada Sabtu, 24 Februari. Anda siap untuk membuatnya tertawa?