esatu.id- Supaya pembicaraan tidak terkesan kaku, kita kadang-kadang menggunakan emoji saat berkirim pesan elektronik. Bahasa Jepang berasal dari kata “emoji”, yang berasal dari kata “e” yang berarti “gambar” dan “moji” yang berarti “karakter.”
Emoji mencakup ekspresi wajah, hewan, tanaman, makanan, tempat, kendaraan, cuaca, dan lainnya. Emoji pertama kali muncul di ponsel Jepang pada tahun 1997 dan menjadi populer di seluruh dunia sekitar tahun 2010 setelah di masukkan ke sistem operasi seluler.
Jadi, mengapa emoji berwarna kuning, terutama ekspresi wajah? Kenapa tidak menggunakan warna yang berbeda, seperti krem atau cokelat, untuk meniru warna kulit manusia yang sebenarnya? Selanjutnya, Anda akan menemukan jawabannya.
1. Pada tahun 2010, emoji menjadi bagian dari standar Unicode
Pada tahun 2010, emoji menjadi bagian dari standar Unicode. Emoji Smiley & Emotion pada awalnya berkulit kuning, sedangkan Emoji People & Body berkulit putih. Kita belum bisa mengubah warna kulitnya saat itu.
Konsesi Unicode memutuskan bentuk dasar dan deskripsi setiap emoji dan membuat prototipe berwarna hitam putih. Masing-masing vendor menerima warna dan detail untuk desain mereka sendiri.
2. Pada 2015, emoji tersedia dalam lima warna kulit berbeda
Karena itu, emoji di kritik karena kurangnya keberagaman, ekspresi, dan rasisme. Bahkan, sejumlah kelompok memulai petisi “Diversify My Emoji” yang menuntut Apple untuk mengubah warna kulit emoji.
Unicode Consortium merilis lima modifikasi warna kulit berdasarkan skala Fitzpatrick hingga Unicode 8.0 di tahun 2015. Tujuannya adalah untuk merepresentasikan orang kulit hitam. Terakhir, kita di beri kesempatan untuk mengubah warna kulit karakter kita!
3. Namun, warna emoji default masih kuning
Di antara berbagai warna kulit yang tersedia, kuning (#FFCC22) tetap pilihan standar. Ini tidak terkait dengan warna kulit orang Asia. Sebenarnya, itu tidak terlihat seperti warna kulit manusia normal.
Baca Juga: Inilah Harga Termurah untuk Series Realme X 2024 dengan RAM 12GB Rp4 juta rupiah!
Ternyata warna itu berasal dari smiley, emoji pertama yang terkenal dan terkenal. Di tahun 60-an dan 1970-an, wajah tersenyum ini sangat populer dan sering di gunakan sebagai stiker di bagian belakang mobil.
4. Menciptakan wajah ceria untuk meredakan kecemasan karyawan
Wajah yang selalu tersenyum ini lahir di Amerika Serikat pada tahun 1963. Perusahaan asuransi awalnya menyewa desainer grafis Harvey Ross Ball untuk membuat ikon untuk menenangkan karyawan mereka.
“Saya membuat lingkaran dengan mulut tersenyum di atas kertas kuning karena itu (terlihat) bersinar dan cerah,” kata Harvey di laman Emoji All.
Kemudian, wajah tersenyum menjadi sangat populer sehingga menjadi salah satu simbol budaya hippie. Selain itu, muncul dalam komik, album musik, pakaian, dan menjadi simbol Hari Senyum Sedunia.
Namun, ada kisah tragis di baliknya. Karena Harvey tidak pernah mengajukan merek dagang (trademark) untuk smiley face, ia hanya menerima gaji sebesar 45 dolar AS dan tidak mendapatkan royalti.
5. Warna kuning di pilih karena menimbulkan kebahagiaan
Dari sudut pandang psikologi warna, kuning adalah warna yang cerah, positif, dan dapat membuat orang bahagia, sedangkan warna lain, seperti biru, menenangkan, atau merah, membuat orang bersemangat.
Kuning juga memberi kesan hangat dan optimis. Ini adalah efek emosional positif yang ingin di sebarkan ke orang lain dengan mengutip Emoji All. Itu membuat hari kita lebih baik!
6. Kuning juga dapat menampilkan detail emoji dengan baik
Berwarna kuning juga mampu menampilkan detail emoji dengan baik, sementara warna merah dan biru, seperti yang di sebutkan sebelumnya, mudah membuat orang pusing dan detail emoji juga tidak dapat di tampilkan dengan baik.
Selain meningkatkan visibilitas, kebanyakan vendor memilih warna kuning karena “netral secara etnis” atau tidak mewakili siapa pun, sehingga tidak terkesan pilih kasih.
Baca Juga: Dibawah Rp2 Juta: Inilah 5 Pilihan HP itel dengan RAM 8GB Terbaik
7. Warna kuning banyak di gunakan oleh karakter animasi, bukan hanya emoji
Warna kuning di kaitkan dengan optimisme, kreativitas, dan daya tarik. Karena itu, warna ini banyak di gunakan oleh karakter animasi. Beberapa contohnya adalah “Minions” dari Despicable Me, karakter dalam komedi situasi The Simpsons, “Emmet” dan “Lucy” dalam The Lego Movie, dan banyak lagi.
Pencipta The Simpsons, Matt Groening, memberikan penjelasan tentang mengapa dia memilih warna kuning. Dalam Republic World, Matt mengatakan bahwa ia berharap kartunnya dapat menarik perhatian penonton saat mereka berganti-ganti chanel televisi untuk mencari acara yang menghibur.
Baiklah, itulah alasan dan makna di balik emoji berwarna kuning. Saya berharap dapat menjawab pertanyaan Anda.